Mohon tunggu...
lonely sendu
lonely sendu Mohon Tunggu... -

lonelysendu

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Taya...

17 Juni 2015   07:52 Diperbarui: 17 Juni 2015   10:44 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

taya yang sendiri.

taya dimana orang tua mu,.

taya dimana tuhan mu.

menari jalani isi takdir yang kadang mengiris dan menyayat.

pria tua menggesek biola tua di gubuk tua sebuah lagu tua dengan lirik tua dan nada tua.

taya jangan menangis.

sendiri menyekap itu menggembirakan ketimbang ramai menyiksa.

taya jangan sedih.

lumrah dunia seperti itu.

taya terkurung dalam dirinya sendiri dan tak mampu keluar dari bayang-bayang itu.

taya jangan lemah.

taya harus kuat.

cinta yang kau cari hanya khianat ujungnya. taya berdoalah.

taya tuhan itu dekat. walau kau jauh dan menjauh.

taya disana ada seseorang menunggu mu dengan tulusnya.

taya itu bukan kekasihmu, bukan sahabat mu.

taya, itu adalah ayah dan ibu mu.

jika ada yang menandingi kasih tuhan mu. itulah kasih ayah dan ibu mu.

taya, kembalilah nak. ayah rindu, ibu sendu.

taya yang sendiri. lawanlah dunia dan takdir mu.

kembalilah nak.. taya yang hilang.

kembali.

   

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun