Oleh: Julianda BM
Kehidupan sehat dan sejahtera merupakan hak asasi manusia yang fundamental. Kehidupan sehat dan sejahtera merupakan prasyarat bagi setiap orang untuk dapat hidup produktif dan berkontribusi secara optimal bagi pembangunan bangsa.
Pemerintah Indonesia telah berkomitmen untuk mewujudkan kehidupan sehat dan sejahtera bagi seluruh rakyatnya. Komitmen tersebut diwujudkan dalam berbagai kebijakan, program, dan kegiatan di bidang kesehatan. Salah satu program prioritas pemerintah dalam bidang kesehatan adalah Program Indonesia Sehat (PIS).
PIS merupakan program pembangunan kesehatan nasional yang bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Indonesia. PIS berlandaskan pada konsep preventif, yaitu upaya untuk mencegah terjadinya penyakit atau gangguan kesehatan.
Namun, dalam pelaksanaannya, PIS masih menghadapi berbagai tantangan, salah satunya adalah kurangnya integrasi antara pembangunan kesehatan dengan pembangunan sektor lain. Hal ini menyebabkan upaya pencegahan penyakit masih belum optimal.
Oleh karena itu, diperlukan reformasi pembangunan terintegrasi untuk mewujudkan PIS. Reformasi ini harus dilakukan dengan perspektif SDGs, yaitu tujuan pembangunan berkelanjutan yang disepakati oleh seluruh negara anggota PBB.
Pembangunan Terintegrasi dalam Perspektif SDGs
SDGs merupakan suatu kerangka kerja global yang bertujuan untuk mengakhiri kemiskinan, kelaparan, dan berbagai bentuk ketimpangan, serta melindungi bumi dan sumber daya alamnya. SDGs terdiri dari 17 tujuan dan 169 target yang harus dicapai oleh seluruh negara anggota PBB pada tahun 2030.
Salah satu tujuan SDGs adalah Tujuan 3, yaitu menjamin kehidupan sehat dan sejahtera bagi semua orang. Tujuan ini dapat dicapai melalui berbagai upaya, termasuk pembangunan kesehatan yang terintegrasi.
Pembangunan kesehatan yang terintegrasi adalah pembangunan kesehatan yang dilakukan secara sinergis dengan pembangunan sektor lain, seperti pendidikan, lingkungan, dan ekonomi. Pembangunan kesehatan yang terintegrasi akan lebih efektif dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
Reformulasi Pembangunan Terintegrasi untuk Mewujudkan PIS
Reformulasi pembangunan terintegrasi untuk mewujudkan PIS dapat dilakukan dengan beberapa langkah berikut:
1. Pembentukan Koordinasi Antar Sektor
Koordinasi antar sektor merupakan langkah awal yang penting dalam reformasi pembangunan terintegrasi untuk mewujudkan PIS. Koordinasi ini diperlukan untuk memastikan bahwa pembangunan kesehatan dilakukan secara sinergis dengan pembangunan sektor lain.
Pemerintah perlu membentuk koordinasi antar sektor yang melibatkan kementerian/lembaga terkait, seperti Kementerian Kesehatan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Kementerian Perindustrian, dan Kementerian Ketenagakerjaan.
Koordinasi ini dapat dilakukan melalui berbagai forum, seperti rapat koordinasi, pertemuan, dan workshop. Forum-forum ini dapat digunakan untuk membahas berbagai hal terkait pembangunan kesehatan yang terintegrasi, seperti:
- Perumusan kebijakan dan program pembangunan kesehatan yang terintegrasi
- Pemetaan dan analisis masalah kesehatan yang terkait dengan pembangunan sektor lain
- Pengembangan strategi dan intervensi untuk mengatasi masalah kesehatan tersebut
2. Pengembangan Kebijakan dan Program Terintegrasi
Setelah koordinasi antar sektor terbentuk, pemerintah perlu mengembangkan kebijakan dan program pembangunan kesehatan yang terintegrasi dengan pembangunan sektor lain. Kebijakan dan program ini harus dirancang secara holistik dan komprehensif untuk mencapai tujuan PIS.
Pemerintah perlu mempertimbangkan berbagai faktor dalam mengembangkan kebijakan dan program pembangunan kesehatan yang terintegrasi, antara lain:
- Faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan masyarakat
- Tujuan pembangunan berkelanjutan
- Kebijakan dan program pembangunan sektor lain
Kebijakan dan program pembangunan kesehatan yang terintegrasi harus mencakup berbagai aspek, antara lain:
- Aspek promotif dan preventif
- Aspek kuratif dan rehabilitatif
- Aspek lingkungan
- Aspek ekonomi
3. Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia
Pemerintah perlu meningkatkan kapasitas sumber daya manusia di bidang pembangunan kesehatan. Hal ini diperlukan untuk mendukung pelaksanaan pembangunan kesehatan yang terintegrasi.
Pemerintah dapat meningkatkan kapasitas sumber daya manusia di bidang pembangunan kesehatan melalui berbagai upaya, antara lain:
- Pengembangan pendidikan dan pelatihan
- Peningkatan akses ke informasi dan teknologi
- Penciptaan lingkungan kerja yang kondusif
Peningkatan kapasitas sumber daya manusia di bidang pembangunan kesehatan perlu dilakukan secara berkesinambungan untuk memastikan bahwa pembangunan kesehatan dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien.
4. Peningkatan Kesadaran Masyarakat
Pemerintah perlu meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pembangunan kesehatan yang terintegrasi. Hal ini diperlukan untuk mendorong partisipasi masyarakat dalam pembangunan kesehatan.
Pemerintah dapat meningkatkan kesadaran masyarakat melalui berbagai upaya, antara lain:
- Penyebarluasan informasi dan edukasi
- Pemberdayaan masyarakat
- Penciptaan lingkungan yang mendukung
Peningkatan kesadaran masyarakat perlu dilakukan secara komprehensif untuk memastikan bahwa pembangunan kesehatan dapat dicapai secara bersama-sama.
Penerapan Reformasi Pembangunan Terintegrasi
Reformasi pembangunan terintegrasi untuk mewujudkan PIS dapat diterapkan dalam berbagai bidang, antara lain:
- Pendidikan
Pendidikan merupakan salah satu faktor penting yang mempengaruhi kesehatan masyarakat. Pendidikan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kesehatan dan mencegah penyakit.
Pemerintah dapat menerapkan reformasi pembangunan terintegrasi dalam bidang pendidikan dengan memasukkan materi kesehatan dalam kurikulum pendidikan. Materi kesehatan dapat mencakup berbagai hal, seperti gizi, sanitasi, dan pola hidup sehat.
- Lingkungan
Lingkungan yang sehat merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kesehatan masyarakat. Pencemaran lingkungan dapat menyebabkan berbagai penyakit, seperti penyakit pernapasan dan penyakit kulit.
Pemerintah dapat menerapkan reformasi pembangunan terintegrasi dalam bidang lingkungan dengan mengurangi pencemaran lingkungan. Hal ini dapat dilakukan melalui berbagai upaya, seperti pengelolaan limbah, penghijauan, dan pengendalian polusi.
- Ekonomi
Kemiskinan dan ketimpangan ekonomi dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti malnutrisi, penyakit menular, dan penyakit kronis.
Pemerintah dapat menerapkan reformasi pembangunan terintegrasi dalam bidang ekonomi dengan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Hal ini dapat dilakukan melalui berbagai upaya, seperti penciptaan lapangan kerja, peningkatan pendapatan masyarakat, dan pemerataan pembangunan.
Kesimpulan
Reformulasi pembangunan terintegrasi merupakan kunci utama untuk mewujudkan PIS. Reformasi ini harus dilakukan dengan perspektif SDGs untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.
Penerapan reformasi pembangunan terintegrasi dapat dilakukan dalam berbagai bidang, antara lain pendidikan, lingkungan, dan ekonomi. Penerapan reformasi ini akan lebih efektif dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya