Mohon tunggu...
Julianda BM
Julianda BM Mohon Tunggu... Administrasi - ASN pada Pemerintah Kota Subulussalam, Aceh

Penulis buku "Eksistensi Keuchik sebagai Hakim Perdamaian di Aceh". Sudah menulis ratusan artikel dan opini. Bekerja sebagai ASN Pemda. Masih tetap belajar dan belajar menulis.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Selain Stunting, Ada Wasting: Tantangan Gizi yang Tak Boleh Diabaikan

30 November 2023   10:10 Diperbarui: 30 November 2023   10:20 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Anak yang mengalami wasting perlu mendapatkan penanganan segera. Penanganan yang diberikan tergantung pada tingkat keparahan wasting. Pada kasus wasting ringan, anak dapat ditangani dengan pemberian makanan tambahan. Pada kasus wasting sedang hingga berat, anak perlu dirawat di rumah sakit.

Wasting dapat dicegah dengan berbagai cara, antara lain:

  • Memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan pertama kehidupan
  • Memberikan makanan pendamping ASI (MPASI) yang bergizi dan sesuai usia
  • Memberikan makanan yang beragam dan bergizi setiap hari
  • Menjaga kebersihan lingkungan, terutama lingkungan tempat tinggal

Pemerintah Indonesia telah melakukan berbagai upaya untuk mengatasi wasting, antara lain:

  • PKH adalah program bantuan sosial yang diberikan kepada keluarga miskin dan rentan. PKH mencakup komponen bantuan pangan, pendidikan, kesehatan, dan pemberdayaan ekonomi.
  • PMT adalah program pemberian makanan tambahan kepada anak balita dan ibu hamil/menyusui. PMT diberikan untuk meningkatkan asupan gizi anak dan ibu agar terhindar dari masalah gizi.
  • PBGM adalah program intervensi gizi yang dilakukan oleh pemerintah di daerah dengan prevalensi wasting yang tinggi. PBGM mencakup berbagai kegiatan, seperti pemberian makanan tambahan, perbaikan sanitasi, dan peningkatan pengetahuan masyarakat tentang gizi.

Upaya-upaya tersebut telah menunjukkan hasil yang positif. Prevalensi wasting di Indonesia telah menurun dari 14,9% pada tahun 2013 menjadi 13,7% pada tahun 2022. Namun, masih banyak hal yang perlu dilakukan untuk mengatasi wasting secara menyeluruh.

Kesimpulan

Wasting merupakan masalah gizi yang serius dan mengancam keselamatan jiwa anak. Upaya pencegahan dan penanganan wasting harus dilakukan secara komprehensif dan melibatkan berbagai pihak, mulai dari pemerintah, masyarakat, hingga sektor swasta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun