Mohon tunggu...
Julianda BM
Julianda BM Mohon Tunggu... Administrasi - ASN pada Pemerintah Kota Subulussalam, Aceh

Penulis buku "Eksistensi Keuchik sebagai Hakim Perdamaian di Aceh". Sudah menulis ratusan artikel dan opini. Bekerja sebagai ASN Pemda. Masih tetap belajar dan belajar menulis.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Boikot Produk Israel: Sebuah Gerakan Politik dan Ekonomi

13 November 2023   08:27 Diperbarui: 13 November 2023   08:27 308
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Serangan Israel ke Palestina yang terjadi pada Oktober 2023 lalu telah menimbulkan gelombang kemarahan di dunia internasional. 

Aksi militer Israel yang menewaskan ribuan warga sipil Palestina menuai kecaman dari berbagai pihak, termasuk dari kalangan masyarakat sipil.

Sebagai bentuk solidaritas terhadap Palestina, masyarakat di berbagai negara mulai menggalakkan gerakan boikot produk-produk Israel. 

Gerakan ini bertujuan untuk menekan ekonomi Israel dan mendesak pemerintah Israel untuk mengakhiri pendudukan dan penindasan terhadap Palestina.

Boikot produk Israel bukanlah hal yang baru. Gerakan ini telah dimulai sejak lama, namun baru mendapat perhatian luas setelah serangan Israel ke Palestina pada Oktober 2023 lalu. 

Gerakan ini juga mendapat dukungan dari berbagai organisasi non-pemerintah, seperti BDS (Boycott, Divestment, and Sanctions).

BDS adalah sebuah gerakan internasional yang menyerukan boikot, divestasi, dan sanksi terhadap Israel. Gerakan ini didirikan pada tahun 2005 oleh jaringan aktivis Palestina dan internasional. 

BDS bertujuan untuk menekan ekonomi Israel dan mendorong Israel untuk mengakhiri pendudukan dan penindasan terhadap Palestina.

Gerakan boikot produk Israel memiliki beberapa tujuan, yaitu:

1. Mendukung perjuangan Palestina

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun