Karma di Balik KentutÂ
Di pagi yang cerah Mawar mengikuti ujian kenaikan kelas di sekolahnya. Ia mendapatkan jatah kursi di deret paling tepi. Awal-awal ujian suasana masih aman. Tetapi pada waktu akhir-akhir ujian Mawar merasa sakit perut lagi. Soalnya dia dari kemarin perutnya sakit terus.
 Pengawas mengatakan "selama proses ujian berlangsung peserta tidak dibenarkan  keluar". Akhirnya Mawar pun menahan sakit perutnya. Akan tetapi Mawar tak sengaja kentut. Akibatnya terdapat 1 korban yang terkena semburan udara busuknya yaitu Cencen.Â
Cencen yang seharusnya menghirup oksigen malah menghirup  kentut Mawar. Untung kentutnya tak berbunyi jadi Cencen tak tahu bahwa itu kentut Mawar. Tak lama kemudian waktu ujian pun selesai dan Mawar pun pulang.
Pada sore harinya Mawar bersantai di teras rumahnya. Ia tengah menunggu Dahlia, Matahari, Lily dan Melati mereka semua adalah member dari *d'5flowers*. Ya maklum lah namanya remaja zaman now. Mereka semua berencana pergi ke lapangan untuk bermain bulu tangkis.Â
Satu persatu mereka sudah datang. "Guys ayo kita ke lapangan lagi!" ujar Melati. "Cusss meluncurrr, berangkatttt" sahut temannya. Selang beberapa waktu akhirnya mereka semua sampai di lapangan. Mereka pun bersiap untuk memulai permainan. Â
Akan tetapi Dahlia dan Matahari sudah bermain duluan. Mereka memang anak yang tidak sabaran. "Woiii pemanasan dulu jangan langsung main, nanti pinggang kalian encok" ujar Mawar. "Iya iya" sahut mereka. Mereka pun mulai pemanasan. Setelah itu lanjut lari keliling lapangan. Â
Kemudian mereka pun bersiap memulai permainan. Tanpa disadari ternyata Mawar tidak sengaja menginjak kotoran sapi. "Hmm busukk nyaaa, bau apa nih bau bangettt!!!?". " Kayak bau kotoran Woiii coba lihat sepatu kalian guys, kayaknya ada yang menginjak kotoran sapi deh". "Iiiiiiwwwwhhhhh Mawar ka-kamuu". "Aaaaaaaaaa padahal sepatu aku baru masak udah kena kotoran sapi mana bau lagi!!!!!". "Ya udah kamu pulang dulu aja" ujar Dahlia. " Iya pulang aja bau bangettt tauuu!!!??. Â
Dengan hati yang paling dalam akhirnya Mawar pulang. Sesampainya di rumah terlintas dipikirannya apa ini balasan kelakuanku kepada Cencen tadi siang?
 Makna cerpen ini adalah apa yang kita tanam itu yang kita tuai. Artinya bagaimana perilaku kita kepada orang begitu juga yang akan kita terima.
Untuk:
Khaila Hanita Emli
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H