Mohon tunggu...
Julianda BM
Julianda BM Mohon Tunggu... Administrasi - ASN pada Pemerintah Kota Subulussalam, Aceh

Penulis buku "Eksistensi Keuchik sebagai Hakim Perdamaian di Aceh". Sudah menulis ratusan artikel dan opini. Bekerja sebagai ASN Pemda. Masih tetap belajar dan belajar menulis.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Memastikan Akses Disabilitas untuk Mewujudkan Tujuan SDGs

25 Desember 2023   09:02 Diperbarui: 25 Desember 2023   09:12 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Disabilitas adalah kondisi yang dialami oleh seseorang yang dapat membatasi atau mengurangi kemampuannya untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Disabilitas dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti kondisi fisik, mental, atau intelektual.

Pembangunan berkelanjutan adalah upaya untuk memenuhi kebutuhan generasi saat ini tanpa mengorbankan kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhannya. Pembangunan berkelanjutan mencakup berbagai aspek, seperti ekonomi, sosial, dan lingkungan.

Disabilitas dan pembangunan berkelanjutan memiliki hubungan yang erat. Penyandang disabilitas memiliki hak yang sama untuk menikmati hasil pembangunan, seperti pendidikan, kesehatan, pekerjaan, dan partisipasi dalam masyarakat.

Aksesibilitas Disabilitas

Aksesibilitas adalah kondisi yang memungkinkan semua orang, termasuk penyandang disabilitas, untuk menggunakan dan menikmati suatu produk, layanan, atau fasilitas. 

Aksesibilitas merupakan salah satu kunci penting untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan yang inklusif bagi penyandang disabilitas.

Tantangan Aksesibilitas Disabilitas

Penyandang disabilitas sering kali menghadapi berbagai tantangan dalam mengakses lingkungan, produk, layanan, dan fasilitas. Tantangan-tantangan tersebut antara lain:

1. Hambatan fisik

Hambatan fisik dapat berupa infrastruktur yang tidak ramah disabilitas, seperti jalan, bangunan, dan transportasi umum yang tidak dapat diakses oleh penyandang disabilitas. 

Hambatan fisik dapat menyebabkan penyandang disabilitas kesulitan untuk bergerak dan bermobilitas.

2. Hambatan non-fisik

Hambatan non-fisik dapat berupa persepsi negatif masyarakat terhadap penyandang disabilitas, yang dapat menyebabkan diskriminasi dan pelecehan. 

Hambatan non-fisik dapat menyebabkan penyandang disabilitas merasa tidak diterima dan tidak dihargai.

Peluang Aksesibilitas Disabilitas

Meskipun menghadapi berbagai tantangan, penyandang disabilitas juga memiliki peluang untuk meningkatkan aksesibilitas. 

Peluang-peluang tersebut antara lain:

1. Teknologi

Teknologi dapat digunakan untuk meningkatkan aksesibilitas bagi penyandang disabilitas. Contohnya, teknologi informasi dan komunikasi dapat digunakan untuk menyediakan layanan pendidikan dan kesehatan yang inklusif bagi penyandang disabilitas.

2. Kebijakan dan program pemerintah

Kebijakan dan program pemerintah dapat mendorong peningkatan aksesibilitas bagi penyandang disabilitas. Contohnya, pemerintah dapat mengadopsi peraturan yang mewajibkan penyediaan fasilitas yang ramah disabilitas di tempat umum.

Manfaat Aksesibilitas Disabilitas

Aksesibilitas memiliki berbagai manfaat bagi penyandang disabilitas, masyarakat, dan pembangunan berkelanjutan. Manfaat-manfaat tersebut antara lain:

1. Peningkatan kualitas hidup

Aksesibilitas dapat meningkatkan kualitas hidup penyandang disabilitas. Dengan aksesibilitas yang memadai, penyandang disabilitas dapat berpartisipasi penuh dalam masyarakat dan menikmati hasil pembangunan.

2. Peningkatan produktivitas

Aksesibilitas dapat meningkatkan produktivitas masyarakat. Dengan aksesibilitas yang memadai, penyandang disabilitas dapat berpartisipasi dalam dunia kerja dan berkontribusi pada perekonomian.

3. Peningkatan keadilan

Aksesibilitas dapat meningkatkan keadilan sosial. Dengan aksesibilitas yang memadai, penyandang disabilitas dapat menikmati hak-hak mereka secara setara dengan orang lain.

Berkaitan dengan hal tersebut, berikut adalah beberapa langkah konkret yang dapat dilakukan untuk meningkatkan aksesibilitas bagi penyandang disabilitas:

Pertama, pemerintah perlu mengadopsi peraturan yang mewajibkan penyediaan fasilitas yang ramah disabilitas di tempat umum. Peraturan ini dapat mencakup fasilitas-fasilitas seperti jalan, bangunan, transportasi umum, dan tempat-tempat umum lainnya.

Kedua, pemerintah juga perlu menyediakan pendanaan yang memadai untuk pembangunan dan pemeliharaan fasilitas yang ramah disabilitas. Pendanaan ini dapat berasal dari anggaran pemerintah, sumber-sumber swasta, atau kombinasi keduanya.

Ketiga, masyarakat perlu meningkatkan kesadaran dan pemahaman tentang pentingnya aksesibilitas bagi penyandang disabilitas. Masyarakat dapat melakukan hal ini dengan berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan yang mempromosikan aksesibilitas, seperti kampanye dan edukasi.

Keempat, organisasi-organisasi penyandang disabilitas dapat memainkan peran penting dalam mempromosikan aksesibilitas. Organisasi-organisasi ini dapat melakukan hal ini dengan memberikan advokasi kepada pemerintah dan masyarakat, serta memberikan dukungan kepada penyandang

Kesimpulan

Aksesibilitas merupakan kunci penting untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan yang inklusif bagi penyandang disabilitas. Pemerintah, masyarakat, dan organisasi-organisasi penyandang disabilitas perlu bekerja sama untuk mengatasi tantangan dan memanfaatkan peluang yang ada untuk meningkatkan aksesibilitas bagi penyandang disabilitas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun