Oleh: Julianda BM
Lingkungan kerja yang sehat dan kondusif merupakan salah satu faktor penting untuk menunjang produktivitas kerja. Namun, tidak semua orang beruntung memiliki lingkungan kerja yang seperti itu. Ada kalanya kita harus berurusan dengan rekan kerja yang toxic.
Rekan kerja toxic adalah mereka yang memiliki perilaku negatif yang dapat merugikan orang lain, baik secara fisik, mental, maupun emosional. Perilaku toxic ini dapat berupa bullying, pelecehan, gaslighting, atau sekadar sikap yang tidak profesional.
Toxic relationship dengan rekan kerja dapat berdampak negatif bagi berbagai aspek kehidupan kita, mulai dari pekerjaan, kesehatan mental, hingga hubungan pribadi. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui cara menghindari toxic relationship dengan rekan kerja.
Tanda-tanda Rekan Kerja Toxic
Sebelum mengetahui cara menghindari toxic relationship dengan rekan kerja, kita perlu mengetahui tanda-tandanya terlebih dahulu. Berikut adalah beberapa tanda-tanda rekan kerja toxic:
- Selalu menyalahkan orang lain
- Suka mengkritik dan merendahkan orang lain
- Suka menyebarkan gosip dan rumor
- Suka berperilaku agresif atau kasar
- Suka mengambil credit untuk kerja orang lain
- Suka menunda-nunda pekerjaan
- Suka bermalas-malasan
Jika rekan kerja Anda menunjukkan salah satu atau beberapa tanda-tanda di atas, maka ada kemungkinan bahwa mereka adalah rekan kerja toxic.
Cara Menghindari Toxic Relationship Dengan Rekan Kerja
Ada beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk menghindari toxic relationship dengan rekan kerja, antara lain:
1. Jaga jarak
Cara paling sederhana untuk menghindari toxic relationship adalah dengan menjaga jarak dengan rekan kerja yang toxic. Hindari berurusan dengan mereka sesedikit mungkin. Jika Anda harus bekerja sama dengan mereka, batasi interaksi Anda hanya sebatas pekerjaan.
2. Tetapkan batasan
Jika Anda tidak bisa menghindari rekan kerja toxic, maka Anda perlu menetapkan batasan. Jelaskan kepada mereka bahwa Anda tidak nyaman dengan perilaku mereka. Misalnya, jika rekan kerja Anda suka mengkritik Anda, maka Anda bisa mengatakan kepadanya bahwa Anda tidak suka dikritik secara berlebihan.
3. Bicaralah dengan atasan
Jika perilaku rekan kerja toxic sudah sangat mengganggu, maka Anda bisa berbicara dengan atasan Anda. Atasan Anda mungkin dapat membantu menyelesaikan masalah tersebut.
4. Cari rekan kerja yang positif
Lingkungan kerja yang positif dapat membantu Anda mengurangi dampak negatif dari toxic relationship dengan rekan kerja. Cobalah untuk mencari rekan kerja yang positif dan suportif. Mereka dapat membantu Anda untuk tetap termotivasi dan produktif.
Tips Menjaga Kesehatan Mental di Lingkungan Kerja Toxic
Toxic relationship dengan rekan kerja dapat berdampak negatif bagi kesehatan mental kita. Berikut adalah beberapa tips untuk menjaga kesehatan mental di lingkungan kerja toxic:
Pertama, olahraga secara teratur. Olahraga dapat membantu mengurangi stres dan meningkatkan mood.
Kedua, istirahat yang cukup. Tidur yang cukup dapat membantu tubuh dan pikiran Anda untuk pulih dari stres.
Ketiga, luangkan waktu untuk diri sendiri. Luangkan waktu untuk melakukan hal-hal yang Anda sukai, seperti membaca, mendengarkan musik, atau menghabiskan waktu bersama orang-orang yang Anda cintai.
Keempat, dapatkan bantuan profesional. Jika Anda merasa kesulitan untuk mengatasi toxic relationship dengan rekan kerja, jangan ragu untuk mencari bantuan profesional, seperti psikolog atau terapis.
Kesimpulan
Toxic relationship dengan rekan kerja dapat berdampak negatif bagi berbagai aspek kehidupan kita. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui cara menghindari toxic relationship dengan rekan kerja.Â
Dengan menerapkan tips-tips di atas, Anda dapat menjaga kesehatan mental dan produktivitas kerja Anda di lingkungan kerja yang toxic.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI