Mohon tunggu...
Julianda BM
Julianda BM Mohon Tunggu... Administrasi - ASN pada Pemerintah Kota Subulussalam, Aceh

Penulis buku "Eksistensi Keuchik sebagai Hakim Perdamaian di Aceh". Sudah menulis ratusan artikel dan opini. Bekerja sebagai ASN Pemda. Masih tetap belajar dan belajar menulis.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Anak Pejabat Kriminal, Apa Sih Penyebabnya?

8 Oktober 2023   13:48 Diperbarui: 8 Oktober 2023   14:18 272
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi. (sumber foto: newsrtv.co.id)

Akhir-akhir ini, fenomena anak pejabat yang melakukan kriminal berat, seperti pembunuhan, penganiayaan berat, bullying, dan lain-lain, semakin marak terjadi di Indonesia. Fenomena ini tentu saja menimbulkan keprihatinan di masyarakat, karena dapat mencoreng nama baik institusi yang mereka wakili dan merusak citra pemerintah.

Penyebab

Ada beberapa kemungkinan penyebab fenomena ini, antara lain:

  • Pengaruh lingkungan keluarga. Anak pejabat sering kali tumbuh dalam lingkungan keluarga yang kaya dan berkuasa. Hal ini dapat membuat mereka merasa arogan dan merasa bisa bebas melakukan apa saja, termasuk melakukan tindak kriminal.

Pengaruh lingkungan keluarga dapat terlihat dari kasus-kasus anak pejabat yang melakukan kriminal. Misalnya, kasus penganiayaan berat oleh anak seorang polisi berpangkat ajun komisaris besar di Medan, Sumatera Utara. Dalam kasus ini, pelaku merasa arogan dan merasa bisa bebas melakukan apa saja karena ayahnya adalah seorang polisi.

Pengaruh media sosial. Media sosial dapat menjadi sarana bagi anak pejabat untuk memamerkan kekayaan dan gaya hidup mereka. Hal ini dapat membuat mereka merasa superior dan menganggap orang lain di bawah mereka.

Pengaruh media sosial dapat terlihat dari kasus-kasus anak pejabat yang memamerkan kekayaan dan gaya hidup mereka di media sosial. Misalnya, kasus anak seorang pejabat yang memamerkan mobil mewahnya di Instagram. Dalam kasus ini, pelaku merasa superior dan menganggap orang lain di bawahnya karena memiliki mobil mewah.

  • Kurangnya pengawasan dari orang tua. Anak pejabat sering kali mendapatkan fasilitas dan kemudahan yang berlimpah dari orang tua mereka. Hal ini dapat membuat mereka menjadi malas dan tidak bertanggung jawab.

Kurangnya pengawasan dari orang tua dapat terlihat dari kasus-kasus anak pejabat yang tidak memiliki prestasi akademik dan tidak memiliki pekerjaan tetap. Misalnya, kasus anak seorang pejabat yang tidak lulus kuliah dan tidak memiliki pekerjaan tetap. Dalam kasus ini, pelaku menjadi kriminal karena kurangnya pengawasan dari orang tua dan karena tidak memiliki pekerjaan tetap.

Solusi

Untuk mengatasi fenomena ini, diperlukan upaya yang komprehensif dari berbagai pihak, antara lain:

Pertama, pembentukan karakter sejak dini. Orang tua perlu menanamkan nilai-nilai moral dan etika kepada anak-anaknya sejak dini. Misalnya, orang tua dapat mengajarkan anak-anaknya untuk menghormati orang lain, tidak boleh menyakiti orang lain, dan harus bertanggung jawab atas perbuatannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun