Media framing adalah proses pemilihan dan penekanan aspek tertentu dari suatu peristiwa atau isu untuk menciptakan persepsi tertentu dalam benak publik.Â
Bingkai media ini dapat berupa kata-kata, gambar, atau video yang digunakan untuk membentuk cara kita memahami dan merespon suatu peristiwa atau isu.
Dampak Media Framing
Media framing memiliki dampak yang signifikan terhadap cara kita memandang dunia. Bingkai media dapat mempengaruhi:
Pertama, persepsi kita tentang suatu peristiwa atau isu. Bingkai media dapat mengarahkan perhatian kita pada aspek tertentu dari suatu peristiwa atau isu, dan mengabaikan aspek lainnya. Hal ini dapat menyebabkan kita membentuk persepsi yang bias tentang peristiwa atau isu tersebut.
Misalnya, jika media sering memberitakan tentang kejahatan yang dilakukan oleh imigran, kita mungkin akan membentuk persepsi bahwa imigran adalah orang yang berbahaya. Padahal, faktanya, imigran lebih kecil kemungkinannya untuk melakukan kejahatan daripada penduduk asli.
Kedua, pandangan kita tentang dunia. Bingkai media yang berulang-ulang dapat membentuk pandangan kita tentang dunia. Hal ini dapat menyebabkan kita memiliki pandangan yang sempit atau bias tentang dunia.
Misalnya, jika media sering memberitakan tentang konflik antara agama yang berbeda, kita mungkin akan membentuk persepsi bahwa agama-agama tersebut tidak kompatibel. Padahal, faktanya, banyak orang dari berbagai agama yang hidup rukun berdampingan.
Ketiga, tindakan kita terhadap suatu peristiwa atau isu. Bingkai media dapat mempengaruhi tindakan kita terhadap suatu peristiwa atau isu. Hal ini dapat menyebabkan kita mendukung atau menentang suatu peristiwa atau isu tertentu.
Misalnya, jika media sering memberitakan tentang keberhasilan suatu kebijakan, kita mungkin akan lebih mendukung kebijakan tersebut. Padahal, faktanya, kebijakan tersebut mungkin tidak efektif atau bahkan merugikan.
Implikasi Media Framing
Media framing memiliki implikasi yang signifikan bagi masyarakat. Bingkai media dapat digunakan untuk:
Pertama, mempengaruhi opini publik. Bingkai media dapat digunakan untuk membentuk opini publik tentang suatu peristiwa atau isu. Hal ini dapat menyebabkan masyarakat mendukung atau menentang suatu kebijakan atau tindakan tertentu.
Misalnya, jika media memberitakan tentang suatu peristiwa dengan bingkai yang negatif, hal ini dapat menyebabkan masyarakat memiliki opini yang negatif tentang peristiwa tersebut.
Kedua, meningkatkan polarisasi. Bingkai media yang berbeda-beda dapat meningkatkan polarisasi dalam masyarakat. Hal ini dapat menyebabkan masyarakat menjadi lebih terpecah dan sulit untuk mencapai kesepakatan.
Misalnya, jika media memberitakan tentang suatu isu dengan bingkai yang saling bertentangan, hal ini dapat menyebabkan masyarakat menjadi lebih bersikeras pada pandangan mereka masing-masing.
Ketiga, menciptakan bias. Media framing dapat menciptakan bias dalam persepsi kita tentang dunia. Hal ini dapat menyebabkan kita membuat keputusan yang tidak rasional atau tidak etis.
Misalnya, jika media memberitakan tentang suatu peristiwa dengan bingkai yang bias, hal ini dapat menyebabkan kita memiliki persepsi yang salah tentang peristiwa tersebut.
Tips Membaca Berita dengan Kritis
Untuk menghindari dampak negatif media framing, kita perlu membaca berita dengan kritis. Berikut adalah beberapa tipsnya:
Pertama, perhatikan bingkai berita. Perhatikan kata-kata, gambar, atau video yang digunakan dalam berita tersebut. Apa yang ingin ditekankan oleh media?
Misalnya, jika media menggunakan kata-kata yang emosional atau gambar yang dramatis, hal ini dapat menunjukkan bahwa media ingin menciptakan bingkai tertentu.
Kedua, bandingkan berita dari sumber yang berbeda. Baca berita dari sumber yang berbeda untuk mendapatkan gambaran yang lebih lengkap tentang suatu peristiwa atau isu.
Dengan membandingkan berita dari sumber yang berbeda, kita dapat melihat berbagai perspektif tentang suatu peristiwa atau isu.
Ketiga, periksa fakta. Jangan langsung percaya pada semua yang Anda baca di media. Periksa fakta dari sumber yang terpercaya.
Kita dapat memeriksa fakta dari suatu peristiwa atau isu dengan mencari informasi dari sumber yang kredibel, seperti lembaga pemerintah, organisasi non-profit, atau akademisi.
Kesimpulannya, media framing adalah kekuatan yang kuat yang dapat mempengaruhi cara kita memandang dunia. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk membaca berita dengan kritis untuk menghindari dampak negatifnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H