Mohon tunggu...
Julianda BM
Julianda BM Mohon Tunggu... Administrasi - ASN pada Pemerintah Kota Subulussalam, Aceh

Penulis buku "Eksistensi Keuchik sebagai Hakim Perdamaian di Aceh". Sudah menulis ratusan artikel dan opini. Bekerja sebagai ASN Pemda. Masih tetap belajar dan belajar menulis.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Dilema Seorang Suami

22 September 2023   08:01 Diperbarui: 22 September 2023   08:05 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (Dok. faridazp.info)

"Kamu jangan terlalu memaksakan diri," kata Dina. "Kamu harus jaga kesehatanmu."

"Aku tidak apa-apa," kata Budi. "Aku hanya ingin bisa memberikan yang terbaik untuk keluarga kita."

Budi membantu Dina untuk makan malam. Setelah Dina makan, Budi pun mulai mengurus anak-anak mereka.

Rara, Bayu, dan Anya adalah anak-anak yang masih kecil. Mereka membutuhkan perhatian dan kasih sayang dari orang tua mereka.

Budi menghabiskan waktunya untuk bermain dengan anak-anaknya. Ia juga membantu mereka untuk belajar.

Setelah anak-anak tidur, Budi pun mulai mengerjakan pekerjaan rumahnya. Ia harus membersihkan rumah dan mencuci baju.

Budi akhirnya bisa beristirahat setelah selesai mengerjakan pekerjaan rumahnya. Ia pun berbaring di tempat tidur.

Budi merasa lelah dan tertekan. Ia harus membagi waktunya antara bekerja, mengasuh anak-anak, dan merawat istrinya. Ia juga tidak memiliki tempat untuk berbagi beban dan permasalahan yang tengah dihadapi.

Suatu hari, Budi bertemu dengan seorang wanita bernama Maya. Maya adalah seorang wanita yang baik hati dan perhatian. Budi mulai merasa nyaman dengan Maya, dan ia pun mulai berpikir untuk memulai hidup baru dengan Maya.

Budi mengajak Maya untuk makan malam. Mereka mengobrol dan tertawa bersama. Budi merasa bahagia saat bersama Maya.

Setelah makan malam, Budi mengantar Maya pulang. Mereka berpisah dengan perasaan yang bahagia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun