Mohon tunggu...
Julianda BM
Julianda BM Mohon Tunggu... Administrasi - ASN pada Pemerintah Kota Subulussalam, Aceh

Penulis buku "Eksistensi Keuchik sebagai Hakim Perdamaian di Aceh". Sudah menulis ratusan artikel dan opini. Bekerja sebagai ASN Pemda. Masih tetap belajar dan belajar menulis.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mengapa Bangunan Peninggalan Belanda Kesannya Berhantu?

11 Desember 2023   00:20 Diperbarui: 11 Desember 2023   00:50 212
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Benteng Vastenburg, Solo. Sumber gambar: tribunnews.com

Bangunan peninggalan Belanda merupakan salah satu objek wisata yang populer di Indonesia. Selain karena nilai sejarahnya, bangunan-bangunan ini juga sering dikaitkan dengan kisah-kisah mistis dan hantu. 

Hal ini membuat banyak orang yang tertarik untuk mengunjunginya, baik untuk sekadar berwisata maupun untuk mencari pengalaman paranormal.

Lalu, mengapa bangunan peninggalan Belanda sering dianggap berhantu? Ada beberapa faktor yang dapat menjelaskan hal ini.

Faktor historis

Faktor historis merupakan salah satu faktor yang paling sering dihubungkan dengan kesan angker dari bangunan peninggalan Belanda. 

Hal ini karena masa penjajahan Belanda di Indonesia merupakan masa yang penuh dengan kekerasan dan peperangan. Banyak orang yang tewas selama masa penjajahan, baik orang Indonesia maupun orang Belanda.

Kematian yang tragis tersebut dapat menyebabkan energi negatif yang tertinggal di tempat kejadian. Energi negatif ini dapat dirasakan oleh orang-orang yang sensitif terhadap hal-hal mistis.

Faktor arsitektur

Faktor arsitektur juga dapat berkontribusi terhadap kesan angker dari bangunan peninggalan Belanda. Arsitektur bangunan Belanda umumnya memiliki ciri khas yang unik dan berbeda dari arsitektur tradisional Indonesia. 

Ciri khas ini dapat membuat bangunan tersebut terlihat lebih misterius dan menyeramkan.

Selain itu, bangunan-bangunan peninggalan Belanda umumnya memiliki ukuran yang besar dan megah. Hal ini dapat membuat orang-orang merasa kecil dan tidak berdaya, sehingga mereka lebih mudah merasa takut.

Faktor sosial budaya

Faktor sosial budaya juga dapat berperan dalam menciptakan kesan angker dari bangunan peninggalan Belanda. Di Indonesia, cerita-cerita tentang hantu dan makhluk gaib sudah menjadi bagian dari budaya masyarakat. 

Cerita-cerita ini sering dikaitkan dengan bangunan-bangunan tua, termasuk bangunan peninggalan Belanda.

Cerita-cerita ini dapat membuat orang-orang lebih mudah membayangkan bahwa bangunan-bangunan tersebut berhantu. Hal ini dapat membuat mereka merasa takut dan enggan untuk mendekati bangunan tersebut.

Faktor psikologis

Faktor psikologis juga dapat berkontribusi terhadap kesan angker dari bangunan peninggalan Belanda. Orang-orang yang memiliki ketakutan akan hal-hal mistis akan lebih mudah membayangkan bahwa bangunan tersebut berhantu.

Selain itu, orang-orang yang memiliki rasa penasaran yang tinggi juga dapat lebih mudah percaya pada cerita-cerita mistis tentang bangunan tersebut. 

Hal ini dapat membuat mereka lebih mudah merasakan sensasi takut dan merinding ketika berada di dalam bangunan tersebut.

Kesimpulan

Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa ada beberapa faktor yang dapat menjelaskan mengapa bangunan peninggalan Belanda sering dianggap berhantu. Faktor-faktor tersebut meliputi faktor historis, arsitektur, sosial budaya, dan psikologis.

Namun, perlu diingat bahwa keberadaan hantu atau makhluk gaib di bangunan peninggalan Belanda tidak dapat dibuktikan secara ilmiah. 

Kesan angker yang dirasakan oleh orang-orang tersebut dapat disebabkan oleh faktor-faktor yang dijelaskan di atas, atau mungkin disebabkan oleh faktor lain yang tidak diketahui.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun