Mohon tunggu...
Lona Hutapea
Lona Hutapea Mohon Tunggu... Wiraswasta - Student

Lifelong learner. Memoirist.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Warna Warni 'Festival de Cannes'

13 Mei 2010   00:15 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:14 349
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tanggal 12-23 Mei 2010, kota Cannes di selatan Perancis akan dimeriahkan oleh taburan bintang-bintang ternama, para insan perfilman dari seluruh dunia yang menghadiri Cannes Film Festival ke-63.  Sudah beberapa hari ini berbagai media baik surat kabar, televisi, maupun radio ramai memberitakan persiapan pesta para seniman film itu.  Tahun ini, pembukaan festival yang memakan biaya tak kurang dari 20 juta Euro itu ditandai dengan pemutaran film "Robin Hood" (Perancis: "Robin des Bois") yang dibintangi Russel Crowe dan Cate Blanchett. [caption id="attachment_139678" align="aligncenter" width="398" caption="sumber: payvand.com"][/caption] Cannes Film Festival merupakan salah satu perhelatan paling penting dan prestisius yang mempertemukan para pekerja film global, mulai dari pemain, sutradara, produser, bahkan pihak-pihak yang bekerja di belakang layar dan punya peranan besar dalam industri ini. [caption id="attachment_139681" align="alignright" width="150" caption="sumber: wordpress.com"][/caption] Walaupun sebelumnya sudah sering mendengar tentang festival ini, terus terang saya baru benar-benar 'ngeh' dan menaruh perhatian saat menonton film "Mr. Bean's Holiday" (rilis 2007), yang mengisahkan perjalanan komedian Inggris ini mulai dari London via Paris sampai ke Cannes.  Seperti biasa, tingkah polah Mr. Bean selalu ada-ada saja, kocak dan menghibur.  Tapi film inilah yang benar-benar memicu ketertarikan saya pada Cannes Film Festival, sekaligus jadi bermimpi ingin berkunjung sekali waktu, menyaksikan langsung keindahan pantai French Riviera (Perancis : Côte d'Azur ), salah satu objek wisata favorit di Perancis. Sempat Terhalang Perang Menurut situs wikipedia, ide untuk menyelenggarakan kontes film untuk segala bangsa ini awalnya muncul dari Menteri Pendidikan Nasional Perancis saat itu (akhir tahun 1930-an), karena menyaksikan campur tangan Kelompok Fasis di Italia dan Jerman dalam pemilihan film yang akan berlaga pada Mostra del cinema di Venezia, sebuah festival film di Italia.  Ide ini mendapat dukungan dari Pemerintah Inggris dan Amerika Serikat. Sedianya ajang ini akan berlangsung pada bulan September 1939, namun perang keburu datang, membuyarkan persiapan yang sesungguhnya sudah mulai dilakukan.   Setelah Perang Dunia I dan II berlalu, barulah Le Festival International de Cannes akhirnya digelar, September 1946 (mulai 1947 namanya diubah menjadi Festival du film de Cannes, lalu disingkat lagi menjadi Festival de Cannes di tahun 2000). Berkat hubungan diplomatik antara Perancis dan Italia yang berangsur membaik setelah perang, mulai tahun 1951 festival di Cannes ini digeser ke Musim Semi (biasanya Mei) agar tidak bentrok dengan acara serupa di Italia yang tetap berlangsung pada Musim Gugur (September). Kategori Penghargaan Penghargaan yang dianugerahkan kepada para pekerja sinematografi dalam Festival de Cannes ini digolongkan menjadi beberapa kategori. Penghargaan utama, Palme d'Ordiberikan kepada pemenang film terbaik.  Kategori penghargaan lainnya adalah Grand Prize, Jury Prize, Best Short Film, Best Actress, Best Actor, Best Director, dan Best Screenplay. Selain itu terdapat juga kategori penghargaan Un Certain Regardyang mulai 1998 diberikan kepada para sineas muda berbakat, untuk mendorong mereka menghasilkan karya-karya unik dan inovatif.  Beberapa sineas muda Asia (Cina, Jepang, Thailand), Afrika (Maroko, Senegal) dan Timur Tengah (Iran, Afghanistan) berhasil mendapat penghargaan ini, di samping rekan-rekannya dari Eropa dan Amerika.  Mudah-mudahan dari Indonesia bisa segera menyusul ! Kategori lainnya adalah Camera d'Or yang diberikan kepada film yang merupakan karya perdana terbaik, serta Cinefondation, yang menyeleksi 15-20 film berdurasi pendek atau sedang, produksi sekolah-sekolah sinematografi dari seluruh dunia. Pasar Film [caption id="attachment_139675" align="alignleft" width="300" caption="Marche du Film (flickr.com)"][/caption] 'Pasar Film' atau Film market (Perancis: Marché du Film) adalah program unik yang pertama kali muncul  di Festival de Cannes mulai tahun 1959.  Persis seperti definisi 'pasar' yang kita pelajari waktu sekolah dulu, yaitu 'tempat pertemuan antara penjual dan pembeli', ajangMarche du Filmmemang diciptakan untuk menjadi sarana interaksi antar para profesional dalam industri film. Situs resmi Festival de Cannes menyebutkan, saat merayakan ulang tahunnya yang ke-50 tahun 2009 lalu, eksposisi ini diikuti oleh 10.000 peserta dari 101 negara, yang mewakili 4.000 perusahaan film.  Mereka terdiri dari produsen, distributor, maupun pemodal yang akan menjalani proses komunikasi, presentasi, negosiasi, untuk kemudian membentuk kolaborasi dalam produksi film-film masa depan. Menurut situs Kementerian Kebudayaan & Pariwisata, tahun ini Indonesia mengikutsertakan 22 karya film buatan sineas terbaik bangsa di pasar film ini. Selain itu delegasi Indonesia juga menawarkan lokasi shooting serta menjajaki joint production dengan para produser film dunia. Objek Wisata Tidak hanya insan perfilman yang diundang ke acara ini.  Festival de Cannes dimeriahkan pula dengan berbagai kegiatan menarik yang dapat dinikmati dan terbuka untuk umum, seperti Cannes Classics (persembahan film-film keluaran lama dengan kualitas gambar yang dipoles, untuk mengenang perjalanan industri perfilman di masa lalu),  Cinema Masterclass (menghadirkan pakar yang akan memberi 'kuliah umum'), serta Cinema de la Plage (pemutaran film di outdoor theatre, didahului oleh konser musik). Tak heran jika program ini banyak diminati oleh para turis, baik dari Perancis sendiri maupun dari manca negara.  Selain bisa menambah wawasan melalui tayangan film-film bermutu dan memanjakan mata dengan menikmati kecantikan French Riviera, siapa tahu (ini yang seru...) ada rejeki nomplok, bisa papasan dengan bintang idola ! Hehehe... Artikel terkait : Dari Paris (1): Monalisa - Kecil itu Indah Dari Paris (2): Dilarang Bercelana Panjang ! Dari Paris (3): Picasso - Dulu (Dituduh) Mencuri, Kini (Sering) Dicuri Dari Paris (4): Champs-Élysées Mendadak Hijau Dari Paris (5): Je T’aime (Bonne Fête, Maman) Dari Paris (6): ‘Aceh Tersenyum’ di Paris D-Day at Normandy Beach (Pendaratan Sekutu, 6 Juni 1944)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun