ramai dibicarakan jokowi efek, dan sedikit buat saya gusar menyuarakan apa yang saya rasakan.
jujur saya salah satu orang yang kagum dengan Jokowi, dan mendoakan agar beliau memimpin negara ini. tapi saya tidak menyoblos PDIP, karena bukan berarti saya menyukai jokowi bukan berarti saya memilih PDIP... pada saat pemilihan saya tidak mengenal satupun caleg dari PDIP dan merasakan betul kontribusi dari caleg lain ketika menjabat. Di daerahku (sulawesi tenggara) nama jokowi begitu di hormati, hampir tidak ada berita atau kesan miring terhadap beliau, justru orang2 yang menyerang jokowi kami anggap monyet yang ga ngaca(jatuhin jokowi tapi ga ngaca ama jagoannya lebih hancur).
dan saya juga ingin ucapkan terimakasih kepada bapak jokowi, karena cara kerja beliau, banyak kepala2 daerah dan instansi mulai disiplin, bahkan mulai melayani sebaik2nya, walaupun masih jauh dari sempurna tapi pengaruh jokowi cukup luar biasa sampai di daerahku, apalagi kalau dia jadi presiden... Amin.
intinya adalah, mendukung jokowi bukan serta merta mendukung PDIP, bahkan menurut saya di usungnya dukungan PDIP untuk Jokowi karena takut jokowi di usung partai lain... popularitas jokowi pasti jadi magnet untuk partai lain.
Bapak Jokowi bukanlah manusia sempurna, tapi karena ketidak sempurnaannya dapat berbuat lebih baik dan luar biasa itulah nilai yang amat membekas dihati saya.
silahkan para jokowi heters terus merongrong beliau... itu udah mencerminkan isi hati orang tersebut, ga ada niat agar negara kita bisa lepas dari jajahan anak negeri sendiri, ga ada niat membersihkan benalu2 yang ada dibirokrasi, ga ada niat untuk menjadikan kita negara yang bisa dikagumi.
andai Bapak jokowi tidak jadi presiden sayapun tidak kaget... karena banyak rakyat indonesia yang masih idiot mementingkan saudara, keluarga dan perut ketimbang kepentingan kita semua. karena asas negara kita berdasarkan kekeluargaan bukan kemanusiaan, menyelesaikan perkara hukum dan masalah lainnya dengan cara kekeluargaan(bayar) bukan melihat manusianya(jadi kapok). penempatan jabatan dan penunjukan proyek karena hubungan kekeluargaan atau menawar dengan cara kekeluargaan bukan melihat apakah orang tersebut mampu atau tidak.
kita semua tahu, apa daya kita bisa merubah budaya ini, tapi jika air bisa membelah batu, tetesan hujan bisa membanjirkan jakarta, dan yakinlah tetesan suara untuk jokowi akan membersihkan orang2 bejat yang selama ini musang berbulu domba dinegara kita
Â
"JOKOWI MILIK RAKYAT INDONESIA BUKAN MILIK PDIP"
amin
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H