Trauma ini dapat menyebabkan anak menjadi depresi, cemas, dan sulit untuk bersosialisasi.
Selain itu, anak korban penjualan juga akan mengalami kesulitan dalam belajar dan berkembang. Hal ini karena anak korban akan merasa tidak aman dan tidak nyaman di lingkungannya. Akibatnya, anak korban akan sulit untuk berkonsentrasi dan belajar dengan baik.
Penjualan anak juga dapat berdampak buruk terhadap masa depan anak korban. Anak korban akan memiliki stigma negatif di masyarakat.Â
Anak korban akan dianggap sebagai anak nakal atau anak yang tidak berharga. Hal ini dapat menghambat anak korban untuk mendapatkan pendidikan, pekerjaan, dan kehidupan yang layak.
Upaya Pencegahan Penjualan Anak
Untuk mencegah terjadinya penjualan anak, diperlukan upaya dari berbagai pihak. Pemerintah harus memperkuat regulasi yang melindungi anak dari kekerasan seksual dan eksploitasi.Â
Pemerintah juga harus meningkatkan sosialisasi tentang bahaya penjualan anak kepada masyarakat.
Selain itu, diperlukan upaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dengan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, orang tua akan memiliki pilihan lain untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, sehingga mereka tidak perlu menjual anaknya.
Masyarakat juga harus berperan aktif dalam mencegah penjualan anak. Masyarakat harus peduli terhadap anak-anak di lingkungannya dan melaporkan kepada pihak berwenang jika mengetahui adanya kasus penjualan anak.
Penutup
Penjualan anak adalah fenomena yang sangat memprihatinkan. Fenomena ini harus segera diatasi agar tidak semakin banyak anak yang menjadi korban. Upaya pencegahan penjualan anak harus dilakukan oleh semua pihak, baik pemerintah, masyarakat, maupun keluarga.