PILPRES sebentar lagi, dan hanya menempatkan 2 calon untuk di pilih. masing-masing pendukung saling berargumen tentang jagoan masing-masing, dan amat di sayangkan jika keduanya saling menjelekkan satu sama lain.
prabowo adalah seorang kesatria dan seorang patriot nomor wahit untuk merah putih. bagaimana tidak, tanpa memikirkan diri sendiri dan demi menjaga merah putih beliau tidak segan melanggar HAM. banyak yang kritik tindakan beliau dan sayangnya hanya sedikit yang apresiasi pengorbanannya.
nah ada sisi menarik yang mungkin kita terlewatkan, yaitu hingga saat ini Bapak Prabowo masih mengapdi untuk merah putih, masih terus mengorbankan diri untuk merah putih. kebijakan politiknya untuk merangkul partai-partai besar dan tokoh-tokoh besar di Indonesia adalah hal yang membingungkan di awal pencalonan beliau karena prabowo adalah salah satu aktor sukses jokowi dan ahok pada pilgub DKI, dan beliau juga merasakan di hadapkan pada pertempuran koalisi ramping vs koalisi gemuk (pada saat Pilgub). dan untuk pilpres kejadian hampir sama kembali terjadi, bedanya kali ini prabowo yang menjadi kunci dari koalisi gemuk.
mungkin sebagian dari kita akan bertanya, apa beliau tidak belajar dari pengalaman di PILGUB? apa beliau ingin seperti foke? dan tidak tanggung2 partai yang dia rangkul secara terbuka disampaikan akan bagi2 kekuasaan, dan partai yang di rangkul sebagaian besar adalah partai yang punya musuh (hanya populer di kalangan kadernya saja). berbeda dengan Jokowi, seakan mengulang apa yang telah dia lakukan saat pilgub, ramping sederhana dan efisien dan yang terpenting beliau menyampaikan tidak ada perjanjian bagi2 kekuasaan yang ada hanyalah persamaan tujuan untuk Indonesia hebat.
banyak yang bilang dan berpendapat prabowo melakukan blunder dengan menggaet Golkar, PPP dan PKS, kenapa beliau bertindak demikian, mengapa tidak tetap berjuang bersama PDIP saja, apalagi sebelumnya keduanya sudah bekerja sama menjadi oposisi dan saling bahu membahu di pemerintahan SBY. beliau cukup membaca kekuatan politik, beliau hanya perlu menawarkan atau meminta izin menggaet jokowi pada ibu mega sebelum jokowi di umumkan sebagai capres dari PDIP, saya yakin Ibu mega tidak akan keberatan, ditambah lagi hubungan jokowi dengan prabowo terjalin baik tidak seperti saat ini, apalagi pembawaan jokowi yang suka merendah, pasti akan menjadi sebuah kehormatan bagi jokowi untuk menjadi wakil beliau. dan mungkin persentase kemenangannya akan kedua tokoh prabowo dan jokowi akan dengan mudah memenangi Pilpres.
maaf gan, kalau Prabowo duet sama jokowi kemungkinan menang tidak 100%. lawan-lawan prabowo jokowi bukan orang sembarangan dan juga di sukai oleh rakyat, ada mahfud MD dari PKB dan ada dahlan iskan dari demokrat, kalau ARB dan lainya dari dulu saya ga terlalu yakin jadi ancaman dalam pilpres.
Nah disinilah letak kejeniusan seorang perakit strategi oleh seorang mantan perwira, menjadikan arah untuk menjadi Indonesia Hebat atau macan asia menjadi 99% bisa terwujud(1%nya jika Allah berkehendak lain). strategi prabowo untuk memisahkan antara mana orang-orang baik dan disukai rakyat dengan mana orang-orang yang punya power tapi tidak disukai rakyat. beliau dengan cepat merangkul ketua umum PPP bahkan sebelum PILEG, dan menyusul PKS, ini mematahkan strategi amin rais untuk menyatukan partai-partai berbasis Islam untuk bersatu, dan membuat GOLKAR tidak punya banyak pilihan selain ke demokrat, dan dapat di pastikan dahlan iskan tidak akan mau berpasangan dengan ARB karena beda VISI dan MISI dalam membangun negara, dengan sendirinya mengeleminasi calon2 lain untuk maju ke pilpres. dan seperti di duga dahlan iskan bergabung dengan Jokowi.
disinilah letak pengorbanan prabowo untuk merah putih, beliau dengan iklas mau bekerja sama dengan lawan politiknya selama ini dan beliau harus menjadi lawan politik dengan tandemnya selama ini. bahkan beliau tidak segan-segan menjanjikan pembagian kekuasaan, karena beliau tahu betul watak partai-partai yang suka mengatas namakan rakyat dan agama hanya untuk kepentingan partai(bagaikan kucing di tawari ikan segar)dengan tujuan menjadikan Indonesia menjadi macan asia. Â disisi lain jokowi menawarkan koalisi dengan tidak menjanjikan apa-apa hanya murni untuk membangun Indonesia Hebat, dengan demikian akan tersaring elit politik yang murni tulus untuk rakyat dan elit politik yang punya kepentingan, bahkan kita akhirnya bisa melihat sifat asli mahfud MD, sebelum kita terlalu memuja beliau tanpa mengetahui watak asli beliau.
ada DUA hal yang akan terjadi setalah PILPRES, yang
pertama, jika jokowi terpilih, maka kita akan merasakan hasil reformasi yang selama ini kita idam-idamkan, dengan pemerintahan yang murni untuk rakyat, dan merakyat. kita akan memulai sejarah baru, dan akan membuka mata semua orang-orang baik yang selama ini diam untuk bertindak. bahwa dengan niat yang tulus bisa menjadi pemimpin negara, dan memberi inspirasi agar orang-orang seperti jokowi yang selama ini diam untuk ikut dalam pemerintahan dan saya yakin di kemudian hari akan bertebaran orang-orang seperti jokowi, jujur, santun dan sederhana. masa depan negara kita yang cerah didepan mata.
kedua, jika prabowo menang. maka kita akan melihat bagaimana prabowo akan mengendalikan elit politik yang selama ini punya kepentingan pribadi untuk betul-betul bekerja membangun macan asia. mereka akan menyadari bahwa prabowo siapin ikan dalam perangkap. negara kita akan menjadi kuat dengan mengadopsi hal-hal yang baik pada masa soekarno(berdikari) dan hal-hal luarbiasa pada masa soeharto (NKRI) terwujud, negara kita akan disegani oleh dunia, dan macan asia akan berubah menjadi macan dunia. SDA selama ini dinikmati orang luar bisa kita rebut kembali.
harus ada yang berkorban dan berani bertindak agar kedua kemungkinan di atas bisa terjadi, dan pastinya jokowi tidak mungkin bisa mewujudkannya, karena prabowolah kita akhirnya bisa di tempatkan pada dua pilihan yang sama-sama baik namun berbeda. coba anda bayangkan jika lawan pilpres dahlan iskan, demokrat akan kembali berkuasa setelah 10 tahun ini, dan bisa kita lihat dahlan iskan hanya di jadikan alat untuk memperbaiki pamor demokrat(mereka tidak serius mensukseskan dahlan iskan) dan dahlan iskan tidak punya bekingan dalam partai demokrat jika berbeda dengan arah partai, atau coba bayangkan jika ARB tetap maju pada PILPRES dan menjadi presiden, saya sendiri jujur ga bisa bayangkan apa jadinya negara kita.
pada akhirnya saya ajak teman-teman semua untuk jangan ragu dengan pilihan masing-masing, jadikan PILPRES ini adalah kebahagiaan, jadikan ini sebagai kemenangan Rakyat.
mari saling menghargai satu sama lain, dan mari bangun negara kita ini, siapapun yang akan menang pada PILPRES nanti akan menjadi Presiden kita walaupun pada saat penjoblos tidak memilih pemenang. Indonesia Hebat dan Macan Asia ada depan mata.
DUA pilihan yang sangat menggiurkan. ..
saya pilih kemungkinan pertama dengan nomor DUA presidenku pilihanku ^^.
jika kalah, tetap bangga karena akan menjadi macan asia
salam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H