Mohon tunggu...
Julianda BM
Julianda BM Mohon Tunggu... Administrasi - ASN pada Pemerintah Kota Subulussalam, Aceh

Penulis buku "Eksistensi Keuchik sebagai Hakim Perdamaian di Aceh". Sudah menulis ratusan artikel dan opini. Bekerja sebagai ASN Pemda. Masih tetap belajar dan belajar menulis.

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Wakil Presiden Perempuan: Harapan dan Tantangan

4 Oktober 2023   21:56 Diperbarui: 4 Oktober 2023   22:03 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada pemilu 2024 mendatang, Indonesia memiliki kesempatan untuk kembali memiliki wakil presiden perempuan. Hal ini tentu menjadi harapan bagi banyak orang, terutama bagi kaum perempuan.

Terakhir kali Indonesia memiliki wakil presiden perempuan adalah Megawati Soekarnoputri pada tahun 1999-2001. Sejak itu, belum ada lagi perempuan yang mengisi posisi tersebut.

Kehadiran perempuan sebagai wakil presiden akan menjadi indikator demokrasi yang lebih baik. Hal ini karena perempuan memiliki perspektif yang berbeda dari laki-laki, sehingga dapat memberikan kontribusi yang berharga bagi pemerintahan.

Perempuan juga dibutuhkan dalam jajaran pemerintahan dan posisi strategis untuk merepresentasikan kelompok perempuan, anak, serta kelompok rentan.

Menurut McKinsey tahun 2018-2021, kepemimpinan perempuan mampu menciptakan organisasi yang lebih sehat, egaliter, serta menghasilkan keputusan yang komprehensif dan inklusif karena melihat dari berbagai aspek.

Akankah Cawapres Perempuan Meningkatkan Kualitas Pemilu?

Pasangan calon presiden (capres) yang memiliki cawapres perempuan tentu akan meningkatkan kualitas pemilu. Hal ini karena pemilu akan menjadi lebih inklusif dan representatif.

Selain itu, cawapres perempuan juga dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi pemilih perempuan. Hal ini tentu akan menguntungkan capres yang berpasangan dengan cawapres perempuan.

Tantangan Perempuan di Tengah Kondisi Saat Ini

Meskipun harapan untuk memiliki wakil presiden perempuan cukup tinggi, namun masih ada beberapa tantangan yang dihadapi oleh perempuan di tengah kondisi saat ini.

Salah satu tantangan yang dihadapi oleh perempuan adalah stereotip gender. Masih banyak orang yang menganggap bahwa perempuan tidak mampu memimpin.

Selain itu, perempuan juga sering kali menghadapi diskriminasi dan kekerasan. Hal ini tentu dapat menghambat karier perempuan dalam politik.

Saya sangat optimis bahwa Indonesia akan memiliki wakil presiden perempuan pada pemilu 2024 mendatang. Hal ini karena kesadaran masyarakat akan pentingnya kesetaraan gender semakin meningkat.

Selain itu, banyak perempuan di Indonesia yang memiliki kapasitas dan kapabilitas untuk menjadi wakil presiden.

Untuk mewujudkan harapan tersebut, perlu ada upaya dari berbagai pihak untuk mendorong perempuan agar bisa bersaing mengisi posisi strategis tertinggi.

Upaya tersebut dapat berupa sosialisasi dan edukasi tentang kesetaraan gender, serta dukungan dari partai politik dan masyarakat.

Kehadiran wakil presiden perempuan akan menjadi simbol kemajuan demokrasi di Indonesia. Hal ini karena perempuan memiliki peran penting dalam pembangunan bangsa.

Mari kita bersama-sama mendukung perempuan agar bisa bersaing mengisi posisi strategis tertinggi di pemerintahan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun