Mohon tunggu...
LORASMARA SAKTI
LORASMARA SAKTI Mohon Tunggu... Mahasiswa - @sakti_forever

Saya suka olahraga,seni,budaya,musik

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Sejarah yang Terpendam di Tanah Srigading

31 Mei 2024   19:35 Diperbarui: 31 Mei 2024   20:44 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Pemasangan Papan Informasi)/dokpri

Kehidupan manusia pada masa lalu meninggalkan budaya materi yang sampai pada masa kini. Peninggalan tersebut merupakan suatu warisan budaya yang kaya dengan nilai-nilai tradisi nenek moyang. Dari peninggalan tersebutlah dapat diungkap tentang tata cara hidup, peralatan yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari, dan aspek religi masyarakatnya. 

Dalam bidang peralatan, manusia masa lalu telah mampu menciptakan alat-alat yang berfungsi untuk memudahkan pekerjaan. Sebagai contoh pada masa bercocok tanam (prasejarah), manusia membuat alat dan perlengkapan pertanianseperti kapak lonjong dan kapak persegi. Seiring ditemukannya api, masyarakat pada saat itu membuat gerabah untuk menyimpan hasil pertanian.

Banyak  peninggalan  dari  zaman  prasejarah yang  menjadi  salah  satu  situswarisan  dunia  yang harus     dilestarikan     hingga     sekarang.     Candi merupakan  salah  satu  bangunan  prasejarah  yang wajib dilestarikan dan dipertahankan keutuhan fisik bangunannya,  dimana  candi  memiliki  banyak  jalan cerita   terkait   proses   pembangunan   dan   asal-usulnya. 

Sama seperti fungsi bangunan prasejarah di negara lain seperti piramida Giza di Mesir ataupun Stonehenge di Inggris, candi-candi di Indonesia dulu berfungsi sebagai tempat pemujaan kepada dewa, kuburan untuk para raja, sebagai bangunan untuk mengenang seseorang yang berkuasa pada masa itu, tempat peribatan dan pemujaan dewa-dewi, serta dianggap sebagai tempat khusus yang suci.

Desa Srigading yang terletak di Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang merupakan salah satu wilayah yang termasuk dalam Dataran Tinggi dan memiliki Cagar budaya berupa situs "Candi Srigading". Situs Candi Srigading yang masih dalam proses pemugaran diperkirakan memiliki peran yang besar dalam perjalanan masa kerajaan di masa lalu. 

Situs yang telah melalui proses ekskavasi sebanyak tiga kali ini telah membuat para arkeolog antusias untuk mendalami nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Dalam proses ekskavasi yang telah dilakukan menghasilkan beberapa artefak yang kini telah tersimpan di Museum Singhasari. Namun, artefak yang telah ditemukan dalam kondisi yang kurang baik.

Pelestarian Cagar Budaya tentu tidak dapat dilakukan hanya dengan beberapa orang, namun masyarakat lain juga harus bersatu untuk terus berupaya agar Situs Candi Srigading dapat melalui proses pemugaran hingga tuntas. Dengan berbagai penemuan yang sudah ada menunjukkan keistimewaan dari situs ini, hal ini tentunya menjadi sebuah potensi tersendiri bagi masyarakat maupun desa.

(Ilustrasi 3D Model Desain Candi Srigading)/dokpri
(Ilustrasi 3D Model Desain Candi Srigading)/dokpri

(Pemasangan Papan Petunjuk Jalan)/dokpri
(Pemasangan Papan Petunjuk Jalan)/dokpri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun