Mohon tunggu...
Januardi
Januardi Mohon Tunggu... Mahasiswa - S1

Main bola

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kaesang dan Dinamika Politik Generasi Milenial: Analisis Peran Media Sosial Dalam Kampanye Pilkada 2024

25 November 2024   09:13 Diperbarui: 25 November 2024   09:44 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pendahuluan

Kaesang Pangarep, putra bungsu Presiden Joko Widodo, menjadi sorotan dalam Pilkada 2024. Kehadirannya

dalam dunia politik menarik perhatian generasi milenial, mengingatlatar belakangnya yang lebih dikenal

sebagai pengusaha muda dan figure media sosial. Pilkada 2024 bukan hanya soal pemilihan kepala daerah,

tetapi juga menjadi ajang pertarungan pengaruh diranah digital, khususnya di media social. Dengan mayoritas

pemilih berasal dari generasi milenial dan Gen Z, strategi kampanye politik yang efektif sangat bergantung pada

bagaimana kandidat mampu memanfaatkan media social untuk menarik perhatian dan dukungan. Tulisan ini

menganalisis bagaimana Kaesang, sebagai figure publik dari generasi milenial, menggunakan media sosial untuk

memperkuat posisinya dalam kontestasi politik Pilkada 2024.

Dinamika Politik Milenial dan Kaesang

Generasi milenial memiliki karakteristik unik dalam hal keterlibatan politik. Mereka lebih kritis, progresif, dan

cenderung menyuarakan aspirasi politik melalui platform digital. Kaesang, yang tumbuh di era digital dan akrab

dengan teknologi, memahami betul bagaimana media sosial berperan dalam membentuk opini publik. Kaesang

telah lama menjadi figur yang dikenal publik melalui unggahan-unggahan ringan dan kreatif di media sosial

seperti Instagram, YouTube, dan Twitter. Kehadiran Kaesang dalam dunia politik merupakan salah satu contoh

bagaimana generasi milenial memposisikan diri dalam dinamika politik modern yang didorong oleh teknologi.

Pilkada 2024 memberikan panggung bagi Kaesang untuk memanfaatkan media sosial sebagai alat kampanye

yang efektif. Dia tidak hanya berinteraksi dengan konstituen melalui pertemuan fisik,tetapi juga membangun

kedekatan emosional melalui konten digital yang relevan dengan generasi muda. Kaesang menggunakan gaya

komunikasi yang lebih santai, akrab, dan kadang humoris, yang menjadikannya dekat dengan para pemilih muda.

Hal ini berbeda dengan pendekatan kampanye tradisional yang lebih formal dan terstruktur.

Peran Media Sosial Dalam Kampanye Pilkada 2024

Media sosialtelah menjadi salah satu alat kampanye paling efektif dalam politik modern,terutama di kalangan

milenial. Melalui media sosial, politisi dapat menjangkau audiens yang lebih luas secara instan dan dengan biaya

yang relatifrendah dibandingkan kampanye konvensional. Dalam konteks Pilkada 2024, Kaesang dan timnya

memahami pentingnya media sosial sebagai alat untuk menyampaikan visi dan misinya.

Platform seperti Instagram, TikTok, dan YouTube memainkan peran penting dalam kampanye Kaesang. Video

pendek, memepolitik dan konten visual yang menarik digunakan untuk menyampaikan pesan-pesan politik

secara efektif. Pendekatan visual ini sangat sesuai dengan preferensi konsumsi informasi generasi milenial,

yang lebih menyukai konten cepat dan mudah dicerna. Kaesang juga memanfaatkan algorithma media social

yang memungkinkan konten politiknya menjadi viral, sehingga semakin banyak orang yang terpapar

kampanyenya.

Selain itu, Kaesang juga berhasil memanfaatkan tren politik pop-culture, dimana politik diintegrasikan dengan

budaya populer untuk menarik perhatian audiens yang lebih muda. Strategi ini berhasil membentuk citra dirinya

sebagai politisi yang modern, dekat dengan rakyat, dan mampu beradaptasi dengan perubahan zaman.

Kesimpulan

Kaesang Pangarep merupakan contoh nyata bagaimana generasi milenial dapatterlibat dalam dinamika politik

modern, khususnya dalam konteks Pilkada 2024. Media sosial menjadi alat utama dalam kampanye politiknya, di

mana ia berhasil membangun kedekatan emosional dengan para pemilih muda melalui pendekatan komunikasi

yang segar dan relevan. Dalam menghadapi generasi milenial yang kritis dan cerdas, media sosial bukan hanya

menjadi sarana komunikasi,tetapi juga menjadiruang pertempuran ide dan gagasan. Kaesang, dengan

kehadirannya yang kuat di platform digital, mencerminkan dinamika politik baru yang didorong oleh generasi

milenial dan teknologi.

Politik di era milenialtidak lagiterbatas pada kampanye konvensional,tetapitelah bergeser ke ruang digital

yang lebih dinamis, creative, and interactive. Kaesang, dengan segala kelebihannya, menunjukkan bagaimana

generasi milenial dapat menjadi kekuatan besar dalam menentukan arah politik di masa depan,terutama melalui

penggunaan media social yang efektif dan inovatif.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun