budaya populer untuk menarik perhatian audiens yang lebih muda. Strategi ini berhasil membentuk citra dirinya
sebagai politisi yang modern, dekat dengan rakyat, dan mampu beradaptasi dengan perubahan zaman.
Kesimpulan
Kaesang Pangarep merupakan contoh nyata bagaimana generasi milenial dapatterlibat dalam dinamika politik
modern, khususnya dalam konteks Pilkada 2024. Media sosial menjadi alat utama dalam kampanye politiknya, di
mana ia berhasil membangun kedekatan emosional dengan para pemilih muda melalui pendekatan komunikasi
yang segar dan relevan. Dalam menghadapi generasi milenial yang kritis dan cerdas, media sosial bukan hanya
menjadi sarana komunikasi,tetapi juga menjadiruang pertempuran ide dan gagasan. Kaesang, dengan
kehadirannya yang kuat di platform digital, mencerminkan dinamika politik baru yang didorong oleh generasi
milenial dan teknologi.
Politik di era milenialtidak lagiterbatas pada kampanye konvensional,tetapitelah bergeser ke ruang digital