Duduk saja sudah cukupÂ
Di temaram cahaya bulan,Â
berteman nyanyian nyamuk-nyamuk yang berdendang Â
Sesekali burung hantu bernada senduÂ
Memberi berita yang aku pun tak tahuÂ
Ini sudah larut, membuat layu nyalikuÂ
Hanya mengijawantahkan puing kemarahan seharianÂ
Kelalaian, tentang keheningan
Tentang asaÂ
Asa itu sejati
Semua hampir terkikis oleh keinginan ragaku
ah, semakin larut
Di teras rindu, berlalu lamunan kegelisahan
Di tulis di, Pondok sufi
08/08/2016
Pelipur hati, saat hati ini sedang rancu, bagaimana tidak. Yang tugasnya hanya untuk bermunajat kepada sang hyang empunya asma Allah.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!