Mohon tunggu...
Lorenzo Telaumbanua
Lorenzo Telaumbanua Mohon Tunggu... Lainnya - International Business student from President University

Perception - Action - Will

Selanjutnya

Tutup

Money

Multi Level Marketing: Strategi Menuju Kehidupan Mewah?

28 November 2022   12:53 Diperbarui: 28 November 2022   13:07 268
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Multi level marketing merupakan kegiatan pemasaran yang cukup kompleks, dimana perusahaan dan konsultan independen menggunakan strategi yang cukup banyak dalam kelangsungan usahanya. Namun biasanya ada strategi-strategi yang sering kita temukan, dan walaupun itu bukan ciri utama pengguna MLM, tanpa strategi-strategi tersebut perusahaan MLM tidak akan bisa berkembang. Ini adalah Strategi Media Sosial dan Strategi Pemasaran Konten. 

Saat ini, bisa dikatakan Media Sosial sudah menjadi nafas kehidupan atau makanan sehari-hari bagi banyak orang. Terdengar seperti melebih-lebihkan, tapi begitulah adanya. Berdasarkan data dari Forbes, rata-rata pengguna internet di dunia menghabiskan waktu sekitar 3 hingga 4 jam per hari untuk membuka media sosial di perangkat mereka. Angka yang cukup besar mengingat tidak semua orang yang melihat media sosial juga akan mendapatkan penghasilan dari sana. 

Tidak heran jika media sosial adalah wadah atau tempat terbesar untuk melakukan pemasaran, di mana kita dapat mengarahkan traffic hingga build awareness. Hal ini juga dimanfaatkan oleh para pelaku MLM, baik perusahaan langsung maupun konsultan independen dalam melakukan social selling. Dengan bentuk strategi ini, jika Anda tidak menggunakannya dengan benar, Anda tidak akan tahu seberapa besar jangkauan yang sebenarnya bisa Anda capai. Kembali ke gambaran dasar dari banyak media sosial, infinity pool.

Di akhir cerita, Multi level marketing adalah strategi pemasaran yang sebenarnya banyak diterapkan dalam beberapa aspek kehidupan -- meskipun hal ini sempat menjadi kontroversi. Selain itu, strategi ini mengaitkan pemangku kepentingannya dengan mendapatkan "lebih banyak" dari apa yang mereka kerjakan. Nah, apakah Anda tertarik untuk menerapkan strategi ini?

Lorenzo Ricsamana Sawato Telaumbanua

Mahasiswa Master of Management in Technology, President University

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun