Retno Marsudi adalah sosok yang tidak asing lagi di dunia internasional. Ia merupakan Menteri Luar Negeri (Menlu) Republik Indonesia yang menjabat sejak 2014.Â
Selama masa jabatannya, Retno telah menunjukkan prestasi yang gemilang, baik di tingkat regional maupun internasional.
Salah satu prestasi Retno yang paling menonjol adalah keberhasilannya dalam memimpin delegasi Indonesia dalam negosiasi kesepakatan perdagangan bebas Indonesia-Australia (IA-CEPA). Kesepakatan ini merupakan salah satu kesepakatan perdagangan bebas terbesar yang pernah dicapai oleh Indonesia.
Selain itu, Retno juga aktif dalam mempromosikan perdamaian dan keamanan di kawasan Asia Tenggara. Ia telah berperan penting dalam berbagai upaya untuk menyelesaikan konflik di Myanmar dan Filipina.
Retno juga dikenal sebagai sosok yang energik dan cerdas. Ia kerap tampil di berbagai forum internasional untuk mewakili Indonesia.Â
Namun, ada satu hal yang menjadi sorotan publik terkait penampilan Retno, yaitu hijabnya.
Retno diketahui merupakan seorang muslimah. Namun, ia kerap tampil tanpa menggunakan hijab di berbagai forum internasional. Hal ini menimbulkan pro dan kontra di masyarakat.
Ada yang berpendapat bahwa Retno seharusnya tampil dengan mengenakan hijab, mengingat ia merupakan seorang muslimah yang mewakili Indonesia di dunia internasional.Â
Hal ini penting untuk menunjukkan identitas dan citra Indonesia sebagai negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam.
Namun, ada juga yang berpendapat bahwa Retno tidak harus mengenakan hijab jika ia merasa tidak nyaman. Mereka berargumen bahwa penampilan Retno tidak akan mengurangi prestasinya sebagai Menlu.
Pada akhirnya, keputusan untuk mengenakan atau tidak mengenakan hijab adalah hak pribadi Retno. Namun, sebagai seorang tokoh publik, Retno tentu harus menyadari bahwa penampilannya akan menjadi sorotan publik.
Pengaruh Hijab Terhadap Penampilan Retno
Keputusan Retno untuk tidak mengenakan hijab di berbagai forum internasional tentu memiliki pengaruh terhadap penampilannya. Hal ini dapat dilihat dari beberapa komentar yang muncul di media sosial.
Ada yang berpendapat bahwa penampilan Retno tanpa hijab terlihat lebih profesional dan modern. Mereka menilai bahwa Retno tidak perlu mengenakan hijab untuk menunjukkan identitasnya sebagai seorang muslimah.
Namun, ada juga yang berpendapat bahwa penampilan Retno tanpa hijab terlihat kurang sopan dan kurang pantas untuk seorang wanita muslimah.Â
Mereka menilai bahwa Retno seharusnya mengenakan hijab untuk menghormati agamanya dan untuk menunjukkan citra Indonesia sebagai negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam.
Kesimpulan
Keputusan Retno untuk tidak mengenakan hijab di berbagai forum internasional merupakan hak pribadinya. Namun, sebagai seorang tokoh publik, Retno tentu harus menyadari bahwa penampilannya akan menjadi sorotan publik.
Penampilan Retno tanpa hijab dapat menimbulkan pro dan kontra di masyarakat. Ada yang berpendapat bahwa Retno seharusnya mengenakan hijab, mengingat ia merupakan seorang muslimah yang mewakili Indonesia di dunia internasional.Â
Namun, ada juga yang berpendapat bahwa Retno tidak harus mengenakan hijab jika ia merasa tidak nyaman.
Pada akhirnya, keputusan untuk mengenakan atau tidak mengenakan hijab adalah hak pribadi Retno. Namun, Retno harus siap menghadapi berbagai komentar yang muncul di masyarakat terkait penampilannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H