Mohon tunggu...
Lorentius Agung Prasetya
Lorentius Agung Prasetya Mohon Tunggu... Apoteker - Apoteker

Apoteker, Artcut Holes handmade papecut, sambil menulis dan berbagi.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Syukur: Sebuah Refleksi

29 Desember 2022   11:11 Diperbarui: 29 Desember 2022   11:24 379
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dulu ketika aku mengalami hambatan, kesulitan, ataupun saat-saat yang berbahaya  dan aku dapat melaluinya, aku berpikir bahwa Tuhan lah yang menolongku.

Bukan peristiwa-peristiwa besar nan heroik, tetapi menurutku sangat berarti seperti:
- Cuaca sering hujan, tetapi aku tidak sampai kebasahan di perjalanan
- Berlari-lari mengejar bus ke Bandung, namun tetap ditinggal juga. Kemudian ada orang yang tidak dikenal menghampiri dengan mobilnya, dan berbaik hati memberi tumpangan, bahkan tidak mau dibayar

- Melalui jalanan yang tidak biasa dan ada lubang cukup besar, namun masih bisa mengendalikan kendaraan

- Saat menyeberang jalan, ada kendaraan yang hampir menyerempet

- Saat galau, ada teman/keluarga yang menghibur

- Saat air PAM tidak mengalir, ada yang menawarkan air

 dan masih banyak lagi..

Seiring berjalannya waktu dan melihat perjalanan hidup, aku menyadari bahwa Tuhan bukan saja menolongku, tetapi Dia lah yang menyelenggarakan hidupku.

Dia lah yang telah menyelenggarakan hidupku sejak aku lahir, bisa bicara, berjalan, hingga kini menjadi dewasa. 

Ia menempatkan aku di mana aku bertumbuh sebagai pribadi yang tidak sempurna, di dalam keluarga dan lingkungan yang juga tidak sempurna. Ini terjadi bukan karena Dia tidak mencintaiku, tetapi justru Dia memberikan hal yang paling baik untukku agar aku bisa bertumbuh meski itu tidak selalu menyenangkan. 

Kini aku mencoba memahami bahwa dalam segala situasi yang aku alami, Dia lah penyelenggaranya. Karena Ia maha baik, Ia akan memberikan yang terbaik dalam rancangan-Nya, termasuk untukku. Dan karena Ia adalah maha segalanya maka tidak ada rancangan-Nya yang gagal atau salah. Ketika kita menyadari bahwa Tuhan merancangkan hal-hal baik, maka kita akan lebih mudah menjalani dan mensyukurinya sebab kita tinggal mengikuti saja rancangan itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun