Pada bulan Oktober 2023, intensitas curah hujan di Indonesia semakin meningkat dan lebih panjang dari biasanya. Hal ini merupakan dampak dari fenomena El Nino yang sedang terjadi.
El Nino adalah fenomena perubahan iklim yang menyebabkan suhu permukaan laut di Samudera Pasifik bagian tengah dan timur menjadi lebih hangat dari biasanya. Hal ini menyebabkan perubahan pola cuaca di seluruh dunia, termasuk di Indonesia.
Pada saat El Nino, angin pasat yang bertiup dari timur ke barat menjadi melemah. Akibatnya, awan hujan yang terbentuk di Samudra Hindia dan Samudera Pasifik bagian timur tidak terdorong ke Indonesia. Awan hujan ini justru tertahan di Samudra Pasifik bagian tengah dan timur.
Hal ini menyebabkan curah hujan di Indonesia menjadi lebih rendah dari biasanya. Pada musim kemarau, musim hujan di Indonesia bisa mundur atau bahkan tidak terjadi sama sekali. Pada musim hujan, musim hujan di Indonesia bisa menjadi lebih panjang dan intensitasnya bisa lebih tinggi.
Intensitas curah hujan yang meningkat dan lebih panjang dari biasanya dapat menimbulkan berbagai masalah, seperti:
- Banjir:Â Banjir dapat terjadi di daerah-daerah yang rawan banjir, seperti di dataran rendah dan di sekitar sungai.
- Longsor:Â Longsor dapat terjadi di daerah-daerah yang lerengnya curam dan memiliki tanah yang labil.
- Kerusakan infrastruktur:Â Intensitas curah hujan yang tinggi dapat menyebabkan kerusakan pada infrastruktur, seperti jalan, jembatan, dan rumah.
- Kerugian ekonomi:Â Intensitas curah hujan yang tinggi dapat menyebabkan kerugian ekonomi, seperti kerusakan tanaman pertanian dan terganggunya aktivitas bisnis.
Oleh karena itu, masyarakat perlu mewaspadai dampak El Nino dan intensitas curah hujan yang meningkat. Berikut adalah beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengantisipasi dampak buruknya:
- Menjaga kebersihan lingkungan:Â Lingkungan yang bersih dapat mengurangi risiko terjadinya banjir dan longsor.
- Membangun sistem drainase yang baik:Â Sistem drainase yang baik dapat membantu mengurangi risiko terjadinya banjir.
- Melakukan reboisasi:Â Reboisasi dapat membantu menjaga ketersediaan air dan mengurangi risiko terjadinya banjir dan longsor.
- Menyiapkan rencana evakuasi:Â Masyarakat perlu memiliki rencana evakuasi untuk mengantisipasi terjadinya bencana banjir atau longsor.
Masyarakat juga dapat mengikuti informasi dan peringatan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) untuk mengetahui perkembangan cuaca dan potensi terjadinya bencana
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H