Transportasi umum merupakan salah satu sarana transportasi yang banyak digunakan oleh masyarakat. Namun, di balik kemudahannya, transportasi umum juga sering kali menjadi tempat terjadinya perselisihan antar penumpang.Â
Perselisihan ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari hal-hal kecil hingga hal-hal yang lebih serius.
Penyebab Perselisihan Antar Penumpang
Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan perselisihan antar penumpang di transportasi umum, antara lain:
Pertama, kepadatan penumpang. Kepadatan penumpang yang tinggi dapat membuat penumpang merasa tidak nyaman dan mudah tersinggung.Â
Hal ini dapat memicu terjadinya perselisihan, misalnya karena saling senggol atau saling berdesakan.
Kedua, perilaku penumpang. Perilaku penumpang yang tidak sopan, misalnya berbicara keras atau membuang sampah sembarangan, juga dapat menyebabkan perselisihan.
Ketiga, kebijakan transportasi umum. Kebijakan transportasi umum yang tidak jelas atau tidak adil juga dapat menjadi penyebab perselisihan. Misalnya, kebijakan tarif yang tidak jelas atau kebijakan antrian yang tidak adil.
Dampak Perselisihan Antar Penumpang
Perselisihan antar penumpang di transportasi umum dapat menimbulkan berbagai dampak negatif, antara lain:Â
Pertama, ketidaknyamanan penumpang. Perselisihan dapat membuat penumpang merasa tidak nyaman dan tidak aman saat menggunakan transportasi umum.
Kedua, keterlambatan perjalanan. Perselisihan dapat menyebabkan perjalanan menjadi tertunda atau bahkan dibatalkan.
Ketiga, kerusakan fasilitas transportasi umum. Perselisihan dapat menyebabkan kerusakan fasilitas transportasi umum, misalnya kaca jendela atau kursi.
Solusi Perselisihan Antar Penumpang
Untuk mencegah terjadinya perselisihan antar penumpang di transportasi umum, diperlukan upaya dari berbagai pihak, baik dari pemerintah, pengelola transportasi umum, maupun penumpang sendiri.
1. Upaya dari Pemerintah
Pemerintah dapat mengambil beberapa langkah untuk mencegah terjadinya perselisihan antar penumpang di transportasi umum, antara lain:
Pertama, meningkatkan jumlah armada transportasi umum. Peningkatan jumlah armada transportasi umum dapat mengurangi kepadatan penumpang, sehingga penumpang merasa lebih nyaman dan tidak mudah tersinggung.
Kedua, meningkatkan sosialisasi tentang tata tertib transportasi umum. Sosialisasi tentang tata tertib transportasi umum dapat membantu penumpang untuk memahami aturan yang berlaku dan bersikap sopan saat menggunakan transportasi umum.
Ketiga, melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan transportasi umum. Pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan transportasi umum dapat memastikan bahwa kebijakan tersebut diterapkan secara adil dan tidak menimbulkan ketidakpuasan penumpang.
2. Upaya dari Pengelola Transportasi Umum
Pengelola transportasi umum juga dapat mengambil beberapa langkah untuk mencegah terjadinya perselisihan antar penumpang, antara lain:
Pertama, meningkatkan kualitas pelayanan. Peningkatan kualitas pelayanan dapat membuat penumpang merasa lebih puas dan tidak mudah mengeluh.
Kedua, melakukan penataan penumpang. Penataan penumpang dapat membantu mengurangi kepadatan dan mencegah terjadinya saling senggol atau berdesakan.
Ketiga, meningkatkan keamanan. Peningkatan keamanan dapat membuat penumpang merasa lebih aman dan tidak mudah takut.
3. Upaya dari Penumpang Sendiri
Penumpang juga dapat berperan dalam mencegah terjadinya perselisihan antar penumpang, antara lain:
Bersikap sopan dan santun. Penumpang harus bersikap sopan dan santun terhadap sesama penumpang dan petugas transportasi umum.
Mengikuti aturan yang berlaku. Penumpang harus mengikuti aturan yang berlaku di transportasi umum.
Tidak terpancing provokasi. Jika terjadi perselisihan, penumpang harus berusaha untuk tidak terpancing provokasi dan tetap tenang.
Dengan adanya upaya dari berbagai pihak, diharapkan perselisihan antar penumpang di transportasi umum dapat diminimalisir. Sehingga, penumpang dapat merasa nyaman dan aman saat menggunakan transportasi umum.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H