Mohon tunggu...
Julianda BM
Julianda BM Mohon Tunggu... Administrasi - ASN pada Pemerintah Kota Subulussalam, Aceh

Penulis buku "Eksistensi Keuchik sebagai Hakim Perdamaian di Aceh". Sudah menulis ratusan artikel dan opini. Bekerja sebagai ASN Pemda. Masih tetap belajar dan belajar menulis.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pinjaman Pendidikan di Indonesia: Solusi atau Masalah?

1 Februari 2024   11:03 Diperbarui: 1 Februari 2024   11:05 235
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh: Julianda BM

Pendidikan merupakan salah satu pilar penting dalam pembangunan suatu bangsa. Pendidikan yang berkualitas dapat menghasilkan sumber daya manusia yang unggul dan berdaya saing. 

Namun, pendidikan yang berkualitas juga membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Hal ini menjadi tantangan bagi banyak orang, terutama bagi mereka yang berasal dari keluarga kurang mampu.

Salah satu solusi untuk mengatasi masalah biaya pendidikan adalah dengan memanfaatkan pinjaman pendidikan. Pinjaman pendidikan adalah pinjaman yang diberikan kepada seseorang untuk membiayai pendidikannya. Pinjaman ini biasanya memiliki jangka waktu yang panjang dan bunga yang rendah.

Pada tahun 2023, Presiden Joko Widodo telah menantang pihak perbankan untuk membuka sektor kredit bagi pendidikan atau yang lebih dikenal dengan nomenklatur student loan. 

Kebijakan ini bertujuan untuk meningkatkan tingkat partisipasi pendidikan, mengingat angka partisipasi kasar perguruan tinggi di Indonesia hanya mencapai 31%. Angka tersebut terbukti lebih rendah apabila dibandingkan dengan beberapa negara maju.

Kebijakan ini tentu disambut baik oleh banyak pihak. Pinjaman pendidikan diharapkan dapat menjadi solusi bagi mereka yang kesulitan membiayai pendidikannya. Namun, di sisi lain, pinjaman pendidikan juga menimbulkan beberapa kekhawatiran.

Keuntungan Pinjaman Pendidikan

Pinjaman pendidikan memiliki beberapa keuntungan, antara lain:

  • Menyediakan akses pendidikan bagi semua kalangan

Pinjaman pendidikan dapat menjadi solusi bagi mereka yang kesulitan membiayai pendidikannya. Dengan adanya pinjaman pendidikan, mereka dapat tetap melanjutkan pendidikannya tanpa harus khawatir dengan biaya.

  • Meningkatkan kualitas pendidikan

Pinjaman pendidikan dapat meningkatkan kualitas pendidikan, karena dapat mendorong perguruan tinggi untuk meningkatkan kualitasnya agar dapat menarik lebih banyak mahasiswa.

  • Meningkatkan produktivitas

Mahasiswa yang memiliki pendidikan yang lebih tinggi cenderung lebih produktif dan memiliki daya saing yang lebih tinggi di dunia kerja. Hal ini dapat meningkatkan produktivitas nasional.

Kekurangan Pinjaman Pendidikan

Pinjaman pendidikan juga memiliki beberapa kekurangan, antara lain:

  • Beban utang

Pinjaman pendidikan dapat menimbulkan beban utang bagi mahasiswa. Utang tersebut harus dilunasi setelah mahasiswa lulus dan bekerja.

  • Risiko gagal bayar

Mahasiswa yang gagal bayar utang pinjaman pendidikan dapat menghadapi konsekuensi yang berat, seperti denda, penagihan, hingga masuk dalam daftar hitam kredit.

  • Ancaman bagi kesetaraan pendidikan

Pinjaman pendidikan dapat menjadi ancaman bagi kesetaraan pendidikan, karena hanya mereka yang memiliki akses ke dana pinjaman yang dapat melanjutkan pendidikannya.

Berdasarkan keuntungan dan kekurangannya, pinjaman pendidikan dapat menjadi solusi atau masalah, tergantung pada bagaimana kebijakan ini diimplementasikan. Jika kebijakan ini diimplementasikan dengan baik, pinjaman pendidikan dapat menjadi solusi yang efektif untuk meningkatkan akses dan kualitas pendidikan. Namun, jika kebijakan ini tidak diimplementasikan dengan baik, pinjaman pendidikan dapat menimbulkan masalah baru, seperti beban utang dan ancaman bagi kesetaraan pendidikan.

Rekomendasi

Untuk memastikan bahwa pinjaman pendidikan dapat menjadi solusi yang efektif, perlu dilakukan beberapa hal, antara lain:

  • Mengembangkan regulasi yang ketat

Regulasi yang ketat diperlukan untuk melindungi mahasiswa dari risiko gagal bayar dan ancaman bagi kesetaraan pendidikan. Regulasi tersebut harus mengatur hal-hal seperti suku bunga, jangka waktu pinjaman, dan persyaratan kelayakan.

  • Meningkatkan akses informasi

Mahasiswa perlu mendapatkan informasi yang lengkap dan akurat tentang pinjaman pendidikan. Informasi tersebut harus mencakup hal-hal seperti biaya, bunga, jangka waktu, dan persyaratan kelayakan.

  • Meningkatkan literasi keuangan

Mahasiswa perlu memiliki literasi keuangan yang memadai agar dapat mengelola utang pinjaman pendidikannya dengan baik. Literasi keuangan tersebut mencakup hal-hal seperti cara menghitung bunga, cara membuat anggaran, dan cara melunasi utang.

Kesimpulan

Pinjaman pendidikan memiliki potensi untuk menjadi solusi yang efektif untuk meningkatkan akses dan kualitas pendidikan di Indonesia. Namun, untuk memastikan bahwa pinjaman pendidikan dapat menjadi solusi yang efektif, perlu dilakukan beberapa hal, seperti mengembangkan regulasi yang ketat, meningkatkan akses informasi, dan meningkatkan literasi keuangan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun