Kala senja itu, kau meneroka
Merentangkan tangan
Sambut gelap seperti burung seriti
: Mengepak-ngepak di halaman rumah, hendak hinggap
Malam, tiba
Cahaya, kau butuh agar pendarnya menerangi terang seisi sejakala hilang
Tuhan di sana
Jauh
Dilangit-langit
Atau dilangit ke tujuh, jika ada langit tujuh belas
Barangkali
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!