Biaya listrik menjerit, tagihan air menggeram, dan beras di dapur menipis sebelum waktunya. Kehidupan keluarga makin tegang, senyum diganti keluh kesah, canda tawa digantikan rintihan kelaparan.
Di sinilah kecurigaan itu muncul. Tetangga berbisik, "ASN kok hidup susah? Pasti ada yang korup!" Teman kantor mencibir, "Gaji besar kok ngutang mulu? Gaya-gayaan kali!" Padahal, di balik penampilan mereka yang (masih) rapi, tersembunyi kisah pilu perjuangan melawan monster kredit.
Lalu, apa solusinya? Apakah ASN harus selamanya hidup sengsara dalam cengkeraman utang? Tidak. Jalan keluarnya ada, meski tak semudah membalik telapak tangan.
Pertama, ubahlah pola pikir. Rumah mewah dan mobil keren bukan lagi simbol kesuksesan. Kesederhanaan yang dipilih, hidup secukupnya tanpa bermewah-mewahan, justru lebih terhormat ketimbang kemapanan yang dibangun di atas utang.Â
Cintai rumah dinas, rawatlah dengan baik. Gunakan transportasi umum, nikmati kebersamaan dalam bus kota yang penuh hiruk pikuk. Sederhana bukan hina, ia wujud tanggung jawab dan kemandirian.
Kedua, bicaralah dengan keluarga. Rencanakan keuangan bersama, susun skala prioritas. Makan sehat dan pendidikan anak jauh lebih penting ketimbang TV layar lebar atau motor gede.Â
Hitung dengan cermat cicilan yang sanggup ditanggung, jangan tergiur bujuk rayu marketing bank yang lihai membungkus jerat utang dengan pita kemewahan.
Ketiga, pemerintah harus turun tangan. Gaji dan tunjangan ASN perlu disesuaikan dengan realitas ekonomi. Skema kredit khusus ASN dengan bunga ringan bisa menjadi solusi, tapi tanpa dibarengi perbaikan gaji, ujungnya tetap nestapa. Perumahan bersubsidi yang layak huni dan transportasi publik yang nyaman juga mendesak diwujudkan.
Keempat, masyarakat perlu mengubah perspektif. Jangan lagi curiga pada kesederhanaan ASN. Hargai perjuangan mereka dan bantu mereka keluar dari jerat utang kredit.
Hal ini perlu dilakukan untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi ASN untuk hidup sederhana.
Jika solusi-solusi tersebut dapat diwujudkan, maka ASN akan bisa merdeka dari jerat utang. Mereka akan bisa hidup sederhana dengan bahagia dan tanpa kecurigaan.