Mohon tunggu...
Julianda BM
Julianda BM Mohon Tunggu... Administrasi - ASN pada Pemerintah Kota Subulussalam, Aceh

Penulis buku "Eksistensi Keuchik sebagai Hakim Perdamaian di Aceh". Sudah menulis ratusan artikel dan opini. Bekerja sebagai ASN Pemda. Masih tetap belajar dan belajar menulis.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Pariwisata Berkelanjutan, Menjaga Keseimbangan Ekosistem dan Kesejahteraan Masyarakat Lokal

17 Desember 2023   19:39 Diperbarui: 17 Desember 2023   20:47 247
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Silelangit Waterfall, Kota Subulussalam, Aceh. Foto: Fb Joel Jacko

Pariwisata merupakan salah satu sektor penting dalam perekonomian dunia. Pada tahun 2018, sektor pariwisata menyumbang USD 8,8 triliun terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) global dan menciptakan 319 juta lapangan kerja. Di Indonesia, pariwisata juga merupakan salah satu sektor andalan dengan kontribusi terhadap PDB sebesar 10,34% dan penyerapan tenaga kerja sebesar 14,72% pada tahun 2021.

Pariwisata memiliki potensi yang besar untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, baik secara ekonomi maupun sosial-budaya. Namun, pariwisata juga dapat menimbulkan dampak negatif, seperti kerusakan lingkungan dan konflik sosial. Oleh karena itu, diperlukan pengelolaan pariwisata yang berkelanjutan untuk menjaga keseimbangan ekosistem dan kesejahteraan masyarakat.

Grandcanyon Babah Luhung, Kota Subulussalam, Aceh. Sumber gambar: Fb Joel Jacko
Grandcanyon Babah Luhung, Kota Subulussalam, Aceh. Sumber gambar: Fb Joel Jacko

Pengertian Pariwisata Berkelanjutan

Pariwisata berkelanjutan adalah pariwisata yang memenuhi kebutuhan wisatawan saat ini tanpa mengorbankan kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhan mereka sendiri. Pariwisata berkelanjutan harus memperhatikan aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan.

Aspek ekonomi dalam pariwisata berkelanjutan meliputi:

1.  Meningkatkan pendapatan dan lapangan kerja bagi masyarakat lokal

Pariwisata dapat meningkatkan pendapatan dan lapangan kerja bagi masyarakat lokal. Masyarakat lokal dapat terlibat dalam berbagai kegiatan pariwisata, seperti penyediaan akomodasi, makanan, dan suvenir. Selain itu, masyarakat lokal juga dapat memperoleh manfaat dari pajak pariwisata.

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), pada tahun 2021, sektor pariwisata di Indonesia menyerap tenaga kerja sebesar 14,72% dari total tenaga kerja. Sektor pariwisata juga memberikan kontribusi sebesar 10,34% terhadap PDB Indonesia.

Peningkatan pendapatan dan lapangan kerja dari sektor pariwisata dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal. Masyarakat lokal dapat memiliki penghasilan yang lebih baik dan memiliki akses yang lebih luas terhadap berbagai kebutuhan dasar, seperti pendidikan, kesehatan, dan perumahan.

2.  Meningkatkan kualitas hidup masyarakat lokal

Pariwisata juga dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat lokal. Masyarakat lokal dapat belajar tentang budaya dan bahasa asing dari wisatawan. Selain itu, masyarakat lokal juga dapat memperoleh pengalaman baru dan berinteraksi dengan orang-orang dari berbagai latar belakang.

Interaksi antara wisatawan dan masyarakat lokal dapat meningkatkan pemahaman dan toleransi antar budaya. Hal ini dapat menciptakan lingkungan yang lebih inklusif dan damai.

3.  Meningkatkan investasi dan pembangunan ekonomi lokal

Pariwisata dapat meningkatkan investasi dan pembangunan ekonomi lokal. Hal ini dapat terjadi karena pariwisata dapat menarik investor untuk menanamkan modalnya di daerah tujuan wisata. Selain itu, pariwisata juga dapat mendorong pertumbuhan sektor-sektor ekonomi lain, seperti perdagangan, jasa, dan transportasi.

Silelangit Waterfall, Kota Subulussalam, Aceh. Sumber gambar: Fb Joel Jacko
Silelangit Waterfall, Kota Subulussalam, Aceh. Sumber gambar: Fb Joel Jacko

Peningkatan investasi dan pembangunan ekonomi lokal dapat menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan pendapatan masyarakat lokal. Hal ini dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal secara keseluruhan.

Untuk mengembangkan aspek ekonomi dalam pariwisata berkelanjutan, diperlukan strategi yang komprehensif dan melibatkan semua pihak yang terkait. Strategi tersebut antara lain:

  • Mengembangkan produk-produk pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan. Produk-produk pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan dapat menarik wisatawan dan meningkatkan pendapatan dari sektor pariwisata.
  • Meningkatkan kapasitas masyarakat lokal dalam bidang pariwisata. Masyarakat lokal yang memiliki kapasitas yang baik dalam bidang pariwisata dapat berperan lebih aktif dalam pengembangan pariwisata.
  • Menciptakan iklim investasi yang kondusif. Iklim investasi yang kondusif dapat menarik investor untuk menanamkan modalnya di daerah tujuan wisata.

Aspek sosial dalam pariwisata berkelanjutan meliputi:

1.  Menjaga dan melestarikan budaya lokal

Pariwisata dapat membantu menjaga dan melestarikan budaya lokal. Wisatawan dapat belajar tentang budaya lokal dari masyarakat lokal. Selain itu, wisatawan juga dapat membantu mempromosikan budaya lokal ke dunia internasional.

Pelestarian budaya lokal penting untuk menjaga identitas dan kelestarian masyarakat lokal. Budaya lokal merupakan aset berharga yang harus dijaga dan dilestarikan.

2.  Meningkatkan pemahaman dan toleransi antar budaya

Pariwisata dapat meningkatkan pemahaman dan toleransi antar budaya. Interaksi antara wisatawan dan masyarakat lokal dapat membantu orang-orang dari berbagai latar belakang untuk memahami budaya masing-masing.

Peningkatan pemahaman dan toleransi antar budaya penting untuk menciptakan lingkungan yang lebih inklusif dan damai.

3.  Mendorong partisipasi masyarakat lokal dalam pengelolaan pariwisata

Parisipasi masyarakat lokal dalam pengelolaan pariwisata penting untuk memastikan bahwa pariwisata memberikan manfaat bagi masyarakat lokal. Masyarakat lokal yang terlibat dalam pengelolaan pariwisata dapat berperan lebih aktif dalam menentukan arah pengembangan pariwisata di daerahnya.

Partisipasi masyarakat lokal juga dapat membantu menjaga kearifan lokal dan budaya lokal.

Untuk mengembangkan aspek sosial dalam pariwisata berkelanjutan, diperlukan strategi yang komprehensif dan melibatkan semua pihak yang terkait. Strategi tersebut antara lain:

  • Mengembangkan produk-produk pariwisata yang berbasis budaya lokal. Produk-produk pariwisata yang berbasis budaya lokal dapat membantu menjaga dan melestarikan budaya lokal.
  • Meningkatkan pendidikan dan pemahaman masyarakat lokal tentang pariwisata berkelanjutan. Masyarakat lokal yang memiliki pemahaman yang baik tentang pariwisata berkelanjutan dapat berperan lebih aktif dalam pengelolaan pariwisata.
  • Mendorong kerja sama antara masyarakat lokal, pemerintah, dan pelaku pariwisata. Kerja sama yang baik antara berbagai pihak dapat memastikan bahwa pariwisata memberikan manfaat bagi masyarakat lokal.

Aspek lingkungan dalam pariwisata berkelanjutan meliputi:

1.  Meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan

Pariwisata dapat menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan, seperti pencemaran air dan udara, kerusakan habitat, dan kepunahan spesies. Oleh karena itu, diperlukan upaya untuk meminimalkan dampak negatif pariwisata terhadap lingkungan.

Upaya-upaya untuk meminimalkan dampak negatif pariwisata terhadap lingkungan antara lain:

  • Mengelola sumber daya alam secara berkelanjutan. Sumber daya alam, seperti air, udara, dan lahan, harus dikelola secara berkelanjutan untuk memastikan ketersediaannya untuk generasi mendatang.
  • Melindungi keanekaragaman hayati. Keanekaragaman hayati harus dilindungi untuk menjaga keseimbangan ekosistem.
  • Menggunakan teknologi yang ramah lingkungan. Teknologi yang ramah lingkungan dapat membantu mengurangi dampak negatif pariwisata terhadap lingkungan.

2.  Mengelola sumber daya alam secara berkelanjutan

Pariwisata dapat menggunakan sumber daya alam, seperti air, udara, dan lahan. Oleh karena itu, diperlukan pengelolaan sumber daya alam secara berkelanjutan untuk memastikan ketersediaannya untuk generasi mendatang.

Pengelolaan sumber daya alam secara berkelanjutan dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain:

  • Menggunakan sumber daya alam secara efisien. Sumber daya alam harus digunakan secara efisien untuk mengurangi konsumsinya.
  • Mendaur ulang dan menggunakan kembali. Limbah dapat didaur ulang dan digunakan kembali untuk mengurangi penggunaan sumber daya alam baru.
  • Meningkatkan efisiensi energi. Efisiensi energi dapat membantu mengurangi konsumsi energi dan emisi gas rumah kaca.

3.  Melestarikan keanekaragaman hayati

Pariwisata dapat berdampak negatif terhadap keanekaragaman hayati, seperti kerusakan habitat dan kepunahan spesies. Oleh karena itu, diperlukan upaya untuk melindungi keanekaragaman hayati.

Upaya-upaya untuk melindungi keanekaragaman hayati antara lain:

  • Membangun kawasan konservasi. Kawasan konservasi dapat digunakan untuk melindungi keanekaragaman hayati.
  • Mengembangkan wisata alam berkelanjutan. Wisata alam berkelanjutan dapat membantu melindungi keanekaragaman hayati.
  • Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya keanekaragaman hayati. Kesadaran masyarakat tentang pentingnya keanekaragaman hayati dapat membantu melindungi keanekaragaman hayati.

4.  Menggunakan Teknologi yang Ramah Lingkungan

Teknologi yang ramah lingkungan dapat membantu mengurangi dampak negatif pariwisata terhadap lingkungan. Teknologi yang ramah lingkungan antara lain:

  • Teknologi untuk mengolah limbah. Teknologi untuk mengolah limbah dapat membantu mengurangi pencemaran air dan udara.
  • Teknologi untuk menghemat energi. Teknologi untuk menghemat energi dapat membantu mengurangi emisi gas rumah kaca.
  • Teknologi untuk mengurangi penggunaan bahan bakar fosil. Teknologi untuk mengurangi penggunaan bahan bakar fosil dapat membantu mengurangi emisi gas rumah kaca.

Manfaat Pariwisata Berkelanjutan

Pariwisata berkelanjutan memiliki banyak manfaat, baik bagi wisatawan, masyarakat lokal, maupun lingkungan.

Bagi wisatawan, pariwisata berkelanjutan dapat memberikan pengalaman yang lebih bermakna dan berkesan. Wisatawan dapat belajar tentang budaya dan lingkungan setempat secara lebih mendalam. Selain itu, wisatawan juga dapat membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal.

Bagi masyarakat lokal, pariwisata berkelanjutan dapat memberikan peluang ekonomi baru dan meningkatkan kualitas hidup. Masyarakat lokal dapat terlibat dalam berbagai kegiatan pariwisata, seperti penyediaan akomodasi, makanan, dan suvenir. Selain itu, masyarakat lokal juga dapat memperoleh manfaat dari pajak pariwisata.

Bagi lingkungan, pariwisata berkelanjutan dapat membantu menjaga kelestarian alam dan sumber daya alam. Kegiatan pariwisata yang berkelanjutan dapat mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan, seperti pencemaran air dan udara, serta kerusakan habitat.

Tantangan dalam Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan

Pengembangan pariwisata berkelanjutan menghadapi beberapa tantangan, antara lain:

  • Kurangnya kesadaran masyarakat dan pemerintah tentang pentingnya pariwisata berkelanjutan. Kesadaran masyarakat dan pemerintah tentang pentingnya pariwisata berkelanjutan masih rendah. Hal ini dapat menghambat pengembangan pariwisata berkelanjutan. 
  • Keterbatasan sumber daya, baik finansial maupun teknis. Pengembangan pariwisata berkelanjutan membutuhkan sumber daya yang cukup, baik finansial maupun teknis. Hal ini dapat menjadi tantangan bagi negara-negara berkembang, seperti Indonesia. 
  • Adanya kepentingan yang berbeda-beda dari berbagai pihak yang terlibat dalam pariwisata. Pengembangan pariwisata berkelanjutan membutuhkan kerja sama dari berbagai pihak, seperti pemerintah, pelaku pariwisata, dan masyarakat lokal. Namun, kepentingan yang berbeda-beda dari berbagai pihak dapat menghambat kerja sama tersebut. 

Strategi Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan

Untuk mengatasi tantangan tersebut, diperlukan strategi pengembangan pariwisata berkelanjutan yang komprehensif dan melibatkan semua pihak yang terkait. Strategi tersebut antara lain:

1.  Meningkatkan kesadaran masyarakat dan pemerintah tentang pentingnya pariwisata berkelanjutan melalui pendidikan dan kampanye publik

Pendidikan dan kampanye publik dapat membantu meningkatkan kesadaran masyarakat dan pemerintah tentang pentingnya pariwisata berkelanjutan. Pendidikan dapat dilakukan melalui sekolah, perguruan tinggi, dan lembaga-lembaga pelatihan. Kampanye publik dapat dilakukan melalui media massa, media sosial, dan kegiatan-kegiatan lainnya.

Pendidikan dan kampanye publik dapat meningkatkan pemahaman masyarakat dan pemerintah tentang konsep pariwisata berkelanjutan, manfaat pariwisata berkelanjutan, dan tantangan-tantangan dalam pengembangan pariwisata berkelanjutan. Dengan meningkatnya kesadaran, masyarakat dan pemerintah akan lebih mendukung pengembangan pariwisata berkelanjutan.

2.  Meningkatkan investasi dalam pembangunan infrastruktur dan fasilitas pariwisata yang berkelanjutan

Investasi dalam pembangunan infrastruktur dan fasilitas pariwisata yang berkelanjutan dapat membantu mengurangi dampak negatif pariwisata terhadap lingkungan dan masyarakat. Investasi dapat dilakukan dalam berbagai bidang, seperti:

  • Pengelolaan limbah
  • Pengelolaan air
  • Pengelolaan energi
  • Pengelolaan transportasi
  • Pengelolaan sampah

Pengelolaan limbah yang baik dapat membantu mengurangi pencemaran air dan udara. Pengelolaan air yang baik dapat membantu mengurangi krisis air. Pengelolaan energi yang baik dapat membantu mengurangi emisi gas rumah kaca. Pengelolaan transportasi yang baik dapat membantu mengurangi polusi udara. Pengelolaan sampah yang baik dapat membantu mengurangi pencemaran lingkungan.

Investasi dalam pembangunan infrastruktur dan fasilitas pariwisata yang berkelanjutan dapat membantu menciptakan pariwisata yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan.

3.  Meningkatkan kapasitas masyarakat lokal dalam pengelolaan pariwisata berkelanjutan

Peningkatan kapasitas masyarakat lokal dapat membantu masyarakat lokal berperan lebih aktif dalam pengelolaan pariwisata berkelanjutan. Masyarakat lokal dapat berperan dalam berbagai bidang, seperti:

  • Pengembangan produk-produk pariwisata yang berkelanjutan
  • Pengelolaan destinasi pariwisata
  • Pelestarian budaya dan lingkungan

Peningkatan kapasitas masyarakat lokal dapat dilakukan melalui pelatihan, pendidikan, dan pendampingan. Pelatihan dapat diberikan dalam berbagai bidang, seperti:

  • Manajemen pariwisata
  • Pengelolaan destinasi pariwisata
  • Pelestarian budaya dan lingkungan
  • Kewirausahaan

Peningkatan kapasitas masyarakat lokal dapat membantu masyarakat lokal menjadi pelaku pariwisata yang profesional dan berkelanjutan.

4.  Mendorong kerja sama antar pemangku kepentingan dalam pengembangan pariwisata berkelanjutan

Kerja sama antar pemangku kepentingan dapat membantu mengatasi perbedaan kepentingan dan memastikan bahwa pariwisata berkelanjutan dapat dikembangkan secara efektif. Pemangku kepentingan dalam pengembangan pariwisata berkelanjutan antara lain:

  • Pemerintah
  • Pelaku pariwisata
  • Masyarakat lokal
  • Organisasi non-pemerintah
  • Pengusaha

Kerja sama antar pemangku kepentingan dapat dilakukan melalui berbagai forum, seperti:

  • Forum diskusi
  • Kemitraan
  • Kolaborasi

Kerja sama antar pemangku kepentingan dapat membantu menciptakan pariwisata yang berkelanjutan dan bermanfaat bagi semua pihak.

Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan di Indonesia

Pemerintah Indonesia telah mencanangkan pembangunan pariwisata berkelanjutan sebagai salah satu strategi utama dalam pengembangan pariwisata di Indonesia. Hal ini ditegaskan dalam Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan yang mengamanatkan bahwa pembangunan pariwisata harus dilakukan secara berkelanjutan.

Pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk mewujudkan pariwisata berkelanjutan di Indonesia, antara lain:

  • Melakukan penataan kawasan pariwisata secara berkelanjutan
  • Mengembangkan produk-produk pariwisata yang berkelanjutan
  • Meningkatkan kapasitas masyarakat lokal dalam pengelolaan pariwisata berkelanjutan

Upaya-upaya tersebut telah membuahkan hasil yang positif. Beberapa destinasi pariwisata di Indonesia telah menerapkan prinsip-prinsip pariwisata berkelanjutan, seperti Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, Taman Nasional Bali Barat, dan Danau Toba.

Pemberdayaan Masyarakat Lokal

Pemberdayaan masyarakat lokal dalam pariwisata dapat dilakukan melalui berbagai cara, seperti:

1. Pemberdayaan ekonomi, yaitu memberikan pelatihan dan pendampingan kepada masyarakat lokal untuk mengembangkan usaha pariwisata.

Ilustrasi Pelatihan dan Pendampingan Masyarakat Lokal. Sumber gambar: adakita.news
Ilustrasi Pelatihan dan Pendampingan Masyarakat Lokal. Sumber gambar: adakita.news

Pelatihan dan pendampingan dapat diberikan dalam berbagai bidang, seperti:

  • Pengelolaan usaha pariwisata, seperti manajemen keuangan, pemasaran, dan pelayanan pelanggan.
  • Keterampilan teknis, seperti memasak, menjahit, atau kerajinan tangan.
  • Pengetahuan tentang pariwisata, seperti budaya lokal, sejarah, dan alam.

Pemberdayaan ekonomi dapat membantu masyarakat lokal untuk mengembangkan usaha pariwisata yang berkelanjutan dan menguntungkan. 

2.  Pemberdayaan sosial, yaitu memberikan kesempatan kepada masyarakat lokal untuk berpartisipasi dalam pengelolaan pariwisata.

Ilustrasi Pelibatan Masyarakat Lokal. Sumber gambar: desabisa.com
Ilustrasi Pelibatan Masyarakat Lokal. Sumber gambar: desabisa.com

Masyarakat lokal dapat berpartisipasi dalam berbagai kegiatan, seperti:

  • Pembentukan organisasi masyarakat, seperti kelompok sadar wisata atau badan pengelola desa wisata.
  • Pengelolaan destinasi wisata, seperti menjadi pemandu wisata, pengelola homestay, atau pemilik warung.
  • Pengelolaan kelembagaan pariwisata, seperti menjadi anggota dewan pariwisata atau komite pariwisata.

Pemberdayaan sosial dapat membantu masyarakat lokal untuk memiliki peran yang lebih besar dalam pengembangan pariwisata. 

3.  Pemberdayaan budaya, yaitu mempromosikan budaya lokal sebagai daya tarik wisata.

Masyarakat lokal dapat berperan dalam mempromosikan budaya lokal melalui berbagai kegiatan, seperti:

  • Pelestarian budaya, seperti penyelenggaraan festival budaya atau upacara adat.
  • Pembelajaran budaya, seperti wisata edukasi atau wisata budaya.
  • Pemasaran budaya, seperti penyelenggaraan promosi pariwisata atau pembuatan suvenir.

Pemberdayaan budaya dapat membantu masyarakat lokal untuk menjaga dan melestarikan budaya mereka.

Pemberdayaan masyarakat lokal dalam pariwisata perlu dilakukan secara berkelanjutan. Hal ini diperlukan untuk memastikan bahwa manfaat dari pariwisata dapat dirasakan oleh masyarakat lokal secara jangka panjang.

Di sisi lain, pemberdayaan masyarakat lokal dalam pariwisata dapat memberikan berbagai manfaat, antara lain:

1.  Meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal

Pemberdayaan masyarakat lokal dapat memberikan peluang bagi masyarakat lokal untuk memperoleh pendapatan dan lapangan kerja dari sektor pariwisata. Hal ini dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal secara ekonomi.

2.  Meningkatkan kesadaran masyarakat lokal akan pentingnya lingkungan

Masyarakat lokal memiliki peran penting dalam menjaga kelestarian lingkungan. Pemberdayaan masyarakat lokal dapat meningkatkan kesadaran masyarakat lokal akan pentingnya lingkungan dan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan untuk pariwisata berkelanjutan.

3.  Meningkatkan keberlanjutan pariwisata

Pemberdayaan masyarakat lokal dapat membantu memastikan bahwa pariwisata dilakukan dengan cara yang berkelanjutan. Masyarakat lokal memiliki pengetahuan dan keterampilan yang dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan pariwisata yang berkelanjutan.

Pemerintah dan pelaku pariwisata perlu bersinergi dalam mengembangkan pariwisata berkelanjutan dengan pelibatan masyarakat lokal. Dengan demikian, pariwisata dapat menjadi sektor yang memberikan manfaat ekonomi, sosial, dan lingkungan bagi semua pemangku kepentingan.

Contoh-contoh Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan dengan Pelibatan Masyarakat Lokal

Berikut adalah beberapa contoh pengembangan pariwisata berkelanjutan dengan pelibatan masyarakat lokal:

  • Pariwisata berbasis komunitas, yaitu pariwisata yang dikembangkan oleh masyarakat lokal dengan memanfaatkan potensi alam dan budaya setempat. Contoh pariwisata berbasis komunitas di Indonesia antara lain desa wisata Bromo Tengger Semeru, desa wisata Danau Toba, dan desa wisata Labuan Bajo.
  • Ecotourism, yaitu pariwisata yang berfokus pada pelestarian lingkungan. Contoh ecotourism di Indonesia antara lain Taman Nasional Komodo, Taman Nasional Bali Barat, dan Taman Nasional Tanjung Puting.
  • Pariwisata budaya, yaitu pariwisata yang berfokus pada pelestarian budaya. Contoh pariwisata budaya di Indonesia antara lain Candi Borobudur, Candi Prambanan, dan Keraton Yogyakarta.

Pengembangan pariwisata berkelanjutan dengan pelibatan masyarakat lokal merupakan sebuah keniscayaan. Hal ini diperlukan untuk memastikan bahwa pariwisata dapat memberikan manfaat ekonomi, sosial, dan lingkungan bagi semua pemangku kepentingan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun