Mohon tunggu...
Julianda BM
Julianda BM Mohon Tunggu... Administrasi - ASN pada Pemerintah Kota Subulussalam, Aceh

Penulis buku "Eksistensi Keuchik sebagai Hakim Perdamaian di Aceh". Sudah menulis ratusan artikel dan opini. Bekerja sebagai ASN Pemda. Masih tetap belajar dan belajar menulis.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Mengenali Pneumonia Mycoplasma: Diagnosis, Pengobatan, dan Pencegahan

8 Desember 2023   15:03 Diperbarui: 8 Desember 2023   15:24 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi. Sumber gambar: SHUTTERSTOCK via KOMPAS.com

Pemeriksaan fisik dapat menunjukkan adanya sesak napas, ronki, dan suara mengi saat bernapas. Rontgen dada dapat menunjukkan adanya peradangan pada paru-paru. Tes laboratorium dapat digunakan untuk mendeteksi bakteri Mycoplasma pneumoniae.

Pengobatan

Pneumonia mycoplasma dapat diobati dengan antibiotik. Antibiotik yang digunakan untuk mengobati pneumonia mycoplasma biasanya adalah azitromisin, doksisiklin, atau eritromisin. Antibiotik biasanya diberikan selama 5-7 hari.

Selain dengan antibiotik, pneumonia mycoplasma juga dapat diobati dengan cara-cara berikut:

  • Istirahat yang cukup
  • Minum banyak cairan
  • Obat-obatan untuk meredakan gejala, seperti obat penurun demam, obat batuk, dan obat penghilang rasa sakit

Pencegahan

Pneumonia mycoplasma dapat dicegah dengan cara-cara berikut:

  • Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir secara teratur
  • Menghindari kontak dengan orang yang sakit
  • Memberikan vaksinasi pneumonia kepada anak-anak dan orang dewasa yang berisiko tinggi terkena pneumonia

Vaksin pneumonia yang tersedia di Indonesia adalah vaksin pneumokokus konjugat (PCV). Vaksin PCV dapat membantu melindungi anak-anak dari pneumonia yang disebabkan oleh bakteri Streptococcus pneumoniae.

Tips untuk Mencegah Penyebaran Pneumonia Mycoplasma

Jika Anda sakit dengan gejala pneumonia mycoplasma, sebaiknya Anda tinggal di rumah dan menghindari kontak dengan orang lain. Anda juga sebaiknya menutup mulut dan hidung saat batuk atau bersin.

Berikut adalah beberapa tips untuk mencegah penyebaran pneumonia mycoplasma:

  • Tutup mulut dan hidung dengan tisu saat batuk atau bersin.
  • Buang tisu yang telah digunakan ke tempat sampah tertutup.
  • Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir secara teratur, terutama setelah batuk atau bersin.
  • Hindari menyentuh mata, hidung, dan mulut.
  • Jaga kebersihan rumah dan lingkungan.

Kesimpulan

Pneumonia mycoplasma adalah infeksi paru-paru yang dapat menyebabkan komplikasi serius. Dengan mengenali gejala dan cara pencegahannya, kita dapat membantu mencegah penyebaran pneumonia mycoplasma.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun