Oleh: Julianda BM
Di era digital saat ini, teknologi digital telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan manusia. Teknologi digital telah mengubah cara kita bekerja, belajar, berkomunikasi, dan bersosialisasi. Perubahan ini telah membawa berbagai manfaat, seperti peningkatan produktivitas, efisiensi, dan aksesibilitas.
Di Indonesia, pertumbuhan ekonomi digital sangat pesat. Menurut laporan Google, Temasek, dan Bain & Company, ekonomi digital Indonesia diprediksi akan mencapai nilai USD 130 miliar pada tahun 2025. (Sumber link klik di sini).Â
Pertumbuhan ekonomi digital ini akan memberikan berbagai manfaat bagi Indonesia, termasuk peningkatan kesempatan kerja, peningkatan produktivitas, dan percepatan kemajuan negara.
Untuk mengoptimalkan potensi ekonomi digital, Indonesia perlu mendorong hilirisasi digital. Hilirisasi digital adalah proses peningkatan nilai tambah dari teknologi digital. Hilirisasi digital dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti pengembangan produk dan layanan digital, peningkatan kapasitas produksi, dan pengembangan talenta digital.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), penghiliran atau hilirisasi adalah proses pengolahan bahan baku menjadi barang siap pakai. Dengan begitu, penghiliran industri berarti mengelola komoditas dari bidang industri tertentu dengan tujuan mengoptimalkan produk yang bernilai jual lebih tinggi.
Hilirisasi merupakan strategi untuk meningkatkan nilai tambah komoditas yang dimiliki oleh suatu negara. Dengan demikian, hilirisasi dapat diartikan sebagai proses pengolahan bahan baku menjadi barang siap pakai dengan tujuan mengoptimalkan nilai jual lebih tinggi, serta sebagai strategi untuk meningkatkan nilai tambah komoditas yang dimiliki oleh suatu negara.
Dengan hilirisasi, komoditas yang diekspor tidak lagi berwujud bahan baku mentah tetapi sudah menjadi barang setengah jadi. Hilirisasi diharapkan dapat meningkatkan nilai tambah komoditas, memperkuat struktur industri, serta meningkatkan peluang usaha dalam negeri dengan tersedianya lapangan pekerjaan baru.
Dalam konteks Indonesia, hilirisasi memiliki makna penting karena merupakan strategi untuk meningkatkan nilai tambah komoditas yang dimiliki negara. Dengan adanya hilirisasi, komoditas yang diekspor bukan lagi berupa bahan baku, melainkan telah mengalami proses pengolahan sehingga memiliki nilai jual yang lebih tinggi.
Berkaitan dengan hal itu, Pemerintah Indonesia menyadari potensi besar yang dimiliki oleh teknologi digital. Oleh karena itu, pemerintah telah mencanangkan program hilirisasi digital. Tujuan dari hilirisasi digital adalah untuk meningkatkan peran Indonesia dalam rantai nilai global teknologi digital.
Hilirisasi digital memiliki potensi besar untuk memberikan manfaat bagi Indonesia. Manfaat tersebut antara lain: Pertama, peningkatan produktivitas dan daya saing. Hilirisasi digital dapat meningkatkan produktivitas dan daya saing industri Indonesia melalui penerapan teknologi digital. Teknologi digital dapat membantu industri untuk meningkatkan efisiensi, efektivitas, dan inovasi.
Kedua, penciptaan lapangan kerja. Hilirisasi digital dapat menciptakan lapangan kerja baru di berbagai sektor, seperti sektor teknologi informasi dan komunikasi, sektor manufaktur, dan sektor jasa.
Ketiga, peningkatan pendapatan negara. Hilirisasi digital dapat meningkatkan pendapatan negara melalui pajak dan ekspor produk atau jasa digital.
Potensi Hilirisasi Digital di Indonesia
Indonesia memiliki potensi besar untuk hilirisasi digital. Potensi tersebut antara lain:
1. Â Populasi yang besar
Indonesia memiliki populasi yang besar, yaitu sekitar 275 juta jiwa. Jumlah penduduk yang besar ini merupakan potensi pasar yang besar bagi produk atau jasa digital.
2. Â Tenaga kerja yang terampil.
Indonesia memiliki sumber daya manusia yang terampil di bidang teknologi informasi dan komunikasi. Hal ini menjadi modal penting bagi hilirisasi digital.
3. Â Infrastruktur yang terus berkembang.
Infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi di Indonesia terus berkembang. Hal ini akan mendukung proses hilirisasi digital.
Sektor-sektor yang Potensial untuk Hilirisasi Digital
Hilirisasi digital dapat dilakukan di berbagai sektor, seperti sektor teknologi informasi dan komunikasi, sektor manufaktur, dan sektor jasa.
a. Sektor teknologi informasi dan komunikasi
Sektor teknologi informasi dan komunikasi adalah sektor yang paling potensial untuk hilirisasi digital. Hal ini karena sektor ini memiliki nilai tambah yang tinggi dan potensi pertumbuhan yang besar.
b. Â Sektor manufaktur
Sektor manufaktur juga memiliki potensi besar untuk hilirisasi digital. Teknologi digital dapat digunakan untuk meningkatkan efisiensi, efektivitas, dan produktivitas di sektor manufaktur.
c. Â Sektor jasa
Sektor jasa juga memiliki potensi untuk hilirisasi digital. Teknologi digital dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas layanan di sektor jasa.
Tantangan Hilirisasi Digital
Meskipun memiliki potensi besar, hilirisasi digital juga menghadapi berbagai tantangan. Tantangan tersebut antara lain: Pertama, ketersediaan sumber daya manusia. Hilirisasi digital membutuhkan sumber daya manusia yang terampil di bidang teknologi informasi dan komunikasi. Ketersediaan sumber daya manusia ini masih menjadi tantangan di Indonesia.
Kedua, ketersediaan infrastruktur. Hilirisasi digital juga membutuhkan infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi yang memadai. Ketersediaan infrastruktur ini juga masih menjadi tantangan di Indonesia.
Ketiga, kebijakan pemerintah. Kebijakan pemerintah juga berperan penting dalam mendukung hilirisasi digital. Pemerintah perlu menyusun kebijakan yang kondusif bagi hilirisasi digital.
Kesimpulan
Hilirisasi digital memiliki potensi besar untuk memberikan manfaat bagi Indonesia. Namun, hilirisasi digital juga menghadapi berbagai tantangan. Oleh karena itu, diperlukan upaya yang serius dari pemerintah dan masyarakat untuk mengatasi tantangan tersebut.
Berikut adalah beberapa rekomendasi untuk mendukung hilirisasi digital di Indonesia:
- Pemerintah perlu meningkatkan investasi di bidang pendidikan dan pelatihan teknologi informasi dan komunikasi. Hal ini untuk meningkatkan jumlah dan kualitas sumber daya manusia yang terampil di bidang teknologi informasi dan komunikasi.
- Pemerintah perlu meningkatkan investasi di bidang infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi. Hal ini untuk mendukung proses hilirisasi digital.
- Pemerintah perlu menyusun kebijakan yang kondusif bagi hilirisasi digital. Kebijakan tersebut antara lain berupa kebijakan yang mendorong investasi di sektor teknologi informasi dan komunikasi, kebijakan yang melindungi industri teknologi informasi dan komunikasi dalam negeri, dan kebijakan yang mendorong pengembangan sumber daya manusia di bidang teknologi informasi dan komunikasi.
Dengan upaya yang serius dari pemerintah dan masyarakat, hilirisasi digital dapat menjadi katalis bagi kemajuan ekonomi Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H