Mohon tunggu...
Julianda BM
Julianda BM Mohon Tunggu... Administrasi - ASN pada Pemerintah Kota Subulussalam, Aceh

Penulis buku "Eksistensi Keuchik sebagai Hakim Perdamaian di Aceh". Sudah menulis ratusan artikel dan opini. Bekerja sebagai ASN Pemda. Masih tetap belajar dan belajar menulis.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Media Sosial: Citra dan Etika Background Checking

10 September 2023   17:53 Diperbarui: 10 September 2023   18:00 183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di era digital, media sosial telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan kita. Kita menggunakan media sosial untuk berbagai keperluan, mulai dari berkomunikasi, berbagi informasi, hingga membangun citra diri.

Menjaga Citra di Media Sosial

Banyak orang yang sadar bahwa media sosial dapat memengaruhi karier mereka. Oleh karena itu, mereka berlomba-lomba untuk menjaga citra diri yang positif di media sosial. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya orang yang mengedit foto dan video mereka sebelum diunggah, atau bahkan membuat akun media sosial baru yang hanya menampilkan sisi positif mereka.

Media Sosial Representasi Diri Seutuhnya?

Pertanyaannya, apakah media sosial benar-benar merepresentasikan diri kita seutuhnya? Jawabannya tentu tidak. Media sosial hanyalah salah satu dari banyak aspek kehidupan kita. Ada banyak hal yang tidak kita bagikan di media sosial, seperti pikiran, perasaan, dan pengalaman pribadi kita.

Selain itu, media sosial juga merupakan ruang publik yang dapat diakses oleh siapa saja. Hal ini membuat kita cenderung untuk menampilkan sisi terbaik diri kita di media sosial. Kita mungkin tidak akan membagikan postingan yang dapat membuat kita terlihat buruk di mata orang lain.

Background Checking melalui Media Sosial

Berangkat dari kesadaran bahwa media sosial dapat menjadi cerminan diri seseorang, beberapa perusahaan mulai melakukan background checking melalui media sosial. Tujuannya adalah untuk menilai kepribadian dan karakter calon karyawan.

Praktik background checking melalui media sosial ini menimbulkan pro dan kontra. Di satu sisi, praktik ini dianggap dapat membantu perusahaan untuk mendapatkan karyawan yang berkualitas. Di sisi lain, praktik ini juga dianggap melanggar privasi seseorang.

Validitas Background Checking melalui Media Sosial

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun