Pemeriksaan fisik dapat menunjukkan adanya sesak napas, ronki, dan suara mengi saat bernapas. Rontgen dada dapat menunjukkan adanya peradangan pada paru-paru. Tes laboratorium dapat digunakan untuk mendeteksi bakteri Mycoplasma pneumoniae.
Pengobatan
Pneumonia mycoplasma dapat diobati dengan antibiotik. Antibiotik yang digunakan untuk mengobati pneumonia mycoplasma biasanya adalah azitromisin, doksisiklin, atau eritromisin. Antibiotik biasanya diberikan selama 5-7 hari.
Selain dengan antibiotik, pneumonia mycoplasma juga dapat diobati dengan cara-cara berikut:
- Istirahat yang cukup
- Minum banyak cairan
- Obat-obatan untuk meredakan gejala, seperti obat penurun demam, obat batuk, dan obat penghilang rasa sakit
Pencegahan
Pneumonia mycoplasma dapat dicegah dengan cara-cara berikut:
- Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir secara teratur
- Menghindari kontak dengan orang yang sakit
- Memberikan vaksinasi pneumonia kepada anak-anak dan orang dewasa yang berisiko tinggi terkena pneumonia
Vaksin pneumonia yang tersedia di Indonesia adalah vaksin pneumokokus konjugat (PCV). Vaksin PCV dapat membantu melindungi anak-anak dari pneumonia yang disebabkan oleh bakteri Streptococcus pneumoniae.
Tips untuk Mencegah Penyebaran Pneumonia Mycoplasma
Jika Anda sakit dengan gejala pneumonia mycoplasma, sebaiknya Anda tinggal di rumah dan menghindari kontak dengan orang lain. Anda juga sebaiknya menutup mulut dan hidung saat batuk atau bersin.
Berikut adalah beberapa tips untuk mencegah penyebaran pneumonia mycoplasma:
- Tutup mulut dan hidung dengan tisu saat batuk atau bersin.
- Buang tisu yang telah digunakan ke tempat sampah tertutup.
- Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir secara teratur, terutama setelah batuk atau bersin.
- Hindari menyentuh mata, hidung, dan mulut.
- Jaga kebersihan rumah dan lingkungan.
Kesimpulan
Pneumonia mycoplasma adalah infeksi paru-paru yang dapat menyebabkan komplikasi serius. Dengan mengenali gejala dan cara pencegahannya, kita dapat membantu mencegah penyebaran pneumonia mycoplasma.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H