Mohon tunggu...
Loly Simanjuntak
Loly Simanjuntak Mohon Tunggu... -

Latar belakang pendidikan di Psikologi membuatku tertarik akan dunia anak dan pendidikan. Ketertarikan ini menjadikanku seorang guru sd di suatu sekolah swasta berbasis bahasa asing. Untunglah...pengalaman menterjemahkan text book semasa kuliah sangat membantuku dalam ber-cas cis cus. Menjadi seorang psikolog dan mempunyai sekolah sendiri merupakan impian terbesarku. Semoga suatu saat nanti...

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

MikimosMinimos

29 Januari 2010   15:30 Diperbarui: 26 Juni 2015   18:11 208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Entah bagaimana awal bermulanya ketertarikanku akan tokoh kartun ini sampai pada akhirnya mengoleksi barang-barang dengan gambar mickey mouse and his girl friend minnie mouse.

Hobby mengoleksi pun dimulai. Waktu itu aku masih SMP kelas 1. Kalau hendak membeli sesuatu, entah itu buku, kotak pensil, alat tulis, baju, tas, dll dsb-nya pasti lebih dulu nanya sama yang jual atau pelayannya "Ada yang gambar mickey mouse-nya ga?" Kalau melihat barang bergambar mickey mouse -walaupun tidak perlu- 100 % pasti aku beli. Uang saku pun sering habis untuk hobi ini :~) Tapi kalau barang itu penting dan diperlukan namun tidak bergambar mickey mouse, rasanya enggan mengorbankan uang saku untuk membelinya ^_o. Daaaannn....bila ada merchandise mikimos yang tidak terjangkau oleh ukuran kantong anak smp biasanya aku mencari sasaran abang,kakak,tante dan merayu mereka habis-habisan untuk membelikanku si mikimos itu. Bila perlu dengan linangan air mata *dasar...drama queen*

Itu ketika aku masih ABG. Orang tuaku -Mama Papa- mengira hobby itu akan hilang sendirinya. Sampai aku kuliah, ternyata anak bungsu mereka ini masih demen juga akan si mikimos dari disney ini. Lemari penuh dengan aksesori mikimos. Si Mama hanya bisa geleng-geleng kepala. Anak gadisnya yang menjelang dewasa bahkan sudah dilamar orang masih suka mikimos.

Menjelang hari pernikahan, aku mulai packing barang untuk pindah ke rumah baru. Mama berbisik "Dek..miki-mikimosnya ditinggal aja yah di rumah mama. Ga usah lah dibawa.." Keningku langsung mengkerut dan bibirku manyun ciri-ciri aku mengungkapkan kesal dan tidak setuju. "Emang kenapa sihhh Maa....???" Akhirnya koleksiku itu aku tinggal di rumah orangtuaku karena barang-barangku kebanyakan dan khawatir akan over weight.

Kini, setelah dua tahun usia pernikahan aku tetap mengoleksi mikimos. Bahkan suami turut mendukung. Jenis bendanya pun sekarang semakin beragam. Senangnyaaaa............

Aku pikir, mungkin aku menggemari si mikimos ini karena profil wajahnya yang lucu, imut, dan juga karakter si tokoh yang baik, cerdas, periang, ekspresif. Aku tidak merasa bahwa mengoleksi benda-benda tokoh kartun berarti kita memiliki sifat kekanakan. Belum ada penelitiannya bukan? :D

Hobbyku ini seperti menambah energi baru bagiku. Pikirku, tidak apa-apa lah mengoleksi si mikimos itu. Toh berdampak positif buatku dan tidak merugikan orang lain. Paling hanya merugikan kantong suamiku. heheheh.....

Impianku pengen ke Disneyland, mengunjungi rumahnya si mikimos dan teman-temannya. Wish my dream comes true, someday.....

Ada yang mau menambahi koleksiku?  atau memberikan tiket ke Disneyland? :0)

with my pleasure (",)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun