Mohon tunggu...
Julianda BM
Julianda BM Mohon Tunggu... Administrasi - ASN pada Pemerintah Kota Subulussalam, Aceh

Penulis buku "Eksistensi Keuchik sebagai Hakim Perdamaian di Aceh". Sudah menulis ratusan artikel dan opini. Bekerja sebagai ASN Pemda. Masih tetap belajar dan belajar menulis.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Frugal Living di Masa Keterbatasan Ekonomi dan Upaya Penanggulangan Stunting

29 Januari 2024   22:55 Diperbarui: 29 Januari 2024   22:56 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh: Julianda BM

Stunting merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang masih menjadi perhatian di Indonesia. Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis, infeksi berulang, dan stimulasi lingkungan yang tidak memadai. Stunting dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti gangguan pertumbuhan fisik dan mental, serta peningkatan risiko penyakit kronis di masa dewasa.

Penyebab stunting yang paling utama adalah kekurangan gizi kronis. Kekurangan gizi kronis dapat terjadi akibat asupan makanan yang tidak cukup, tidak seimbang, atau tidak berkualitas. Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti kemiskinan, kurangnya pengetahuan tentang gizi, dan kurangnya akses terhadap makanan bergizi.

Pemerintah Indonesia telah menetapkan target untuk menurunkan prevalensi stunting menjadi 14% pada tahun 2024. Untuk mencapai target tersebut, diperlukan berbagai upaya, baik dari pemerintah maupun masyarakat. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan menerapkan gaya hidup hemat atau frugal living.

Frugal living adalah gaya hidup yang menekankan pada penghematan dan penggunaan sumber daya secara bijak. Gaya hidup ini dapat diterapkan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam hal konsumsi makanan.

Penerapan frugal living di masa keterbatasan ekonomi dapat menjadi upaya yang efektif untuk penanganan stunting. Hal ini karena frugal living dapat membantu keluarga untuk mendapatkan makanan bergizi dengan anggaran yang terbatas.

Berikut adalah beberapa tips penerapan frugal living untuk penanganan stunting:

1.  Pemilihan bahan makanan yang tepat

Pemilihan bahan makanan yang tepat merupakan hal yang penting dalam penerapan frugal living untuk penanganan stunting. Bahan makanan yang dipilih haruslah bergizi dan terjangkau.

Beberapa contoh bahan makanan yang bergizi dan terjangkau antara lain:

  • Buah-buahan dan sayur-sayuran 
  • Kacang-kacangan dan biji-bijian 
  • Daging dan ikan 
  • Susu dan produk susu

2.  Menyiapkan makanan sendiri

Menyiapkan makanan sendiri merupakan cara yang paling efektif untuk memastikan bahwa makanan yang dikonsumsi bergizi dan sesuai dengan kebutuhan.

Saat menyiapkan makanan sendiri, pastikan untuk menggunakan bahan-bahan yang bergizi dan memilih metode memasak yang sehat.

3.  Memanfaatkan sisa makanan

Sisa makanan dapat dimanfaatkan untuk membuat makanan baru. Hal ini dapat membantu mengurangi limbah makanan dan menghemat biaya.

Beberapa contoh pemanfaatan sisa makanan antara lain:

  • Membeli makanan dalam jumlah besar

Membeli makanan dalam jumlah besar dapat menghemat biaya, terutama jika makanan tersebut tidak mudah rusak.

Namun, pastikan untuk menyimpan makanan tersebut dengan benar agar tidak basi.

  • Mencari alternatif makanan yang lebih terjangkau

Jika harga suatu bahan makanan terlalu mahal, dapat dicari alternatif bahan makanan lain yang lebih terjangkau.

Misalnya, jika harga daging sapi terlalu mahal, dapat diganti dengan daging ayam atau ikan.

  • Menggunakan kupon atau diskon

Kupon atau diskon dapat dimanfaatkan untuk mendapatkan makanan dengan harga yang lebih murah.

Pemerintah dan organisasi non-pemerintah juga dapat memberikan bantuan berupa kupon atau diskon untuk keluarga miskin.

Penerapan frugal living di masa keterbatasan ekonomi dapat menjadi upaya yang efektif untuk penanganan stunting. Hal ini karena frugal living dapat membantu keluarga untuk mendapatkan makanan bergizi dengan anggaran yang terbatas.

Selain penerapan frugal living, upaya lain yang dapat dilakukan untuk penanganan stunting antara lain:

  • Peningkatan akses terhadap makanan bergizi

Pemerintah dan organisasi non-pemerintah dapat bekerja sama untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap makanan bergizi. Hal ini dapat dilakukan dengan menyediakan makanan bergizi secara gratis atau dengan harga terjangkau.

  • Peningkatan pengetahuan tentang gizi

Peningkatan pengetahuan tentang gizi dapat membantu masyarakat untuk memilih makanan yang bergizi untuk dikonsumsi. Hal ini dapat dilakukan melalui penyuluhan gizi atau melalui media massa.

  • Peningkatan stimulasi lingkungan

Peningkatan stimulasi lingkungan dapat membantu anak untuk tumbuh dan berkembang secara optimal. Hal ini dapat dilakukan dengan menyediakan lingkungan yang aman dan nyaman, serta dengan memberikan stimulasi yang sesuai dengan kebutuhan anak.

Dengan kerja sama yang baik dari berbagai pihak, diharapkan prevalensi stunting di Indonesia dapat diturunkan secara signifikan.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun