Mohon tunggu...
Julianda BM
Julianda BM Mohon Tunggu... Administrasi - ASN pada Pemerintah Kota Subulussalam, Aceh

Penulis buku "Eksistensi Keuchik sebagai Hakim Perdamaian di Aceh". Sudah menulis ratusan artikel dan opini. Bekerja sebagai ASN Pemda. Masih tetap belajar dan belajar menulis.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Potensi Energi Geotermal di Indonesia

21 September 2023   12:10 Diperbarui: 21 September 2023   12:23 490
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (sumber: idxchannel.com)

Energi geotermal adalah energi yang berasal dari panas bumi. Panas bumi ini berasal dari aktivitas tektonik di dalam bumi yang terjadi sejak planet ini terbentuk. Panas ini juga berasal dari panas matahari yang diserap oleh permukaan bumi. 

Energi geotermal merupakan sumber energi yang bersih, ramah lingkungan, dan memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan. Pengembangan energi geotermal dapat menjadi solusi untuk memenuhi kebutuhan energi, mengurangi ketergantungan terhadap energi fosil, dan mendukung upaya pemerintah dalam mencapai target net zero emission. 

Indonesia merupakan negara yang memiliki potensi energi geotermal yang sangat besar. Menurut Badan Geologi Kementerian ESDM, potensi energi geotermal Indonesia mencapai 23,7 GW, dengan cadangan 18.000 MW. Potensi tersebut tersebar di 34 provinsi, dengan konsentrasi terbesar di Pulau Jawa, Sulawesi Utara, dan Sumatera Utara.

Manfaat Energi Geotermal

Energi geotermal merupakan energi terbarukan yang memiliki banyak manfaat, antara lain:

  • Merupakan sumber energi yang bersih dan ramah lingkungan.
  • Memiliki kapasitas yang besar dan dapat diandalkan untuk memenuhi kebutuhan energi.
  • Dapat digunakan untuk berbagai keperluan, seperti pembangkit listrik, pemanas air, dan pengolahan air.

Energi geotermal dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan, seperti pembangkit listrik, pemanas air, dan pengolahan air.

1. Pemanfaatan energi geotermal untuk pembangkit listrik

Pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) memanfaatkan panas bumi untuk menghasilkan uap air yang kemudian digunakan untuk menggerakkan turbin generator. Uap air ini dapat diperoleh dari sumur panas bumi yang dibor ke dalam reservoir panas bumi.

2. Pemanfaatan energi geotermal untuk pemanas air

Energi geotermal dapat digunakan untuk memanaskan air untuk keperluan rumah tangga, industri, dan komersial. Pemanas air tenaga panas bumi (PTAP) memanfaatkan panas bumi untuk memanaskan air yang kemudian disimpan dalam tangki penyimpanan.

3. Pemanfaatan energi geotermal untuk pengolahan air

Energi geotermal dapat digunakan untuk mengolah air menjadi air minum, air irigasi, dan air untuk industri. Pengolahan air tenaga panas bumi (PTAP) memanfaatkan panas bumi untuk memanaskan air sehingga mikroorganisme dan kontaminan lainnya dapat mati.

Peluang Energi Geotermal di Indonesia

Potensi energi geotermal di Indonesia memiliki peluang yang besar untuk dikembangkan, antara lain:

  • Untuk memenuhi kebutuhan energi listrik yang terus meningkat.
  • Untuk mengurangi ketergantungan terhadap energi fosil yang tidak terbarukan.
  • Untuk mendukung upaya pemerintah dalam mencapai target net zero emission pada tahun 2060.

Hambatan dan Solusi Pengembangan Energi Geotermal di Indonesia

Meskipun memiliki potensi yang besar, pengembangan energi geotermal di Indonesia masih menghadapi beberapa hambatan, antara lain:

  • Ketidakpastian harga jual listrik geotermal.
  • Perubahan peraturan yang sering terjadi.
  • Medan yang sulit dan risiko eksplorasi yang tinggi.
  • Isu-isu sosial dan permintaan listrik yang rendah.

Untuk mengatasi hambatan tersebut, pemerintah dan pelaku usaha perlu bekerja sama untuk mencari solusi yang tepat, antara lain:

  • Meningkatkan kualitas data dan insentif dalam kegiatan eksplorasi geotermal.
  • Memberi insentif pendanaan eksplorasi geotermal melalui program pembiayaan infrastruktur serta mitigasi risiko.
  • Meningkatkan koordinasi dengan pemerintah daerah dan masyarakat setempat untuk mengatasi isu-isu sosial.
  • Memprioritaskan pemenuhan permintaan dalam negeri sebelum ekspor listrik geotermal.

Kondisi Net Zero Emission (NZE) pada Tahun 2060

Net zero emission (NZE) adalah kondisi di mana emisi karbon dioksida (CO2) yang dihasilkan dari aktivitas manusia sama dengan atau lebih rendah dari jumlah karbon yang diserap dari atmosfer. Kondisi ini penting untuk dicapai guna mencegah dampak perubahan iklim yang semakin parah.

Pada tahun 2060, Indonesia telah berkomitmen untuk mencapai NZE. Hal ini tertuang dalam Long-term Strategy for Low Carbon and Climate Resilience (LTS-LCCR) yang diajukan kepada United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCCC).

Untuk mencapai NZE, Indonesia akan melakukan berbagai upaya, antara lain:

  • Meningkatkan penggunaan energi terbarukan, seperti energi surya, angin, dan air.
  • Meningkatkan efisiensi energi.
  • Mendorong penggunaan kendaraan listrik.
  • Melakukan restorasi hutan.

Upaya-upaya tersebut membutuhkan dukungan dari berbagai pihak, baik pemerintah, swasta, maupun masyarakat. Pemerintah perlu menyediakan regulasi dan insentif yang mendukung, sedangkan swasta perlu berinvestasi dalam pengembangan teknologi dan infrastruktur yang ramah lingkungan. Masyarakat juga perlu melakukan perubahan perilaku, seperti mengurangi penggunaan energi dan kendaraan pribadi.

Berikut adalah beberapa manfaat yang akan diperoleh jika Indonesia berhasil mencapai NZE:

  • Mengurangi dampak perubahan iklim, seperti kenaikan permukaan laut, cuaca ekstrem, dan hilangnya keanekaragaman hayati.
  • Meningkatkan kesehatan masyarakat, karena udara yang lebih bersih akan mengurangi risiko penyakit pernapasan dan kardiovaskular.
  • Menciptakan lapangan kerja baru di sektor energi terbarukan dan teknologi ramah lingkungan.

Meskipun tantangannya cukup besar, pencapaian NZE sangat penting bagi Indonesia dan dunia. Dengan bekerja sama, kita dapat menciptakan masa depan yang lebih berkelanjutan untuk generasi mendatang.

Berikut adalah beberapa tantangan yang perlu dihadapi Indonesia dalam mencapai NZE:

  • Tingginya ketergantungan Indonesia pada energi fosil.
  • Masih terbatasnya infrastruktur dan teknologi ramah lingkungan.
  • Kesulitan dalam mengubah perilaku masyarakat.

Tantangan-tantangan tersebut perlu diatasi dengan berbagai upaya, baik dari pemerintah, swasta, maupun masyarakat. Dengan kerja keras dan komitmen bersama, Indonesia dapat mencapai NZE pada tahun 2060 atau lebih awal.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun