Mohon tunggu...
Diana
Diana Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa

Seorang mahasiswa yang mempunyai hobi menulis!

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Keterkaitan Media Digital dengan Alih Wahana Cerita Rakyat "Si Kabayan": Analisis Kajian Semantik

9 Desember 2024   22:55 Diperbarui: 9 Desember 2024   22:51 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Keterkaitan Media Digital dengan Alih Wahana Cerita RakyatSi Kabayan”: Analisis Kajian Semantik

Pada saat ini, istilah teknologi mungkin terdengar sudah tidak asing lagi di telinga kita. Dalam kehidupan sehari-hari tentunya setiap manusia dikelilingi oleh berbagai bentuk teknologi dan saling terikat, entah itu sebatas ruang hiburan, adanya suatu kepentingan, ataupun sebagai kebutuhan hidup. Apalagi di era modern saat ini, teknologi semakin canggih dari tahun ke tahun sehingga memiliki hal yang berkesinambungan.

Hal yang menjadi pembahasan kali ini adalah teknologi digital, dari banyaknya jenis teknologi baik itu teknologi informasi; komunikasi, transportasi, pendidikan, medis, konstruksi, dan agrikultur, teknologi digital lah yang menjadi sorotan penting pada pembahasan kali ini. Teknologi digital berupa komputer, laptop, tablet, smartphone, server, dan perangkat elektronik lainnya. Peran teknologi digital dalam kontribusi kehidupan manusia memiliki suatu peranan yang sangat besar, salah satunya memiliki peran hiburan. Salah satu contoh yang menjadi objek fokus utama kita saat ini adalah cerita rakyat “Si Kabayan” yang berasal dari Jawa Barat.

Lalu apa hubungannya dengan teknologi digital?

Cerita atau dongeng Si Kabayan yang berasal dari Jawa Barat sudah sangat familier di telinga, bahkan cerita ini sudah terdengar sampai ke luar negeri. Hal ini yang menjadikan istimewanya cerita Si Kabayan, sebelum terkenalnya cerita Si Kabayan sampai ke luar negeri dahulunya cerita Si Kabayan merupakan cerita hiburan masyarakat tanah sunda yang hanya berupa tulisan wacana lalu banyaknya pengangkatan cerita tersebut ke dalam media digital berupa film dan animasi.

Foucault (1992) mengemukakan bahwa wacana tidak hanya serangkaian kata atau proposisi dalam teks, tetapi tidak jauh dari itu: wacana adalah sesuatu yang memproduksi yang lain, boleh jadi sebuah gagasan, konsep, atau efek. Oleh karena itu, menurutnya wacana dapat dideteksi secara sistematis karena ide, opini, konsep, dan pandangan hidup dibentuk dalam suatu konteks tertentu sehingga mempengaruhi cara berpikir dan bertindak seseorang (Saefullah, 2019:35). Berkaitan dengan teori tersebut, cerita rakyat Si Kabayan tentunya sangat mencerminkan suatu konsep khasnya tanah sunda dan sudah terlihat sangat jelas, seperti dalam berpakaian para tokoh, bahasa yang digunakan, serta cerminan kehidupan sehari-hari yang terjadi di tanah sunda, selain itu opini-opini jeniusnya yang tengil memiliki pesan tersirat melalui karakter dan tokoh si kabayan itu sendiri.

Sehubungan dengan itu, Foucault (1982) dan Herring (2011) mengungkapkan kembali bahwa wacana interaktif memiliki makna sebagai “sesuatu yang memproduksi yang lain – boleh jadi sebuah gagasan, konsep, atau efek – dalam peristiwa komunikasi yang berlangsung melalui media komputer dan saluran internet” (Saefullah, 2019: 39). Dari adanya pengertian wacana interaktif ini, dapat dipastikan cerita Si Kabayan masuk ke dalam bagian wacana interaktif yang artinya memiliki sebuah pandangan adanya suatu “interaksi” dan “relasi kuasa” antara media sebagai produsen dan penanggap sebagai produsen komentar serta antara sesama penanggap. Singkatnya, pengangkatan wacana cerita Si Kabayan ke dalam teknologi digital, entah itu dalam bentuk film atau animasi, semua itu secara tidak langsung memberikan jalinan interaksi antara media digital dengan penonton sebagai penanggap. Ciri khas dan karakteristik tokoh memberikan sebuah makna mendalam bagi penonton, meski tidak dipungkiri kebanyakan pononton Si Kabayan ini dominan hanya untuk hiburan semata.

Analisis dan Pembahasan 

Sample data di ambil dari video youtube yang berjudul “ANIMASI KABAYAN-Kabayan Ngala Nangka (Kabayan Memetik Nangka)” dengan nama channel youtube DNanda A A. Chaer (1994) mengungkapkan bahwa semantik adalah bidang linguistic yang mempelajari hubungan antara tanda-tanda linguistic dengan hal-hal yang ditandainya atau dengan kata lain bidang studi dalam linguistic yang mempelajari makna dalam bahasa. Dari adanya pengertian tersebut, analisis yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan kajian semantik dengan mencari makna yang terkandung pada video animasi tersebut.

Secara Keseluruhan cerita ini mengisahkan Si Kabayan yang pergi ke hutan untuk memetik buah nangka. Karena terlalu banyak memetik, ia kesulitan membawanya pulang. Akhirnya, muncul ide di benaknya untuk menghanyutkan buah nangka tersebut ke sungai yang mengarah ke rumahnya, dengan harapan hal itu dapat meringankan bebannya. Namun, buah nangka itu malah hanyut terbawa arus, dan Si Kabayan kehilangan semua buah yang telah ia petik sendiri.

Dalam video youtube tersebut, seperti biasa si kabayan menggunakan baju solentrang dengan celana komprang, tak lupa ciri khasnya yaitu menggunakan totopong serta sarung poleng yang melingkar menyilang di bahu, sehingga penonton sudah tahu bahwa seperti itulah peran si kabayan. Latar tempat yang di gunakan dalam video tersebut mengungkapkan kesan alami sebuah pedesaan, yang dimana latar tersebut memang ciri khasnya si kabayan yang hidup di pedesaan tanah sunda, hal tersebut di ungkapkan melalui adanya elemen sungai, hutan, dan soundtrak yang menggunakan suling, yang dimana suling tersebut merupakan kesenian yang berasal dari Jawa Barat.

Selain itu, makna umum yang terkandung dalam cerpen Si Kabayan Ngala Nangka ini memberikan poin makna yang tersirat, di antaranya:

  • Hasil yang buruk dari jalan pintas
  • Terlihat, dalam cerita tersebut Si Kabayan mencoba mencari cara mudah dan singkat untuk menghanyutkan buah nangka yang di petiknya ke sungai, guna memudahkan perjalanannya. Namun, solusi tersebut justru membuat Si Kabayan kehilangan semua buah nangka yang di petiknya di hutan. Hal ini memberikan makna mendalam bahwa, mencari jalan pintas tidak semua baik untuk dilakukan, kita harus mempertimbangkan risiko dan kerugian yang akan di dapat nantinya.
  • Bijak dalam mengambil keputusan
  • Dalam cerita tersebut diberikanlah pelajaran untuk dapat berpikir matang dalam bertindak dan mengambil keputusan. Apa yang dilakukan Si Kabayan dalam cuplikan video animasi tersebut membuat kerja kerasnya sia-sia begitu saja.
  • Kesadaran terhadap tanggung jawab
  • Terlihat dalam video animasi tersebut, Si Kabayan menghanyutkan nangka ke sungai memiliki pesan tersirat, meski dianggap cerdik namun ia memberikan kesan lepas tanggung jawab yang dimana jika saja ia membawa nangka tersebut dengan cara yang sulit namun aman, hasil yang akan di dapatkan pun akan berbeda.
  • Kesabaran dan Usaha
  • Apa yang dilakukan Si Kabayan tidak mencerminkan adanya kesabaran dalam usaha, ia memilih pilihan singkat dengan cara yang hasilnya mungkin merugikan diriya sendiri. Terkadang kerja keras yang terlihat berat merupakan pilihan yang terbaik untuk mendapatkan hasil yang memuaskan.

            Selain makna umum yang terkandung dalam video animasi tersebut, dapat dipastikan bahwa Si Kabayan merupakan tokoh imajinatif dari budaya sunda, ciri khas polahnya yang lucu, polos, namun dengan begitu Si Kabayan terkenal cerdas dan jenius. Dari sini, sudah terdengar jelas bahwa cerita Si Kabayan cukup menghibur, adanya komunikasi langsung dengan penonton yang ikut terbawa suasana alur cerita hal ini tentunya sejalan dengan teori yang ungkapkan oleh Foucault dan Herring, dimulai dari elemen-elemen yang digunakan, soundtrack dengan kesenian suling khas Jawa Barat, dan ciri khas berpakaian serta ciri khas tindakan unik dari tokoh utama Si Kabayan.

 

Kesimpulan

Terlihat sudah sangat jelas penjelasan diatas bagaiamana keterkaitan teknologi dengan cerita rakyat Si Kabayan yang berasal dari Jawa Barat. Mengacu pada teori Foucault dan Herring, Cerita Si kabayan masuk ke dalam wacana interaktif yang di alih wahanakan ke dalam media digital. Banyak ide, opini, konsep, dan pandangan hidup yang ada pada cerita Si Kabayan. Selain itu peranan para tokoh tentunya memberikan kesan identitas diri, sehingga terlihat bahwa cerita Si Kabayan ini berasal dari Indonesia tepatnya di Jawa Barat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun