Mohon tunggu...
Popy Indriana
Popy Indriana Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Talkative outside, an introvert inside.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Kreativitas Membangun Ruang Publik Sebagai Wujud Peradaban

30 September 2015   15:15 Diperbarui: 30 September 2015   15:15 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kemajuan sebuah negara seharusnya tidak hanya diukur dari GDPnya (Gross Domestic Product), tetapi juga dengan menggunakan parameter baru yaitu dari Indeks Kebahagiaan penduduknya.

 

[caption caption="Ilustrasi Hunian Padat Penduduk sumber: foto.tempo.co.id"]

[/caption]

 

Kondisi kota tempat tinggal akan membentuk perasaan psikologi penduduknya. Rata-rata orang yang hidup di kota besar, ternyata kurang hepi (bahagia). 

Ada banyak cara-cara sederhana yang akan meningkatkan indeks kebahagiaan penduduk. Diantaranya tentu saja menciptakan ruang publik yang aman dan nyaman untuk berkumpul dan beraktivitas. Ruang publik adalah tempat yang ditujukan untuk penggunaan publik dan dapat dinikmati secara cuma-cuma dengan tidak mengambil keuntungan di setiap penggunaannya (sumber : UN Habitat Issue Papers, 2015). 

Sejak pindah ke Jakarta dan akhirnya memilih bertempat tinggal di Tangerang Selatan, pengembang BSD city telah membantu menjadikan kota ini sangat hijau dengan Taman Kota dan Hutan Kotanya. 

[caption caption="Taman Kota 1 sumber: jakarta.panduanwisata.id"]

[/caption]

[caption caption="Taman Kota sumber: www.kotabsd.com"]

[/caption]

Setiap hari sabtu dan minggu, taman kota BSD menjadi pusat keramaian bagi orang-orang yang berolahraga maupun sekedar berjalan-jalan menghirup udara segar. Rutinitas ini juga kerap saya lakukan bersama keluarga.

Tak hanya taman kota, juga terdapat hutan kota sebagai tempat rekreasi yang murah bagi keluarga dan tak jarang saya melihat siswa sekolah dasar melakukan kegiatan outbond disini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun