Banda Aceh merupakan salah satu kota di Indonesia yang memiliki sejarah panjang. Kota ini pernah menjadi pusat pemerintahan Kesultanan Aceh Darussalam pada abad ke-16 hingga abad ke-19. Pada tahun 1873, Belanda memulai perang Aceh yang berlangsung selama 30 tahun. Pada akhir perang, Belanda berhasil menguasai Banda Aceh dan menjadikannya sebagai pusat pemerintahan Hindia Belanda di Aceh.
Pada masa pendudukan Belanda, Banda Aceh mengalami banyak perubahan. Belanda membangun berbagai infrastruktur dan fasilitas untuk kepentingan pemerintahan dan militernya. Beberapa bangunan peninggalan Belanda di Banda Aceh masih dapat kita saksikan hingga saat ini.
Berikut adalah 10 bangunan peninggalan Belanda di Banda Aceh:
1. Masjid Raya Baiturrahman
Masjid Raya Baiturrahman merupakan salah satu masjid tertua dan terbesar di Indonesia. Masjid ini dibangun pada abad ke-16 oleh Sultan Iskandar Muda. Pada tahun 1873, masjid ini terbakar dalam serangan Belanda. Namun, masjid ini dibangun kembali pada tahun 1910 dan masih berdiri kokoh hingga saat ini.Â
2. Gereja Katolik
Gereja Katolik ini dibangun pada tahun 1890. Gereja ini merupakan salah satu gereja tertua di Aceh. Gereja ini masih berfungsi sebagai tempat ibadah umat Katolik di Banda Aceh.Â
3. Pendopo Gubernur
Pendopo Gubernur ini dibangun pada tahun 1880. Pendopo ini merupakan tempat kediaman Gubernur Hindia Belanda di Aceh. Pendopo ini masih berfungsi sebagai tempat kediaman Gubernur Aceh hingga saat ini.Â
4. Gedung Baperis
Gedung Baperis ini dibangun pada tahun 1880. Gedung ini dulunya merupakan tempat kediaman Gubernur Sipil Militer Aceh. Gedung ini saat ini digunakan sebagai kantor Baperis dan Angkatan 45.Â
5. Menara Air
Menara Air ini dibangun pada tahun 1880. Menara ini berfungsi sebagai sumber air bersih untuk kebutuhan penduduk Banda Aceh. Menara ini saat ini sudah tidak berfungsi.Â
6. Rumah Opsir Militer
Rumah Opsir Militer ini dibangun pada tahun 1890. Rumah ini merupakan tempat tinggal para perwira militer Belanda. Rumah ini saat ini digunakan sebagai rumah bersalin dan klinik militer TNI.Â
7. Makam Kherkof
Makam Kherkof merupakan kompleks pemakaman militer Belanda. Kompleks pemakaman ini dibangun pada tahun 1880. Kompleks pemakaman ini masih digunakan untuk pemakaman warga Belanda hingga saat ini.Â
8. Gedung Bank Indonesia
Gedung Bank Indonesia ini dulunya dikenal dengan De Javasche Bank. Gedung ini dibangun pada tahun 1916. Gedung ini saat ini digunakan sebagai kantor Bank Indonesia.Â
9. Gedung Percetakan
Gedung Percetakan ini dibangun pada tahun 1900. Gedung ini dulunya digunakan untuk mencetak mata uang dan dokumen-dokumen penting milik Belanda. Gedung ini saat ini digunakan sebagai Metro Swalayan.Â
10. Kantor Telepon Koetaradja
Kantor Telepon Koetaradja ini dibangun pada tahun 1903. Kantor ini merupakan kantor telepon pertama di Indonesia. Kantor ini saat ini digunakan sebagai kantor Telekomunikasi.Â
Bangunan-bangunan peninggalan Belanda di Banda Aceh memiliki nilai sejarah yang tinggi. Bangunan-bangunan ini merupakan saksi bisu perjuangan rakyat Aceh melawan penjajahan Belanda. Bangunan-bangunan ini juga merupakan bukti peradaban dan budaya Belanda di Aceh.
Pemerintah Aceh dan masyarakat setempat perlu menjaga dan melestarikan bangunan-bangunan peninggalan Belanda ini. Bangunan-bangunan ini dapat dijadikan sebagai objek wisata sejarah dan edukasi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H