Mohon tunggu...
Julianda BM
Julianda BM Mohon Tunggu... Administrasi - ASN pada Pemerintah Kota Subulussalam, Aceh

Penulis buku "Eksistensi Keuchik sebagai Hakim Perdamaian di Aceh". Sudah menulis ratusan artikel dan opini. Bekerja sebagai ASN Pemda. Masih tetap belajar dan belajar menulis.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Membangun Masa Depan yang Berkelanjutan melalui Komitmen, Kemitraan, dan Kerja Sama Global Perspektif SDGs Pilar ke-17

12 Desember 2023   20:12 Diperbarui: 12 Desember 2023   20:12 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi. Sumber gambar: amf.or.id

Pembangunan berkelanjutan adalah pembangunan yang memenuhi kebutuhan generasi saat ini tanpa mengorbankan kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhan mereka sendiri. 

Pembangunan berkelanjutan mencakup tiga dimensi utama, yaitu ekonomi, sosial, dan lingkungan.

Untuk mencapai pembangunan berkelanjutan, diperlukan komitmen, kemitraan, dan kerja sama global. 

Komitmen adalah kunci untuk memastikan bahwa semua pihak, baik pemerintah, bisnis, masyarakat sipil, maupun individu, memiliki visi yang sama untuk masa depan yang berkelanjutan. 

Kemitraan memungkinkan berbagai pihak bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama. 

Kerja sama global diperlukan untuk mengatasi tantangan global, seperti perubahan iklim, kemiskinan, dan ketidaksetaraan.

Komitmen

Komitmen adalah kunci untuk memastikan bahwa semua pihak memiliki visi yang sama untuk masa depan yang berkelanjutan. 

Komitmen ini harus dimulai dari pemerintah. Pemerintah harus memiliki kebijakan dan program yang mendukung pembangunan berkelanjutan. 

Pemerintah juga harus mendorong kemitraan antara berbagai pihak untuk mencapai tujuan bersama.

Masyarakat sipil juga memiliki peran penting dalam membangun komitmen untuk pembangunan berkelanjutan. 

Masyarakat sipil dapat mengkampanyekan pentingnya pembangunan berkelanjutan dan mendorong pemerintah untuk mengambil tindakan. 

Masyarakat sipil juga dapat berperan dalam memberikan solusi-solusi inovatif untuk mengatasi tantangan pembangunan berkelanjutan.

Bisnis juga memiliki peran penting dalam membangun komitmen untuk pembangunan berkelanjutan. 

Bisnis dapat menerapkan praktik-praktik bisnis yang berkelanjutan, seperti mengurangi emisi gas rumah kaca, menggunakan sumber daya alam secara efisien, dan memberdayakan pekerja. 

Bisnis juga dapat mendukung pembangunan berkelanjutan melalui investasi dan kegiatan CSR.

Kemitraan

Kemitraan memungkinkan berbagai pihak bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama. 

Kemitraan dapat dilakukan antara pemerintah, bisnis, masyarakat sipil, maupun antara berbagai organisasi dari berbagai negara.

Kemitraan pemerintah dan bisnis dapat mendorong investasi dalam pembangunan berkelanjutan. 

Kemitraan antara pemerintah dan masyarakat sipil dapat meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan berkelanjutan. 

Kemitraan antara berbagai organisasi dari berbagai negara dapat meningkatkan kerja sama global untuk mengatasi tantangan pembangunan berkelanjutan.

Kerja Sama Global

Kerja sama global diperlukan untuk mengatasi tantangan global, seperti perubahan iklim, kemiskinan, dan ketidaksetaraan. 

Kerja sama global dapat dilakukan melalui berbagai forum internasional, seperti PBB, G20, dan ASEAN.

PBB memiliki peran penting dalam mendorong kerja sama global untuk pembangunan berkelanjutan. PBB telah menetapkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) sebagai agenda global untuk pembangunan berkelanjutan. SDGs terdiri dari 17 tujuan dan 169 target yang harus dicapai pada tahun 2030.

G20 juga memiliki peran penting dalam mendorong kerja sama global untuk pembangunan berkelanjutan. G20 adalah forum kerja sama ekonomi dan keuangan antara 20 negara dengan perekonomian terbesar di dunia. 

G20 telah berkomitmen untuk mencapai SDGs dan telah mengambil berbagai langkah untuk mendukung pencapaian SDGs.

ASEAN juga memiliki peran penting dalam mendorong kerja sama regional untuk pembangunan berkelanjutan. 

ASEAN telah menetapkan Kerangka Kerja Pembangunan Berkelanjutan ASEAN (ASEAN Sustainable Development Framework) sebagai panduan untuk pencapaian SDGs di kawasan ASEAN.

Pembangunan berkelanjutan adalah tantangan global yang membutuhkan komitmen, kemitraan, dan kerja sama global. Dengan komitmen, kemitraan, dan kerja sama global, kita dapat membangun masa depan yang lebih baik untuk semua.

Pemerintah Indonesia telah berupaya untuk mengimplementasikan pembangunan yang berkelanjutan. 

Berikut adalah beberapa contoh konkret dari komitmen, kemitraan, dan kerja sama global untuk pembangunan berkelanjutan.

1. Komitmen pemerintah

Pemerintah Indonesia telah menetapkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) sebagai agenda pembangunan nasional. 

Pemerintah Indonesia juga telah mengeluarkan berbagai kebijakan dan program untuk mendukung pencapaian SDGs, seperti Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024.

2. Kemitraan pemerintah dan bisnis

Pemerintah Indonesia dan perusahaan swasta telah bekerja sama untuk mengembangkan energi terbarukan. 

Misalnya, pemerintah Indonesia dan perusahaan swasta telah bekerja sama untuk membangun pembangkit listrik tenaga surya di berbagai wilayah di Indonesia.

3. Kerja sama global

Indonesia telah bekerja sama dengan negara-negara lain untuk mengatasi perubahan iklim. 

Misalnya, Indonesia telah bekerja sama dengan negara-negara lain untuk mengurangi emisi gas rumah kaca.

Contoh-contoh Keberhasilan Global

Ada banyak contoh keberhasilan pembangunan berkelanjutan yang telah dicapai melalui komitmen, kemitraan, dan kerja sama global. 

Berikut adalah beberapa contohnya:

Pertama, Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 29% pada tahun 2030. 

Komitmen ini telah mendorong berbagai pihak untuk mengambil tindakan, seperti pemerintah yang menerapkan kebijakan penggunaan energi terbarukan, bisnis yang berinvestasi dalam teknologi rendah karbon, dan masyarakat sipil yang melakukan advokasi untuk kebijakan yang mendukung iklim.

Kedua, perusahaan-perusahaan di seluruh dunia telah berkomitmen untuk mengurangi emisi gas rumah kaca. 

Komitmen ini telah mendorong perkembangan teknologi rendah karbon dan peningkatan efisiensi energi.

Ketiga, PBB telah meluncurkan berbagai inisiatif untuk mendukung pembangunan berkelanjutan, seperti Green Climate Fund dan Global Partnership for Education. 

Inisiatif-inisiatif ini telah membantu meningkatkan investasi dalam pembangunan berkelanjutan dan meningkatkan akses ke pendidikan dan kesehatan di negara-negara berkembang.

Tantangan yang dihadapi

Meskipun ada banyak contoh keberhasilan, masih ada banyak tantangan yang perlu diatasi untuk mencapai pembangunan berkelanjutan. 

Beberapa tantangan utama meliputi:

1. Kemiskinan dan Ketidaksetaraan

Kemiskinan dan ketidaksetaraan adalah tantangan utama yang dihadapi dunia saat ini. 

Menurut Bank Dunia, pada tahun 2022, ada sekitar 736 juta orang hidup dalam kemiskinan ekstrem, yaitu dengan pendapatan kurang dari $1,90 per hari. Selain itu, ketimpangan pendapatan juga semakin meningkat di banyak negara.

Kemiskinan dan ketidaksetaraan memiliki dampak yang signifikan terhadap pembangunan berkelanjutan. 

Kemiskinan dapat menyebabkan orang tidak dapat mengakses pendidikan, kesehatan, dan kesempatan ekonomi yang baik. Ketidaksetaraan dapat menyebabkan konflik dan kerusuhan sosial.

Untuk mengatasi tantangan ini, kita perlu meningkatkan akses ke pendidikan, kesehatan, dan kesempatan ekonomi untuk semua orang. Kita juga perlu mengurangi ketimpangan pendapatan dan kekayaan.

2. Perubahan Iklim

Perubahan iklim adalah tantangan global yang mendesak. Perubahan iklim disebabkan oleh meningkatnya konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer. 

Gas rumah kaca ini menahan panas dari matahari, sehingga menyebabkan suhu bumi meningkat.

Perubahan iklim memiliki dampak yang luas, mulai dari kenaikan permukaan laut, cuaca ekstrem, hingga kepunahan spesies. Perubahan iklim juga berdampak negatif terhadap pembangunan berkelanjutan.

Untuk mengatasi tantangan ini, kita perlu mengurangi emisi gas rumah kaca. Kita juga perlu beradaptasi dengan dampak perubahan iklim yang telah terjadi.

3. Konflik dan Kekerasan

Konflik dan kekerasan adalah tantangan lain yang dapat menghambat pembangunan berkelanjutan. 

Konflik dan kekerasan dapat menyebabkan kerusakan infrastruktur, hilangnya nyawa, dan pengungsi.

Konflik dan kekerasan juga dapat mengganggu akses ke pendidikan, kesehatan, dan mata pencaharian.

Untuk mengatasi tantangan ini, kita perlu meningkatkan kerja sama internasional untuk mencegah dan menyelesaikan konflik. Kita juga perlu mempromosikan perdamaian dan pembangunan di daerah konflik.

4. Korupsi

Korupsi adalah tantangan yang dapat menghambat pembangunan berkelanjutan di semua tingkatan. 

Korupsi dapat menyebabkan hilangnya dana publik, yang seharusnya digunakan untuk pembangunan. 

Korupsi juga dapat merusak kepercayaan masyarakat pada pemerintah dan lembaga-lembaga publik.

Untuk mengatasi tantangan ini, kita perlu meningkatkan transparansi dan akuntabilitas pemerintah. Kita juga perlu memperkuat hukum dan penegakan hukum untuk memerangi korupsi.

Kemiskinan dan ketidaksetaraan, perubahan iklim, konflik dan kekerasan, serta korupsi adalah tantangan-tantangan besar yang perlu diatasi untuk mencapai pembangunan berkelanjutan. Untuk mengatasi tantangan ini, kita perlu meningkatkan komitmen, kemitraan, dan kerja sama global.

Untuk mengatasi tantangan-tantangan ini, kita perlu meningkatkan komitmen, kemitraan, dan kerja sama global. Kita perlu bekerja sama untuk menciptakan dunia yang lebih adil, lebih berkelanjutan, dan lebih damai.

Dengan komitmen, kemitraan, dan kerja sama global yang kuat, kita dapat membangun masa depan yang lebih baik untuk semua. 

Masa depan yang berkelanjutan, masa depan yang sejahtera, dan masa depan yang lebih adil bagi semua.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun