Mohon tunggu...
Julianda BM
Julianda BM Mohon Tunggu... Administrasi - ASN pada Pemerintah Kota Subulussalam, Aceh

Penulis buku "Eksistensi Keuchik sebagai Hakim Perdamaian di Aceh". Sudah menulis ratusan artikel dan opini. Bekerja sebagai ASN Pemda. Masih tetap belajar dan belajar menulis.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Fenomena Enggan Ber-Islam

26 Oktober 2023   08:00 Diperbarui: 26 Oktober 2023   08:09 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Islam adalah agama yang rahmatan lil alamin, agama yang membawa kebaikan bagi seluruh alam semesta. Islam mengajarkan berbagai kebaikan dan nilai-nilai luhur yang dapat membawa umatnya kepada kebahagiaan dunia dan akhirat. 

Namun, akhir-akhir ini, muncul fenomena bahwa banyak umat muslim yang enggan ataupun malu untuk melaksanakan seluruh tuntutan yang diajarkan Islam. Mereka malu untuk ber-Islam.

Ada berbagai faktor yang menyebabkan fenomena ini terjadi. Salah satu faktornya adalah kurangnya pemahaman umat muslim tentang Islam. Banyak umat muslim yang hanya mengikuti Islam secara formalitas, tanpa memahami makna dan hikmah di balik setiap ajarannya. 

Akibatnya, mereka merasa berat untuk melaksanakan tuntutan Islam, karena mereka tidak mengerti mengapa mereka harus melakukannya.

Faktor lain yang menyebabkan fenomena ini adalah pengaruh budaya dan pergaulan. Banyak umat muslim yang terpengaruh oleh budaya dan pergaulan yang tidak sesuai dengan ajaran Islam. Akibatnya, mereka merasa malu untuk ber-Islam, karena takut dianggap berbeda dari orang lain.

Fenomena ini tentu saja merupakan hal yang sangat memprihatinkan. Fenomena ini dapat berdampak negatif bagi umat muslim dan Islam itu sendiri. 

Secara individual, fenomena ini dapat menyebabkan umat muslim menjadi teralienasi dari agamanya sendiri. Mereka merasa tidak nyaman dan tidak diterima di lingkungannya, karena mereka berbeda dari orang lain. 

Secara kolektif, fenomena ini dapat melemahkan umat muslim dan Islam itu sendiri. Umat muslim akan kehilangan identitasnya dan tidak mampu memberikan kontribusi positif bagi masyarakat.

Oleh karena itu, perlu adanya upaya untuk mengatasi fenomena ini. Upaya-upaya tersebut dapat dilakukan melalui berbagai cara, antara lain:

Pertama, meningkatkan pemahaman umat muslim tentang Islam. Umat muslim perlu didorong untuk mempelajari Islam secara mendalam, sehingga mereka dapat memahami makna dan hikmah di balik setiap ajarannya.

Kedua, menciptakan lingkungan yang kondusif bagi umat muslim. Umat muslim perlu didorong untuk bergaul dengan orang-orang yang dapat mendukung mereka untuk ber-Islam.

Ketiga, meningkatkan peran dan tanggung jawab umat muslim. Umat muslim perlu didorong untuk aktif berperan dan bertanggung jawab dalam masyarakat, sehingga mereka dapat menjadi teladan bagi orang lain.

Dengan upaya-upaya tersebut, diharapkan fenomena enggan ber-Islam dapat diatasi. Umat muslim dapat menjadi umat yang taat dan bangga dengan agamanya.

Seiring dengan itu, beberapa hal yang dapat dilakukan oleh umat muslim untuk mengatasi fenomena ini, yakni:

1. Belajar Islam secara mendalam

Umat muslim perlu meluangkan waktu untuk belajar Islam secara mendalam, baik dari sumber-sumber primer maupun sekunder. Dengan belajar Islam secara mendalam, umat muslim akan dapat memahami makna dan hikmah di balik setiap ajarannya, sehingga mereka tidak merasa berat untuk melaksanakannya.

2. Bersikap konsisten dalam menjalankan ajaran Islam

Umat muslim perlu berusaha untuk konsisten dalam menjalankan ajaran Islam, meskipun menghadapi berbagai tantangan. Dengan bersikap konsisten, umat muslim akan dapat menjadi teladan bagi orang lain.

3. Berdakwah kepada orang lain

Umat muslim perlu berdakwah kepada orang lain, agar mereka dapat mengenal Islam secara lebih baik. Dengan berdakwah, umat muslim dapat membantu orang lain untuk mengatasi fenomena enggan ber-Islam.

Semoga Allah SWT memberikan hidayah kepada kita semua, sehingga kita dapat menjadi umat muslim yang taat dan bangga dengan agamanya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun