Mohon tunggu...
Julianda BM
Julianda BM Mohon Tunggu... Administrasi - ASN pada Pemerintah Kota Subulussalam, Aceh

Penulis buku "Eksistensi Keuchik sebagai Hakim Perdamaian di Aceh". Sudah menulis ratusan artikel dan opini. Bekerja sebagai ASN Pemda. Masih tetap belajar dan belajar menulis.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Kedewasaan dalam Berpolitik: Antara Harapan dan Kenyataan

19 September 2023   08:08 Diperbarui: 19 September 2023   08:16 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pemilihan umum (Pemilu) 2024 semakin dekat. Sejumlah calon presiden dan wakil presiden telah mulai mendeklarasikan diri. Persaingan antarkandidat pun semakin sengit. Dalam situasi seperti ini, penting bagi masyarakat untuk memiliki pemahaman yang tepat tentang kedewasaan dalam berpolitik.

Kedewasaan dalam berpolitik dapat diartikan sebagai sikap dan perilaku yang menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi, seperti keterbukaan, saling menghormati, dan menjunjung tinggi HAM. Dalam konteks pemilihan umum, kedewasaan berpolitik dapat diwujudkan dalam beberapa hal, antara lain:

  • Mampu menerima perbedaan pandangan politik
  • Mampu berargumentasi secara rasional tanpa menghina lawan politik
  • Mampu menahan diri dari ujaran kebencian dan provokasi
  • Mendukung proses demokrasi dengan menjunjung tinggi kedaulatan rakyat

Pada kenyataannya, pemahaman tentang kedewasaan dalam berpolitik di Indonesia masih belum sepenuhnya terwujud. Hal ini dapat terlihat dari berbagai isu dan kontroversi yang terjadi dalam dinamika politik nasional.

Salah satu isu yang sering terjadi adalah saling lempar tuduhan dan fitnah antarkandidat. Hal ini dapat menimbulkan polarisasi dan perpecahan di masyarakat. Selain itu, masih ada pula praktik politik uang yang dapat merusak demokrasi.

Untuk mewujudkan kedewasaan dalam berpolitik di Indonesia, diperlukan peran dari berbagai pihak, baik dari pemerintah, partai politik, maupun masyarakat. Pemerintah perlu memperkuat penegakan hukum untuk mencegah praktik politik uang dan ujaran kebencian. Partai politik perlu memberikan pendidikan politik kepada kadernya agar dapat berpolitik secara santun dan bertanggung jawab. Masyarakat perlu meningkatkan literasi politiknya agar dapat bersikap kritis dan cerdas dalam memilih pemimpin.

Berikut adalah beberapa hal yang dapat dilakukan oleh masyarakat untuk mewujudkan kedewasaan dalam berpolitik:

  • Mencari informasi dari berbagai sumber
  • Membandingkan visi, misi, dan program calon
  • Berpartisipasi dalam diskusi politik
  • Mendukung proses demokrasi dengan menjunjung tinggi kedaulatan rakyat

Kedewasaan dalam berpolitik merupakan salah satu kunci untuk mewujudkan demokrasi yang sehat dan berkualitas di Indonesia. Dengan pemahaman dan sikap yang tepat, masyarakat dapat berperan aktif dalam membangun bangsa yang lebih baik.

Kedewasaan dalam berpolitik memiliki dampak positif yang signifikan bagi bangsa dan negara. Berikut adalah beberapa dampak positif kedewasaan dalam berpolitik:

  • Meningkatkan kualitas demokrasi

Demokrasi yang sehat dan berkualitas dapat terwujud jika masyarakat memiliki pemahaman dan sikap yang tepat dalam berpolitik. Kedewasaan dalam berpolitik dapat mendorong masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam proses demokrasi, baik dalam pemilihan umum maupun dalam mengawasi kinerja pemerintah.

  • Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa

Perbedaan pandangan politik merupakan hal yang wajar dalam demokrasi. Namun, perbedaan tersebut tidak boleh menimbulkan perpecahan dan polarisasi di masyarakat. Kedewasaan dalam berpolitik dapat mendorong masyarakat untuk saling menghormati dan menghargai perbedaan, sehingga persatuan dan kesatuan bangsa dapat terjaga.

  • Meningkatkan kualitas pemerintahan

Pemerintah yang dipilih oleh rakyat akan lebih berpihak pada kepentingan rakyat jika masyarakat memiliki pemahaman dan sikap yang tepat dalam berpolitik. Kedewasaan dalam berpolitik dapat mendorong masyarakat untuk memilih pemimpin yang memiliki visi dan misi yang sejalan dengan kepentingan rakyat.

Berikut adalah beberapa contoh dampak positif kedewasaan dalam berpolitik:

  • Pemilihan umum yang berlangsung secara damai dan demokratis

Kedewasaan dalam berpolitik dapat mendorong masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam pemilihan umum. Masyarakat akan lebih kritis dalam memilih pemimpin dan tidak mudah terprovokasi oleh isu-isu yang dapat memecah belah. Hal ini akan membuat pemilihan umum berlangsung secara damai dan demokratis.

  • Pemerintahan yang bersih dan berwibawa

Kedewasaan dalam berpolitik dapat mendorong masyarakat untuk mengawasi kinerja pemerintah. Masyarakat akan lebih kritis dalam menilai kinerja pemerintah dan tidak segan-segan untuk memberikan kritik dan saran yang konstruktif. Hal ini akan membuat pemerintahan menjadi lebih bersih dan berwibawa.

  • Masyarakat yang lebih sejahtera

Kedewasaan dalam berpolitik dapat mendorong pemerintah untuk mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang pro-rakyat. Pemerintah akan lebih berpihak pada kepentingan rakyat dan mengalokasikan anggaran secara tepat sasaran. Hal ini akan membuat masyarakat menjadi lebih sejahtera.

Untuk mewujudkan kedewasaan dalam berpolitik, diperlukan peran dari berbagai pihak, baik dari pemerintah, partai politik, maupun masyarakat. Pemerintah perlu memperkuat penegakan hukum untuk mencegah praktik politik uang dan ujaran kebencian. Partai politik perlu memberikan pendidikan politik kepada kadernya agar dapat berpolitik secara santun dan bertanggung jawab. Masyarakat perlu meningkatkan literasi politiknya agar dapat bersikap kritis dan cerdas dalam memilih pemimpin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun