Ketiga, fokus pada proses, bukan hasil. Orang tua harus fokus pada proses belajar anak, bukan hanya pada hasil akhir. Orang tua harus mendukung anak untuk belajar dengan giat dan tekun, bukan hanya untuk mendapatkan nilai bagus.
Keempat, berikan dukungan dan dorongan. Orang tua harus memberikan dukungan dan dorongan kepada anak untuk terus belajar dan berkembang. Orang tua harus menjadi role model yang baik bagi anak.
Dengan mengapresiasi nilai bagus anak dengan cara yang tepat, orang tua dapat membantu anak untuk tumbuh menjadi pribadi yang cerdas, berprestasi, dan bahagia.
Selain itu, tindakan kecil lainnya yang dapat dilakukan orang tua sebagai bentuk apresiasi nilai bagus bagi anak tanpa berlebihan, seperti:Â
- Orang tua dapat mengajak anak untuk pergi makan malam atau menonton film bersama.
- Orang tua dapat memberikan hadiah kecil, seperti buku atau mainan.
- Orang tua dapat memberi pujian yang tulus, seperti "Kamu sudah bekerja keras, nak" atau "Aku bangga padamu".
Dalam hal ini, orang tua juga perlu menghindari beberapa hal berikut ketika mengapresiasi nilai bagus anak:
- Jangan memaksa anak untuk belajar. Anak harus belajar karena mereka ingin, bukan karena dipaksa.
- Jangan terlalu fokus pada nilai. Ada hal-hal lain yang juga penting dalam pendidikan, seperti perilaku anak, kemampuan bersosialisasi, dan keterampilan hidup.
- Jangan membandingkan anak dengan orang lain. Setiap anak memiliki kemampuan yang berbeda-beda.
Orang tua dapat mengapresiasi nilai bagus anak dengan cara yang berbeda-beda, tergantung pada kepribadian anak dan kondisi keluarga. Namun, yang terpenting adalah apresiasi tersebut diberikan dengan tulus dan tidak berlebihan.
Apresiasi yang berlebihan dapat membuat anak merasa tertekan dan tidak nyaman. Hal ini dapat menghambat perkembangan anak.
Dengan mengapresiasi nilai bagus anak dengan cara yang tepat, orang tua dapat membantu anak untuk tumbuh menjadi pribadi yang cerdas, berprestasi, dan bahagia.