Mohon tunggu...
Lukman Hadi
Lukman Hadi Mohon Tunggu... Lainnya - Bebas Merdeka

Mencintai Persebaya dengan restu ibu dan bapak

Selanjutnya

Tutup

Diary

Bantu Sembuh dan Bergerak ke Depan

17 November 2023   09:02 Diperbarui: 17 November 2023   09:11 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Permasalahan itu membuatnya membusuk selama 5 bulan ini. Dia belum belajar, dia memerlukan dua dasar yang diperlukannya. Mentalitas dan ide.

Lalu, ia memiliki beberapa ide. Namun, tak memiliki mentalitas dan sumber daya yang mendukungnya. Mungkin saja koleganya akan mendukung, ia belum yakin.

Pikiran kotornya adalah ia menunggu saat paling buruk terjadi. Kemudian mendorongnya untuk melakukan sesuatu demi perubahan. Itulah yang ada dipikirannya saat ini.

Sebenarnya ia memiliki dinamika asmara. Namun, terkadang ia ingin meluruskannya, sesekali ia ingin mengabaikannya dan kembali ke situasi asing.

Ia takut berbicara kepada orang. Idenya tak tersalurkan. Dasar pecundang.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun