Anak dengan stunting berisiko mengalami berbagai masalah kesehatan, seperti penyakit jantung, diabetes, dan kanker, di kemudian hari.
Penanganan wasting dan stunting harus dilakukan sedini mungkin. Penanganan wasting biasanya dilakukan dengan memberikan makanan yang cukup dan bergizi. Penanganan stunting biasanya dilakukan dengan memberikan makanan yang cukup dan bergizi, serta mengatasi faktor-faktor yang menyebabkan stunting.
Penyebab Wasting
Ada berbagai faktor yang dapat menyebabkan wasting, antara lain:
- Ketidakmampuan keluarga untuk memenuhi kebutuhan pangan
- Kondisi lingkungan yang tidak mendukung, seperti bencana alam atau konflik
- Penyakit infeksi, seperti diare, malaria, atau HIV/AIDS
- Gangguan metabolisme, seperti defisiensi enzim
Dampak Wasting
Wasting dapat berdampak serius pada kesehatan anak, antara lain:
- Risiko kematian yang lebih tinggi
- Gangguan pertumbuhan fisik dan perkembangan mental
- Peningkatan risiko infeksi
- Risiko penyakit tidak menular, seperti penyakit jantung, diabetes, dan stroke
Pencegahan Wasting
Wasting dapat dicegah dengan berbagai cara, antara lain:
- Meningkatkan akses keluarga terhadap pangan yang bergizi
- Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya gizi
- Meningkatkan layanan kesehatan untuk mencegah dan menangani penyakit infeksi
Upaya Pemerintah untuk Mengatasi Wasting
Pemerintah Indonesia telah melakukan berbagai upaya untuk mengatasi wasting, antara lain:
- Program Keluarga Harapan (PKH)
- Program Pemberian Makanan Tambahan (PMT)
- Program Perbaikan Gizi Masyarakat (PBGM)
Wasting dapat dideteksi dengan menggunakan indeks berat badan menurut tinggi badan (BB/TB). Nilai BB/TB yang kurang dari -2 SD (standar deviasi) menunjukkan anak mengalami wasting.