Kelaparan adalah salah satu masalah paling mendesak yang dihadapi dunia saat ini. Menurut Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia (FAO), pada tahun 2022, sekitar 828 juta orang di dunia mengalami kelaparan. Jumlah ini meningkat sebesar 161 juta orang sejak tahun 2020, yang disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk konflik, perubahan iklim, dan pandemi COVID-19.
Kelaparan memiliki dampak yang sangat serius terhadap kehidupan manusia. Orang yang kelaparan rentan terhadap berbagai penyakit, termasuk malnutrisi, stunting, dan wasting. Mereka juga memiliki produktivitas yang lebih rendah dan lebih rentan terhadap kemiskinan.
Kelaparan juga merupakan tantangan bagi pembangunan berkelanjutan. SDGs 2, yaitu menghilangkan kelaparan, mencapai keamanan pangan dan perbaikan gizi, serta mempromosikan pertanian berkelanjutan, merupakan salah satu tujuan pembangunan berkelanjutan yang paling penting.Â
Tujuan ini tidak hanya penting untuk mengurangi penderitaan manusia, tetapi juga untuk memastikan bahwa semua orang memiliki akses ke makanan yang aman, bergizi, dan terjangkau.
Kelaparan sebagai tantangan bagi SDGs
Kelaparan merupakan tantangan bagi SDGs karena dapat menghambat pencapaian tujuan-tujuan pembangunan berkelanjutan lainnya. Misalnya, kelaparan dapat menyebabkan:
1. Penurunan produktivitas
Orang yang kelaparan tidak memiliki energi yang cukup untuk bekerja dengan baik. Hal ini dapat menyebabkan penurunan produktivitas di tempat kerja dan di sekolah.
2. Peningkatan kemiskinan
Orang yang kelaparan tidak mampu memenuhi kebutuhan dasar mereka, termasuk makanan, pakaian, dan tempat tinggal. Hal ini dapat menyebabkan mereka jatuh ke dalam kemiskinan.
3. Peningkatan kerentanan terhadap penyakit
Orang yang kelaparan memiliki sistem kekebalan tubuh yang lebih lemah. Hal ini membuat mereka lebih rentan terhadap penyakit, termasuk penyakit menular.
4. Ketidaksetaraan
Orang yang kelaparan sering kali berasal dari kelompok-kelompok yang rentan, seperti orang miskin, perempuan, dan anak-anak. Hal ini dapat memperburuk ketidaksetaraan di masyarakat.
Faktor-faktor yang berkontribusi terhadap kelaparan
Ada berbagai faktor yang berkontribusi terhadap kelaparan. Faktor-faktor tersebut dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu faktor internal dan faktor eksternal.
Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri individu atau keluarga, seperti kemiskinan, rendahnya tingkat pendidikan, dan kurangnya akses ke sumber daya pangan.
Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar diri individu atau keluarga, seperti konflik, perubahan iklim, dan pandemi.
Kemiskinan adalah faktor internal yang paling penting yang berkontribusi terhadap kelaparan. Orang yang miskin tidak memiliki cukup uang untuk membeli makanan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan mereka.
Rendahnya tingkat pendidikan juga merupakan faktor internal yang berkontribusi terhadap kelaparan. Orang yang tidak berpendidikan sering kali tidak memiliki keterampilan yang dibutuhkan untuk mendapatkan pekerjaan yang baik dan menghasilkan pendapatan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan mereka.
Kurangnya akses ke sumber daya pangan juga merupakan faktor internal yang berkontribusi terhadap kelaparan. Orang yang tinggal di daerah terpencil atau daerah yang mengalami bencana alam sering kali tidak memiliki akses ke makanan yang cukup.
Konflik adalah faktor eksternal yang paling penting yang berkontribusi terhadap kelaparan. Konflik dapat menyebabkan kerusakan infrastruktur pertanian, pengungsi, dan gangguan pasokan makanan.
Perubahan iklim juga merupakan faktor eksternal yang berkontribusi terhadap kelaparan. Perubahan iklim dapat menyebabkan kekeringan, banjir, dan hama yang dapat merusak tanaman pangan.
Pandemi COVID-19 juga merupakan faktor eksternal yang berkontribusi terhadap kelaparan. Pandemi telah menyebabkan gangguan ekonomi dan sosial yang telah berdampak pada akses orang ke makanan.
Upaya-upaya untuk mengatasi kelaparan
Untuk mengatasi kelaparan, diperlukan upaya yang terkoordinasi dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, organisasi internasional, dan sektor swasta.
Pemerintah dapat mengambil berbagai langkah untuk mengatasi kelaparan, seperti:
1. Meningkatkan akses orang ke pendidikan dan pelatihan
Pendidikan dan pelatihan dapat membantu orang untuk meningkatkan keterampilan mereka dan mendapatkan pekerjaan yang lebih baik.
2. Meningkatkan produksi pangan
Pemerintah dapat mendukung petani untuk meningkatkan produksi pangan dengan menyediakan subsidi, pelatihan, dan akses ke teknologi pertanian modern.
3. Membangun infrastruktur pertanian
Infrastruktur pertanian yang baik, seperti jalan, irigasi, dan penyimpanan pangan, dapat membantu petani untuk menghasilkan dan mendistribusikan pangan secara lebih efisien.
4. Membantu orang yang terkena dampak konflik dan bencana alam
Pemerintah dapat menyediakan bantuan pangan dan kemanusiaan untuk orang yang terkena dampak konflik dan bencana alam.
Organisasi internasional juga dapat memainkan peran penting dalam mengatasi kelaparan, seperti:
1. Menyediakan bantuan pangan darurat. Bantuan pangan darurat dapat membantu orang yang mengalami kelaparan segera mendapatkan akses ke makanan.
2. Mendorong investasi dalam pertanian berkelanjutan.Â
3. Meningkatkan kesadaran tentang masalah kelaparan
Organisasi internasional dapat melakukan kampanye kesadaran untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang masalah kelaparan.
Sektor swasta juga dapat berkontribusi dalam mengatasi kelaparan, seperti:
1. Meningkatkan produksi pangan berkelanjutan
Sektor swasta dapat berinvestasi dalam teknologi dan praktik pertanian yang berkelanjutan untuk meningkatkan produksi pangan tanpa merusak lingkungan.
2. Meningkatkan akses orang ke makanan yang aman dan terjangkau
Sektor swasta dapat menyediakan makanan yang aman dan terjangkau untuk orang yang membutuhkan.
3. Melakukan kampanye kesadaran tentang masalah kelaparan
Sektor swasta dapat melakukan kampanye kesadaran untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang masalah kelaparan.
Dengan upaya yang terkoordinasi dari berbagai pihak, kelaparan dapat diatasi dan semua orang dapat memiliki akses ke makanan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan mereka.
Kelaparan adalah tantangan yang kompleks yang membutuhkan solusi yang komprehensif. Dengan upaya yang terkoordinasi dari berbagai pihak, kelaparan dapat diatasi dan semua orang dapat memiliki akses ke makanan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan mereka.
Berikut adalah beberapa hal yang dapat kita lakukan untuk membantu mengatasi kelaparan:
- Mendukung organisasi yang bekerja untuk mengatasi kelaparan
- Meningkatkan kesadaran tentang masalah kelaparan
- Memilih produk pangan yang berkelanjutan
- Mengubah pola makan kita untuk mengurangi konsumsi daging
Dengan melakukan hal-hal ini, kita dapat berkontribusi dalam menciptakan dunia yang bebas dari kelaparan.
Perspektif SDGs
SDGs 2, yaitu menghilangkan kelaparan, mencapai keamanan pangan dan perbaikan gizi, serta mempromosikan pertanian berkelanjutan, merupakan salah satu tujuan pembangunan berkelanjutan yang paling penting.Â
Tujuan ini tidak hanya penting untuk mengurangi penderitaan manusia, tetapi juga untuk memastikan bahwa semua orang memiliki akses ke makanan yang aman, bergizi, dan terjangkau.
Kelaparan merupakan tantangan bagi pencapaian SDGs lainnya. Misalnya, kelaparan dapat menyebabkan:
1. Penurunan produktivitas
Orang yang kelaparan tidak memiliki energi yang cukup untuk bekerja dengan baik. Hal ini dapat menyebabkan penurunan produktivitas di tempat kerja dan di sekolah.
2. Peningkatan kemiskinan
Orang yang kelaparan tidak mampu memenuhi kebutuhan dasar mereka, termasuk makanan, pakaian, dan tempat tinggal. Hal ini dapat menyebabkan mereka jatuh ke dalam kemiskinan.
3. Peningkatan kerentanan terhadap penyakit
Orang yang kelaparan memiliki sistem kekebalan tubuh yang lebih lemah. Hal ini membuat mereka lebih rentan terhadap penyakit, termasuk penyakit menular.
4. Ketidaksetaraan
Orang yang kelaparan sering kali berasal dari kelompok-kelompok yang rentan, seperti orang miskin, perempuan, dan anak-anak. Hal ini dapat memperburuk ketidaksetaraan di masyarakat.
Untuk mengatasi kelaparan dan mencapai SDGs lainnya, diperlukan upaya yang terkoordinasi dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, organisasi internasional, dan sektor swasta.Â
Upaya-upaya tersebut harus berfokus pada:
Pertama, peningkatan akses orang ke pendidikan dan pelatihan. Pendidikan dan pelatihan dapat membantu orang untuk meningkatkan keterampilan mereka dan mendapatkan pekerjaan yang lebih baik.
Kedua, peningkatan produksi pangan. Pemerintah dapat mendukung petani untuk meningkatkan produksi pangan dengan menyediakan subsidi, pelatihan, dan akses ke teknologi pertanian modern.
Ketiga, pembangunan infrastruktur pertanian. Infrastruktur pertanian yang baik, seperti jalan, irigasi, dan penyimpanan pangan, dapat membantu petani untuk menghasilkan dan mendistribusikan pangan secara lebih efisien.
Keempat, membantu orang yang terkena dampak konflik dan bencana alam. Pemerintah dapat menyediakan bantuan pangan dan kemanusiaan untuk orang yang terkena dampak konflik dan bencana alam.
Kelima, mendorong investasi dalam pertanian berkelanjutan. Pertanian berkelanjutan dapat membantu meningkatkan produksi pangan tanpa merusak lingkungan.
Keenam, menyediakan makanan yang aman dan terjangkau. Sektor swasta dapat menyediakan makanan yang aman dan terjangkau untuk orang yang membutuhkan.
Ketujuh, meningkatkan kesadaran tentang masalah kelaparan. Kampanye kesadaran dapat membantu meningkatkan kesadaran masyarakat tentang masalah kelaparan.
Dengan upaya yang terkoordinasi dari berbagai pihak, kelaparan dapat diatasi dan semua orang dapat memiliki akses ke makanan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan mereka.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya