Mohon tunggu...
Julianda BM
Julianda BM Mohon Tunggu... Administrasi - ASN pada Pemerintah Kota Subulussalam, Aceh

Penulis buku "Eksistensi Keuchik sebagai Hakim Perdamaian di Aceh". Sudah menulis ratusan artikel dan opini. Bekerja sebagai ASN Pemda. Masih tetap belajar dan belajar menulis.

Selanjutnya

Tutup

Film

Pulau Plastik (2020): Film Dokumenter tentang Kampanye Bahaya Sampah Plastik

12 Oktober 2023   14:50 Diperbarui: 12 Oktober 2023   15:29 463
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Instagram/anggasasongko 

Akhir-akhir ini, kita sering dihebohkan dengan berbagai bencana alam yang terjadi di Indonesia. Mulai dari banjir, longsor, kekeringan, hingga kebakaran hutan. Bencana-bencana ini tidak hanya menimbulkan kerugian materi, tetapi juga korban jiwa.

Bencana alam tidak terjadi begitu saja. Ada banyak faktor yang menyebabkannya, salah satunya adalah kerusakan lingkungan yang diakibatkan oleh ulah manusia.

Film-film bertema alam dan bencana bisa menjadi sarana edukasi untuk menyadarkan masyarakat tentang pentingnya menjaga lingkungan. Film-film ini dapat menggugah hati penonton untuk lebih mencintai alam dan peduli terhadap lingkungan. Salah satu film ber-genre dokumenter yang menarik untuk mengajak masyarakat akan cinta terhadap alam adalah film Pulau Plastik (2020).

Pulau Plastik: Film Dokumenter yang Menggugah Kesadaran Masyarakat tentang Bahaya Sampah Plastik

Sampah plastik telah menjadi salah satu masalah lingkungan yang paling mendesak di era modern ini. Sampah plastik yang tidak terurai dapat mencemari lingkungan, membunuh satwa liar, dan membahayakan kesehatan manusia.

Film dokumenter Pulau Plastik (2020) mengangkat isu ini dengan cara yang menyentuh dan menggugah. Film ini mengikuti kisah tiga orang aktivis lingkungan, yaitu Gede Robi, Prigi Arisandi, dan Tiza Mafira, yang berjuang untuk melawan sampah plastik di Indonesia.

Sampah plastik di Indonesia

Indonesia adalah salah satu negara penghasil sampah plastik terbesar di dunia. Menurut data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Indonesia menghasilkan sekitar 64 juta ton sampah plastik per tahun. Sampah plastik ini sebagian besar dibuang ke lingkungan, baik ke laut, sungai, maupun daratan.

Sampah plastik di Indonesia memiliki dampak yang sangat besar terhadap lingkungan. Sampah plastik dapat mencemari laut, sungai, dan daratan. Sampah plastik juga dapat membunuh satwa liar, seperti penyu, burung, dan ikan.

Sampah plastik di laut

Sampah plastik di laut adalah salah satu masalah lingkungan yang paling mendesak di dunia. Menurut data dari World Economic Forum, ada sekitar 8 juta ton sampah plastik yang masuk ke laut setiap tahun. Sampah plastik ini dapat mencemari ekosistem laut dan mengancam kehidupan satwa laut.

Sampah plastik di laut dapat menyebabkan berbagai masalah, seperti:

  • Pencemaran air laut
  • Terganggunya rantai makanan laut
  • Kematian satwa laut
  • Kerusakan habitat laut

Sampah plastik di tubuh manusia

Sampah plastik juga dapat membahayakan kesehatan manusia. Sampah plastik dapat mengandung mikroplastik, yang dapat masuk ke tubuh manusia melalui makanan dan minuman. Mikroplastik dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti:

  • Gangguan hormon
  • Kerusakan sistem reproduksi
  • Kanker

Film Pulau Plastik

Film Pulau Plastik menyajikan berbagai fakta mengejutkan tentang sampah plastik. Film ini menunjukkan bahwa Indonesia adalah salah satu negara penghasil sampah plastik terbesar di dunia. Sampah plastik dari Indonesia juga sering dibuang ke laut, yang dapat mencemari lingkungan dan mengancam kehidupan satwa laut.

Film ini juga menunjukkan bahwa sampah plastik dapat membahayakan kesehatan manusia. Sampah plastik dapat mengandung mikroplastik, yang dapat masuk ke tubuh manusia melalui makanan dan minuman. Mikroplastik dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti gangguan hormon, kerusakan sistem reproduksi, dan kanker.

Kisah para aktivis lingkungan

Film Pulau Plastik mengikuti kisah tiga orang aktivis lingkungan, yaitu Gede Robi, Prigi Arisandi, dan Tiza Mafira. Ketiga aktivis ini berjuang untuk melawan sampah plastik di Indonesia dengan cara yang berbeda-beda.

Gede Robi, vokalis band Navicula, memulai petualangannya di Bali, tempatnya tinggal. Ia melihat langsung bagaimana sampah plastik mengotori pantai dan laut di Bali. Robi kemudian bergabung dengan gerakan #ByeByePlastic, yang mendorong masyarakat Bali untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai.

Prigi Arisandi, seorang ahli biologi, memulai petualangannya di Jawa Timur. Ia melihat bagaimana sampah plastik mencemari sungai dan mengancam satwa liar. Prigi kemudian mendirikan Ecoton, sebuah organisasi yang bekerja untuk melindungi sungai di Jawa Timur.

Tiza Mafira, seorang pengacara, memulai petualangannya di Jakarta. Ia melihat bagaimana sampah plastik menjadi masalah kesehatan masyarakat. Tiza kemudian mendirikan Trashbag, sebuah organisasi yang bekerja untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya sampah plastik.

Kesimpulan

Film Pulau Plastik adalah film dokumenter yang penting dan inspiratif. Film ini mengingatkan kita tentang bahaya sampah plastik dan mendorong kita untuk melakukan perubahan.

Berikut adalah beberapa hal yang bisa kita ambil dari film Pulau Plastik:

  • Sampah plastik adalah masalah serius yang harus kita atasi.
  • Kita semua berperan dalam mengatasi masalah sampah plastik.
  • Ada banyak hal yang bisa kita lakukan untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai.

Mari kita mulai dari diri kita sendiri untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai. Dengan mengurangi penggunaan plastik, kita dapat membantu menyelamatkan lingkungan dan kesehatan kita sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun