Mohon tunggu...
Amin Maulani
Amin Maulani Mohon Tunggu... Stor Manager -

newbie aminmaula.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Segera Temukan "Passion" Sebelum Anda Tua

31 Januari 2018   10:55 Diperbarui: 31 Januari 2018   19:16 741
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Suara burung gagak mengoak malam-malam, membaur degan deru motor yang melintas di jalanan. Arloji di pergelangan menunjukkan pukul 12.00 malam, waktu yang tepat kugunakan menulis sedikit saja aspirasi malam ini.

Malam semakin larut, aku terhanyut dalam lamunan nestapa, sedikit perenungan tentang apa yang sudah aku lakukan selama ini. Benarkah aku sudah menemukan jati diri?

Jika aku merenung sedikit saja, ternyata, aku tak ubahnya seekor Kera peliaraan yang tidak jinak, hendak kabur ke hutan tidak bisa, mau patuh dengan majikan susah bukan kepalang. Ada takut yang menghantui, lalu membiarkan semuanya terjadi, menjalani kehidupan setengah-setengah, yang penting bisa makan, biarkan semuanya begini.

Tak jauh berbeda dari nasib Kera di atas, passion sangat penting bagi keberlangsungan hidup, identitas orang mengenal kita, supaya sistem hidup lebih baik, dan perjalanan panjang dapat diarungi dengan langkah tegap yang pasti. Ku sruputkopi yang sudah dingin.

Teman-teman, khusunya anak muda sepertiku, pernahkah teman-teman berpikiran sama seperti ini? Jika pernah, sepakat. Kita sama. Sama-sama belajar menggali potensi kita, dan semoga perjuangan kita tidak sia-sia.

Selama ini aku stuck memikirkan hal ini, maklum, aku bodoh. Terlalu lugu dengan keniscayaan, mengamini nasib yag menghimpit, sedang kreatifitas lebih condong pada perkara perut. Bagaimana mau mengubah dunia?

Selama ini, aku paling senang bersahabat dengan teman-teman yang memiliki bakat luar biasa di bidangnya, entah itu menulis, bisnis, seni, bahkan meracik nasi basi menjadi kerupuk puli. Mereka tidak mudah terombang ambing dengan embel-embel recehan, fokus meniti karir, hingga menciptakan karya-karya luar biasa di bidangnya.

Bagimana dengan anda?

Jika sobat masih sepertiku, aku ada cerita pegalamanku membangun passion pada diri sendiri, yang kali ini hendak aku bagikan pada rekan-rekan semua, setidaknya, inilah hal yang aku upayakan untuk diriku sendiri: Memaksa menemukan passion lalu meniti karir dan berjalan pada jalurnya.

Mengejar passion itu sendiri

Bagiku, yang merasa tidak memiliki passion (padahal seharusnya harus punya), tak ada jalan lain selain segera menemukannya, mengejarnya, lalu memperkenalkannya pada orang lain. Inilah yang aku bisa. Inilah skillku.

Aku harus benar-benar mengejarnya, baik suka dan duka. Entah itu sulit, sesulit merangkai kata bagi orang yang tidak pernah membaca.

Aku dulu tidak suka menulis, tapi setelah semuanya berlalu, dan aku sering nge blog, maka tulisanku harus aku kenalkan pada rekan-rekan semua. Padahal aku tahu, penulis yang baik bukan sepertiku, ahli membual dan miskin diksi.

Inilah passionku, seorang blogger yang iklannya saja belum pernah mampu membiayai hidupnya.

Jika rekan-rekan sudah berkecimpung di dunia bisnis, kurasa, itulah jalan rekan-rekan, jangan pernah berpikir lagi bahwa bisnis adalah baju yang suatu saat bisa rekan-rekan lepas dan mencari pembaharuan di bidang yang lebih mudah. Segera temukan.

Kopi tinggal sekelumit. Kutenggak hingga tetes terakhir. Lanjut cerita.

Ternyata, kenyataan kadang berkata lain. Jika saya sepakat dengan diri sendiri, membangun karya melalui menulis, kegemaran datang lagi. Aku jatuh cinta dengan bisnis online, ditambah terkadang aku suka megotak-atik google adsense, dan mencintai dunia perfilman. Bagaimana seharusnya tindakanku?

Nah, inilah yang aku lakukan: Menulis tidak berhenti. Hanya saja, aku sedikit menambah porsi, meluangkan waktu membaca buku bisnis dan sesekali berbaur dengan komunitas vlogger.

Ternyata, semua masih kondusif. Dalam dunia bisnis pemasaran, trend saat ini adalah copy writing yang baik. Alkhamdulillah, aku tidak terlalu kesulitan mempelajarinya.(Aku bisa? Ah. Ndak juga. Masih belajar kok).

Dalam dunia perfilman, ternyata ide mengarang cerita berguna juga, sekitar seminggu yang lalu, adik-adik SMA Pomosda yang sedang gencar-gencarnya membangun channel youtube mereka, memintaku membuatkan skrip film pendek. Salah satu film yang rencananya akan kami garap, mengambil salah satu cerita pendekku. Menarik bukan?

Maksutku, passion sangat penting dimiliki bagi kaula muda supaya tidak mudah bingung dan selalu belajar hal baru, sedang semua bidang tidak ada yang mudah. Kecuali rekan-rekan sudah merasa cukup dengan keadaan sekarang ini.

Mohon maaf sekali lagi, ini hanya menurutku. Jika kurang berkenan dengan sikapku, atau tidak ada hal baik dari diriku, komen di bawah postingan ini, dengan senang hati aku akan menyimpannya sebagi acuan pengembangan diri.

Aku menekankan mengejar passion, bukan melakoni passion, sebab tak mudah bagi kita menangkap bakat menjadi potensi. Jika rekan-rekan ada yang demikian, itu tak banyak, hanya segelintir dari rekan-rekan pembaca yang mampu menangkapnya. Dan aku kira, hal demikian dapat terjadi jika rekan-rekan suka membaca. Itu saja kuncinya.

Sekali lagi, kalau boleh saya bertanya, apa passion rekan-rekan saat ini?

Silahkan tulis di buku catatan rekan-rekan semua, boleh juga menuliskannya pada kolom komentar.

Jadi, tidak boleh ya, bergabung dengan komunitas-komunitas yang berbeda?

Ah. Ndak juga. Passion kan supaya sistem bermasyarakat kita maju. Jika rekan-rekan mampu dan berkompeten dalam berbagai bidang, malah bagus kan. Ini bagi yang masih kebingungan sepertiku saja. Segera Temukan Passion anda. Sesuai judul tulisanku di atas.

Ah. Itu saja. Semoga rekan-rekan menjadi pemuda luar biasa bangsa Idonesia.

Tulisan ini juga diterbitkan di personal blog penulis. Silahkan kunjungi profil.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun