Mohon tunggu...
Julianda BM
Julianda BM Mohon Tunggu... Administrasi - ASN pada Pemerintah Kota Subulussalam, Aceh

Penulis buku "Eksistensi Keuchik sebagai Hakim Perdamaian di Aceh". Sudah menulis ratusan artikel dan opini. Bekerja sebagai ASN Pemda. Masih tetap belajar dan belajar menulis.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Indonesia Zero Kemiskinan, Mungkinkah?

26 Januari 2024   16:36 Diperbarui: 26 Januari 2024   16:37 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi. Sumber gambar: https://www.ekonomisyariah.org/

Oleh: Julianda BM

Kemiskinan adalah salah satu masalah sosial yang paling kompleks dan telah menjadi isu global selama berabad-abad. Kemiskinan didefinisikan sebagai kondisi di mana seseorang tidak dapat memenuhi kebutuhan dasar hidupnya, seperti makanan, air, tempat tinggal, pakaian, dan kesehatan. 

Kemiskinan dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti ketimpangan ekonomi, ketimpangan sosial, bencana alam, dan konflik.

Indonesia adalah salah satu negara dengan jumlah penduduk miskin terbesar di dunia. Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah penduduk miskin di Indonesia pada Maret 2023 adalah 26,19 juta orang, atau sekitar 10,82% dari total penduduk. Jumlah ini menurun dari 28,69 juta orang pada Maret 2022.

Penurunan jumlah penduduk miskin di Indonesia merupakan hasil dari berbagai upaya pemerintah, seperti program bantuan sosial, program pemberdayaan masyarakat, dan program pembangunan infrastruktur. 

Namun, jumlah penduduk miskin di Indonesia masih tergolong tinggi, sehingga perlu dilakukan upaya-upaya lebih lanjut untuk mencapai target Indonesia Zero Kemiskinan.

Mungkinkah Indonesia Zero Kemiskinan?

Jawabannya adalah mungkin, tetapi membutuhkan upaya yang besar dan berkelanjutan dari berbagai pihak. Pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta harus bekerja sama untuk mencapai tujuan tersebut.

Berikut adalah beberapa tantangan yang harus dihadapi Indonesia dalam mencapai target Indonesia Zero Kemiskinan:

1.  Ketimpangan ekonomi

Ketimpangan ekonomi adalah salah satu faktor utama yang menyebabkan kemiskinan. Di Indonesia, ketimpangan ekonomi masih tergolong tinggi. Hal ini terlihat dari rasio gini yang mencapai 0,38 pada Maret 2023. Rasio gini yang lebih tinggi dari 0,4 menunjukkan ketimpangan yang tinggi.

Untuk mengatasi ketimpangan ekonomi, pemerintah perlu melakukan berbagai kebijakan untuk meningkatkan pemerataan pendapatan, seperti meningkatkan upah minimum, memberikan subsidi kepada masyarakat miskin, dan memperkuat program-program pemberdayaan masyarakat.

2.  Ketimpangan sosial

Ketimpangan sosial juga merupakan faktor yang menyebabkan kemiskinan. Di Indonesia, ketimpangan sosial masih tergolong tinggi, terlihat dari masih tingginya angka diskriminasi terhadap kelompok-kelompok rentan, seperti perempuan, anak-anak, dan penyandang disabilitas.

Untuk mengatasi ketimpangan sosial, pemerintah perlu melakukan berbagai kebijakan untuk meningkatkan perlindungan sosial dan memperkuat hak-hak kelompok rentan.

3.  Bencana alam

Bencana alam, seperti banjir, longsor, dan kekeringan, juga merupakan faktor yang menyebabkan kemiskinan. Di Indonesia, bencana alam sering terjadi, terutama di daerah-daerah yang rawan bencana.

Untuk mengatasi dampak bencana alam, pemerintah perlu melakukan berbagai upaya untuk mengurangi risiko bencana, seperti membangun infrastruktur yang tahan bencana dan memberikan bantuan kepada masyarakat yang terdampak bencana.

4.  Konflik

Konflik, seperti konflik bersenjata dan konflik sosial, juga merupakan faktor yang menyebabkan kemiskinan. Di Indonesia, konflik masih terjadi di beberapa daerah, seperti Papua dan Maluku.

Untuk mengatasi dampak konflik, pemerintah perlu melakukan berbagai upaya untuk membangun perdamaian dan rekonsiliasi.

Upaya-upaya yang perlu dilakukan untuk mencapai target Indonesia Zero Kemiskinan

Berikut adalah beberapa upaya yang perlu dilakukan untuk mencapai target Indonesia Zero Kemiskinan:

1.  Pemerintah

Pemerintah perlu melakukan berbagai kebijakan dan program untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, pemerataan pendapatan, dan perlindungan sosial. Beberapa kebijakan dan program yang dapat dilakukan antara lain:

  • Meningkatkan investasi di sektor-sektor yang dapat menciptakan lapangan kerja, seperti sektor manufaktur, pertanian, dan pariwisata. 
  • Meningkatkan produktivitas tenaga kerja melalui pendidikan dan pelatihan. 
  • Memperkuat program-program pemberdayaan masyarakat, seperti program bantuan sosial dan program kewirausahaan. 
  • Meningkatkan perlindungan sosial bagi kelompok rentan, seperti perempuan, anak-anak, dan penyandang disabilitas.

2.  Masyarakat

Masyarakat perlu meningkatkan kesadaran dan kepedulian terhadap masalah kemiskinan. Masyarakat juga perlu berpartisipasi dalam berbagai program dan kegiatan yang bertujuan untuk mengurangi kemiskinan. Beberapa hal yang dapat dilakukan oleh masyarakat antara lain:

  • Meningkatkan pendidikan dan keterampilan untuk meningkatkan produktivitas kerja. 
  • Membangun usaha kecil dan menengah untuk menciptakan lapangan kerja. 
  • Membantu sesama yang membutuhka

3.  Sektor swasta

Sektor swasta perlu berperan aktif dalam upaya mengurangi kemiskinan. Beberapa hal yang dapat dilakukan oleh sektor swasta antara lain:

  • Melakukan investasi di daerah-daerah yang rawan kemiskinan. 
  • Menyediakan lapangan kerja bagi masyarakat miskin. 
  • Memberikan bantuan kepada masyarakat miskin

Kesimpulan

Indonesia Zero Kemiskinan adalah tujuan yang mungkin dicapai, tetapi membutuhkan upaya yang besar dan berkelanjutan dari berbagai pihak. Pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta harus bekerja sama untuk mencapai tujuan tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun