Oleh: Julianda BM
Pengangguran dan kemiskinan bagaikan dua sisi mata uang yang tak terpisahkan. Di satu sisi, pengangguran adalah kondisi di mana seseorang tidak memiliki pekerjaan dan penghasilan. Di sisi lain, kemiskinan adalah kondisi di mana seseorang tidak mampu memenuhi kebutuhan hidup dasar.
Kedua masalah ini menjadi momok bagi Indonesia. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa pada Februari 2023, tingkat pengangguran di Indonesia mencapai 7,07%. Ini berarti, sekitar 8,4 juta orang Indonesia tidak memiliki pekerjaan.
Tingkat pengangguran yang tinggi ini tentu saja berimplikasi pada kemiskinan. BPS juga menunjukkan bahwa pada Maret 2023, tingkat kemiskinan di Indonesia mencapai 9,54%. Ini berarti, sekitar 26,5 juta orang Indonesia hidup di bawah garis kemiskinan.
Debat kelima capres 2024 mengangkat tema penting ini, "Kesejahteraan Sosial, Kebudayaan, Pendidikan, Teknologi Informasi, Kesehatan, Ketenagakerjaan, Sumber Daya Manusia, dan Inklusi." Para kandidat memaparkan visi dan misi mereka untuk mengatasi masalah ini.
Menciptakan Lapangan Kerja Berkualitas
Menciptakan lapangan kerja yang berkualitas bukan perkara mudah. Diperlukan upaya terencana dan komprehensif dari berbagai pihak, mulai dari pemerintah, swasta, dan masyarakat.Â
Berikut beberapa poin penting yang perlu dipertimbangkan:
1. Meningkatkan Investasi
Pemerintah perlu menciptakan iklim investasi yang kondusif untuk menarik investor, baik dari dalam negeri maupun luar negeri.Â
Hal ini dapat dilakukan dengan menyederhanakan regulasi, memberikan insentif pajak, dan meningkatkan infrastruktur.
2. Mengembangkan UMKM